3.pertemua dua keluarga

346 30 1
                                    

"Makasih nya lis tumpangan nya " Jungkook turun dari motor nya
"Iya sama-sama, emm kookie besok kamu ada acara? " Tanya lisa
"Nggak tau, nih. Paling di rumah ajah" Jungkook mengedipkan bahu ku.
"Eh mas hoseok pulang? " Tanya lisa
"Nggak ko" Jawab ku
"Terus itu mobil nya siapa? " Lisa yang menunjuk arah ke halaman rumah ku.

"Mungkin tamu ayah, yasudah aku masuk dulu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mungkin tamu ayah, yasudah aku masuk dulu ya. Makasih tumpah nya, Hati-hati di jalan"jungkook beranjak medekati pager rumah.
" Oke, salam nya ayah dan bunda "
Lisa memakai helm dan melabaikan
tangga nya sebelum melaju motor nya

Jungkook pun sama melabaikan tangan nya. aku masuk dalam.
"Assalamu'alaikum" Salam ku
"Walaikumsalam" Serempak mereka semua di dalam rumah. Jungkook menatapi orang yang di ruang tamu. Jungkook terpaku seorang pemuda memakai baju koko panjang sebatas lengan biru, peci putih, celana bahan. Dia di tengah duduk sebelah dengan dua orang, tapi seumur dengan ayah dan bunda.
"Kookie kamu baru pulang? "
Tanya ayah mengalihkan pandangan   ku ke ayah , jungkook tersenyum ke arah tamu.jungkook segera mencium tangan ayah, bunda, dan tamu-tamuu, kecuali pemuda itu hanya menyatukan tangannya saja. Membuat jungkook canggung dan malu. Jungkook ingin cepat-cepat masuk ke kamar.
"Ayah kookie ke kamar dulu ya"ayah hanya anggukan
Jungkook bergegas ke kamar. Merebahkan tubuh ku ke kasur.
  Jungkook pov.   

Ada apa dengan ku, siapa sih tamu ayah?

Kenapa kookie deg degannya, kookie bingung. Akhirnya jungkook bergegas ke kamar mandi setelah berapa menit selsai mandi. Suara ketukan pintu.

Bunda berdiri didepan pintu kamar ku.
" Udah mandi nya?. Klo udah cepat keluar kerudungan, udah di tungguin
Sama ayah kata nya mau bicara  di ruang tamu"ucapan bunda
"Emang tamu ayah siapa bunda? " Tannya ku. Aku melihat tingkah bunda bingung.
"Emang kookie nggak tau itu siapa? " Tanya balik bunda. Aku hanya Mengele kepala ku
"Ituh, keluarga nya pak chanyeol "
Jungkook membulat kan mata nya
"Berati Itu... " Gummangku
Bunda melihat ku tersenyum gemas
"Sudah cepat, ganti baju dan jangan lupa kerudungan"bunda beranjak keluar kamar ku.
" Jangan lama-lama ayah sudah menunggu "sambung bunda lagi.

Jungkook bingung, gugup, dan takut untuk menemui tamu ayah. Apalagi sosok pemuda yang tadi duduk di ujung sofa. Ituh pasti bang taehyung. Jungkook mondar-mandir di dalam kamar.
" Mba cepetan ituh kata bunda. Mba disuruh ke ruang tamu "
Suara niki adiku terdengar dari luar pintu kamar. Jungkook langsung mencari celana kulot warna hitam dan baju panjang dan jilbab segi empat. Jungkook terburu-buru, tidak lupa jilbab segi empat yang hanya sampirkan tanpa peniti.

Jungkook melangkah keluar kamar dengan tergesa-gesa, mencoba menormalkan jantung nya berdetak tidak teratur menujuh ruang tamu. Jungkook berdiri di sebelah ayah dan bunda, Jungkook tersenyum ramah ke bapak dan ibu Bang taehyung
"Sini, kookie" Ayah mengintruksiku agar duduk di sebelah ayah ku, setelah kedatangan ku.
Aku mematuhi perintah ayah dan duduk disebelah nya. Entah apah yang harus di lakukan jungkook saat ini, hanya menuduk yang dilakukan. Bahkan jungkook sangat gugup, malu, merona di pipi nya, takut, jangan lupa dengan jantung nya yg berdetak tidak normal. Jungkook terus menuduk menyembunyikan rona merah nya.
"Wah, nak kookie sekarang sudah besar cantik lagi" Puji bu baekhyun. Membuat jungkook merona dan gugup saja dan merasa melayang karena pujian itu.
  Hanya anggukan dan senyuman yang jungkook berikan pada mereka.
Jujur, jungkook tidak tahu harus bagaimana di depan mereka. Termasuk sosok yang masih duduk dengan tenang dan diam. Bahkan jungkook tidak melihat dia gugup atau deg-degan.
"Nah, kookie. Maksud kedatangan pak chanyeol dan nak taehyung kemarin, untuk men-ta'arufkan nak taehyung dengan kamu. Seperti yang ayah katakan sama kamu beberapa hari yang lalu. " Jungkook masih diam harus bicara apa pada ayah.
"Gimana, kookie? " Ayah mengelus pundak jungkook lembut agar tenang.

Jungkook menatap ayah. Ayah menggangguk dan tersenyum pada ku. Menyakinkan keputusan ku yang terbaik, jungkook tidak punya pilihan lain selain menerima perjodohan ini.
Dengan segenap hati, ia harus menerima nya yang terbaik untuk semua, dan tidak mempermalukan ayah nya.

Jungkook memejamkan napasnya dalam-dalam. Bismillah.
"Bagaimana mas taehyung saja, kalau mau Mas taehyung setuju, kookie juga setuju. "Kata yang sudah ku luncurkan begituh saja

Jungkook menghela nafas begitu lega kata-kata yang sudah jungkook ucapkan. Walaupun kata yang begitu ragu dengan kata itu, jungkook tidak mau berharap banyak pada akhirnya ia akan'menyesal'. Di belakang nya.
" Gimana tae? "Suara pak chanyeol kepastian dari Bang taehyung.
Jungkook begitu takut sekali, kalau tidak setuju. Takut. Jika ia akan mengatakan hal yang sama seperti bang yugyeom.

Jungkook mengigit jarinya, mematikan jawaban dari bang taehyung.
" InsyaAllah, taehyung siapa ta'aruf dengan dik kookie, "sahut bang taehyung mantap.
Jungkook tidak tahu harus bersyukur atau sedih, karena keduanya rasa itu kini berada di hati nya. Jungkook tidak mampu mengucapkan kata-kata apapun, dengan tenang bang taehyung begituh tegas menjawab pertanyaan ku.
" Alhamdulilah, "ucapan mereka serempak di ucapan kan ayah, bunda, pak chanyeol dan bu baekhyun.
" Ayah, kookie ingin kedalam dulu "bisikku ke ayah. Ayah menggangguk
Jungkook permisi dan berjalan masuk ke kamar, ia duduk di tepi ranjang. Jungkook masih mengingat pembicaraan tamu ayah, tampa sadar ia tersenyum mengingat wajah bang taehyung.

Tidak ada yang menolak laki-laki sempurna seperti bang taehyung, sholeh, tinggi, putih, alim. Tapi apakah aku pantas bersanding dengan nya? Pasti bnyak wanita cantik dari ku menginginkan nya. Bisa saja teman ny dia ada yg menyukai ny? Kenapa aku memikirkan bang taehyung?
"Kookie, pak chanyeol dan keluarga nya mau pulang tuh. Ayo keluar. " Suara bunda dibalik pintu kamar
"Iya, bun. " Terik pelanku, jungkook bergegas keluar menghampiri bunda

"Umi pamit pulang yah, semoga ta'aruf-nya lancar, biar cepet walimah sama taehyung. Terus kasih umi cucu" Umi baekhyun. Jungkook tersenyum dan mengangguk.
"Amin" Ayah dan bunda yang jawab
Jungkook mencium punggung tangan abi chanyeol dan umi baekhyun. Sosok yg membuat ku berdetak tidak normal di hadapan ku menatap ku dengan tangan yang menyatu, jungkook sama seperti yang ia lakukan.
Mereka berajang dari pekarangan rumah ku, dan mereka pergi dari rumah ku.

    kau adalah imam kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang