CHAPTER 3 - MEMILIH?

142 20 4
                                    

Kebetulan dan Takdir itu kata orang beda tipis. Hidup merangkai begitu banyak kebetulan seakaan Tuhan sedang memberi clue padamu menuju jalan takdir. Jika apa yang dicari belum didapati, tanyakan kata hati?

Dhamar menghampiri kamar mandi karena Hara tak kunjung keluar. Diketuknya perlahan untuk memastikan wanita keras kepala itu baik baik saja

"Woyy!!!" teriak Dhamar mengetuk semakin kencang karena Hara tak kunjung menyaut

CEKREK

Seketika pintu itu dibuka dan Hara menatap sinis Dhamar yang berdiri dihadapannya

"Kamu beneran gak papa?" tanya Dhamar sekali lagi

Namun Hara tak menjawab, dia berjalan mendahului Dhamar dengan muka tenang, seolah tak terjadi apa apa.

"Hey mau kemana!" tanya Dhamar mengejar Hara yang berjalan cukup cepat ke arah pintu keluar

"Minggir!!" ucap Hara ketus saat Dhamar menghalanginya keluar dari restoran

"Saya antar ya!"

"Saya bisa pesan taxi!"

"Tapi ini sudah terlalu malam!"

"Justru itu saya tidak mau pacar saya berpikir saya pulang dengan pria gak dikenal!" jawab Hara tegas

Seketika Dhamar terdiam, dibukakannya pintu restoran dan diantarnya Hara kedepan untuk mencari taxi

"Kalau kamu mau cerita sambil menunggu taxinya lewat. Saya siap jadi pendengar yang baik!"

"Cerita apa?"

"Sepertinya kamu sedang ada masalah, sampai harus semedi di kamar mandi!"

"Apa ini caramu mencari tau?"tanya Hara tersenyum miring sambil menoleh ke arah Dhamar

"Maksudnya?"

"Kau masih penasaran dengan kasus pak sanusi kan, sepertinya kau belum menyerah!"

Dhamar terhenyak dan hanya melirik sambil memutar matanya ke atas

"Usaha yang bagus!" celetuk Hara menepuk bahu Dhamar

Taxipun lewat dan Hara menyetop tangannya

"Secepatnya aku akan tahu siapa kamu sebenarnya. Ingat baik baik!" ucap Hara sambil masuk ke dalam taxi

Dhamar melihat taxi Hara melaju cepat. Diambilnya motor diparkiran dan langsung membuntutinya

"Frans tidak menghubungiku seharian ini. SMS ku juga gak dibales. Apa aku telpon aja ya,tapi jam segini pasti dia udah tidur!" ucap Hara dalam hati sambil bolak balik mengecek handphonenya

"Good nite Frans. I miss you ❤" ketik pesan singkat Hara untuk Frans

Hara menaruh handphonenya di dada sambil tak berhenti tersenyum

"Ini masih lurus mba"

"Depan belok kiri ya pak. Perumahan TirtaPersada"

"Minta kartu aksesnya mba"

"Ini" ucap Hara memberikan kartunya

"Ohhh jadi pengacara matre ini tinggal di komplek elit ini. Kalau dipikir hanya orang dari keluarga terpandang yang bisa tinggal disini. Ini kan komplek yang mayoritas ditinggali pejabat pejabat penting" ucap Dhamar sambil menepi di dekat pohon tak jauh dari pintu masuk komplek Hara

Hara seketika menoleh ke belakang. Dilihatnya sayup sayup pria berjaket hijau yang buru buru memakai helm

"ISHH ITU BUKANNYA PITUNG GADUNGAN. NGAPAIN JUGA DIA NGIKUTIN AKU SAMPAI SINI. BENER BENER MENCURIGAKAN!!" ucap Hara dalam hati sambil melihat Dhamar yang buru buru berputar arah dan ngebut dengan motornya

Pernikahan Salah ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang