CHAPTER 6 - KOKI DADAKAN

145 21 6
                                    

Seperti makanan yang berjalan ke perutmu layaknya petualangan yang patut dinikmati. Demikian juga hidup baik atau buruk layak dihargai bukan disesali?

 Demikian juga hidup baik atau buruk layak dihargai bukan disesali?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam jadi saksi dua manusia patah hati sedang menangis bersama. Entah ini cara Tuhan untuk memberi pertolongan, setidaknya mereka mencoba berdamai dengan keadaan mencoba saling menguatkan.

Dhamar masih betah bersandar di dada Hara. Entah mengapa wanita jutek itupun tak menolak pelukan itu. Mereka berdua seakaan tak sadarkan diri tentang apa yang diperbuatnya sekarang. Patah Hati memang mengacaukan segalanya

"Sorry sorry,gak maksud!" ucap Dhamar yang mengangkat tubuhnya saat menyadari bersandar di dada Hara

Mereka saling memalingkan muka seakan salah tingkah. Hara terdiam menatap kelangit. Dhamar sesekali menoleh ke arah Hara dan menunduk kecil

"Malam ini bintangnya banyak" celetuk Hara untuk mencairkan suasana

"Maaf ya!"

"Maaf kenapa?" tanya Hara menoleh menatap Dhamar

"Maaf saya udah marah marah gak jelas tadi sama kamu!"

Hara tersenyum miring kemudian membaringkan tubuhnya sambil menatap langit

"Btw seriusan kamu udah pacaran 12 tahun!"

"Emang kenapa?"

"Kayak KPR rumah lamaaa banget hihihi..."ucap Hara yang tak sadarkan diri tertawa

Hara melihat Dhamar tak menjawab lawakannya,malah masih tertunduk lesu seperti orang mati segan hidup tak mau

"Sorry !!" ucap Hara mengerem kata katanya karena merasa salah ngomong

"Konyol banget hari ini. Tadi abis ngatain ada wanita stress triak triak sendiri karna patah hati. Nyatanya saya sendiri ngalamin hal yang sama!"

"Makasih ya!" celetuk Hara bangun lalu duduk dan menepuk bahu Dhamar

"Ha?"

"Ya karena saya ngerasa jadi ada temen sependeritaan" ucap Hara memeluk kakinya sambil menoleh ke arah Dhamar

Dhamar dan Hara bertatapan,seketika Dhamar tersenyum kecil

"Kamu sudah coba hubungi tunanganmu"

"Udah tapi gak aktif"

"Coba terus!"

"PITUNG! Sebenernya apa yang ada dipikiranmu saat ini. Kita sedang dibohongi oleh dua manusia yang gak punya hati, dan kamu masih bisa sepositiv ini?"

"Saya berfikir sebelum mendapatkan penjelasan empat mata tidak ada yang 100 persen yang bisa dipercaya. Kita belum tau alasan mereka melakukan ini. Kita cuma tau dari tv, dari sosial media. Dan itu masih berupa KATANYA!"

"Aku pikir aku orang paling sedih karena perbuatan Frans. Tapi saat melihat Pitung dia ternyata bisa lebih bijak menghadapi situasi ini. 12 tahun bukan waktu yang sebentar, setelah penghianatan yang dilakukan tunangannya, dia masih bisa berfikir dewasa" ucap Hara dalam hati sambil menatap Dhamar penuh kekaguman

Pernikahan Salah ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang