08; Not easy

8 9 0
                                    

"he telling me he 'loves me' but i dont know how about me, im confused, i love him and i hate him, but i dont want leave him"

***

malam itu, sebelum jena menemui jungkook, jena terlebih dahulu menemui jeno dan mengatakan misinya yang ia yakin akan berhasil. jeno hanya mengangguk ngangguk setuju.

"kau harus melakukan apa yang ku rencanakan, ingat!" suruh jena, jeno memutar bola matanya malas lalu mengangguk.

"aish jangan mengangguk mengangguk saja, ingat kalau tidak kau akan tahu sendiri akibatnya!" ancam jena.

"ck! iya iya tenang saja"

"bagus kalau begitu, omong omong hari minggu tolong antar aku ke busan"

"untuk apa?"

"papa memberiku cafe, dan aku di suruh nya untuk mengatur tata letak barang barang disana"

"oke, aku tidak di beri apa apa?"

"tidak, kau minta saja sana sama papa, sudah ya dah! jangan lupa!"

"kau mau kemana?"

"taman"

***

"a-aku tidak tahu op- ARGHH KEPALA KU!!" jena pingsan, jungkook mengendong jena dan membawanya ke kamar jena.

jungkook mengelus elus rambut hitam dan halus milik jena, ia juga mengambil minyak dan mendekatkan ke hidung jena beberapa kali, supaya jena segera sadar.

"jena sadarlah" ucapnya sembari mengenggam tangan jena dan menciumnya, sama seperti apa yang ia lakukan saat di ruang IGD.

"jena, kenapa kau pingsan di waktu yang tidak tepat, baru saja aku ingin menyatakan perasaanku" ucap jungkook pelan, jena yang berpura pura pingsan terkejut, dan bersorak dalam hati,

"akhirnya kau masuk ke perangkap ku, oppa." batin jena.

lagi, jungkook menciumi punggung tangan jena, jena yang berpura pura merasa jantungnya berdetak lebih cepat.

"a-ah o-oppa!" ucap jena, ia mulai membuka matanya sembari memegangi kepalanya.

cup! cup! cup!

lagi lagi jungkook menciumi punggung tangan jena. ia bersyukur, sangat bersyukur jena bisa cepat sadar.

"gwenchana?"

"a-ani ... kepala ku ..."

"istirahatlah, aku akan mengambilkan mu minum" ucap jungkook lalu mengambil minum di luar kamar, padahal di dalam kamar jena pun ada dispenser dan juga ada minuman gelas bersegel.

jungkook membawa minuman itu secara perlahan supaya tidak tumpah, lalu memberikannya pada jena.

"dimana kantung obatnya?"

"laci meja sebelah jungkook oppa"

jungkook mengambil obat obatan tersebut, lalu membantu jena duduk juga membantunya untuk meminum obat pemberian dokter.

THE WAY IS HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang