Waktu berjalan dengan cepat. Besok ada hari dimana jungkook akan menjadi penganten, waktu dimana aku akan melepaskan lanjalan ku. Masa dimana jungkook menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabatnya, keluarga, dan orang terdekat. Harapan jungkook adalah, semoga kedepan nya menjadi keluarga sakinah, mawaddah, Warraahman.
Semua nya sudah si persiapan kan dari tenda, kamar ku sudah menjadi kamar pengantin, dan jungkook juga sedang dikurung di dalam kamar. Jungkook tidak berani kebanyakan besok di mana, karena malam itu malam yang di tunggu-tunggu untuk pengantin baru, dan juga perbincangan hangat bagi pengantin. Sekarang jungkook jadi merinding mengingat nya.
Diluar sana keluarga ku sedang mempersiapkan kan semuanya untuk persiapan besok. Jungkook menatap barang-barang berbagai bentuk yang di kamar ku, berbagai macam perlengkapan seperti orang mau pindah rumah yang ada di dalam kamar ku. Ini semua barang dari bang taehyung, semua barang ini barang serahan. Mungkin sudah adatnya Jawa, jika mampu akan banyak seperti ini. Tapi klo tidak mampu hanya sekedar saja, mungkin.
(Ini yg buat tamu-tamu datang nama apasih pokoknya buat tamu-tamu)
(Seperangkat alat sholat)
"Kookie, lihat deh. Kebanyakan yang akan kamu pakai pada buat ijab kobul
Besok? " Lisa menuju kebaya pemerian bang taehyung.(Mungkin kaya gitu)
Besok hari di mana bang taehyung ngucapin janji suci yang sangat sakral, kebaya itu yang akan jungkook pakai saat sakral besok. Ijab kobul akan di lakukan di masjid pondok milik sahabat nya abinya bang taehyung, jungkook kira proses ijab kobul di lakukan di rumah nya, tpi nas. Ayah meberi tau klo ijab kobul yang paling pas buat ngucapin itu di masjid, aku paham.
"Kookie ko bengong ayo dicoba? " Dasek lisa
"Nanti aja , lis." Tolak jungkook, merebahkan tubuh nya.Jungkook sengaja minta lisa untuk menemani sampai malam. Tentu saja lisa mau bahkan dia mengajak bamie untuk kerumah ku, jungkook juga minta bawakan Henan. Lisa pun bilang ke bamie klo ingin ke sini bawah Henan.
"Kookie, bamie SMS aku. Dia lagi ke sini, katanya lagi di jalan, bentar lagi sampai. " Lisa memberitahu ku.
"Emm, bamie bawah Henan, kan" Jungkook menatap lisa.
"Kookie, ada bamban nih " Ujar Bang jhope di balik pintu kamar
"Suruh aja masuk, bang! " Sahut jungkook, pintu terbuka menampilkan bamie
"Maaf, kookie. Aku baru pulang dari mini market. Ini aja demi kamu ke sini" Ucap bambam yang duduk di tepi ranjang ku.
"Iyah, makasih buat datang ke sini" Jungkook tersenyum ke bamie
"Lemes amat yang mau jadi pengantin" Goda bambam
"Kalian kan tau sendiri. Adat Jawa kan otoriter. Disuruh minum ini lah, nggak boleh makan itu lah, nggak boleh begini lah, yang lebih parah nya lagi harus puas ngasrep tau nggak? Udah gitu nggak boleh mandi lah, " Kesesl jungkook monyongin bibir nyaBambang dan lisa terkekeh mendengar keluhannya jungkook. Jungkook mendengus sebal pada mereka berdua karena tertawa di atas penderitaan ku. Tapi bang taehyung sudah kasih saran boleh makan apa aja dan puas ngasrep cuma dua hari. Kata Bang taehyung boleh mandi. Tapi jungkook masih belum mandi karena takut. Katanya, kalo calon pengantin nya mandi akan terus hujan di saat resepsi, jadi jungkook serba salah.
"Tuh kan melamun lagi lagi mikirin taehyung nya" Goda lisa
"Apaan sih gx ko, uh sotoy. " Sahut jungkook
"Kookie kamu udah cuci tangan sama kaki? " Tanya bamie
"Sini tangga nya" Bambam meraih tangan jungkook, meletakkan di bantal yang di pangkuan.
"Bamie, nanti aku juga nya mau dong di Henan" Ucap heboh lisa
"Iya, nanti aku pakaiin. Udah jangan berisik nanti nggak konsen nih gambar nya "balas bamie kesal, jungkook terkekeh melihat mereka.
" Kookie, kamu mau di Henan desain apa? Bunga? Atau ukiran seperti indah? "Bambam ngasih penawaran.
" Apa ajah deh "jungkook pasrah karena nggak terlalu paham ukiran Henan.
" Klo gx di tangan aku ukiran yaman terus dikaki gambar bunga?"bambam menawari.
"Terserah bamie ajah deh yg penting bagus"kata ku
KAMU SEDANG MEMBACA
kau adalah imam ku
Teen Fiction"kookie ayah akan menjodohkan mu dengan anak dari sahabat ayah" ucapan tegas ayah. aku mendengar ucapan ayah terkejut. "apah, tapikan aku masih punya kekasih ayah" ucapan ku menatap ayah serius, "tapi sampai kapan kmu akan menikah nak" ucapan men...