17. CHRIST👦

197 19 0
                                    

4 Tahun kemudian....

Putra kami christ tumbuh begitu cepat, membuat hari-hari kami selalu penuh kegembiraan.

Christ. Bayi kecil kami yang sekarang berusia 4tahun.

Setiap hari Christ selalu menyambut chan pulang dari kantor dan itu membuat kelelahan chan terbayar sudah.

Christ selalu tau saat mobil ayahnya memasuki halaman rumah. Oh ya! Sekarang aku dan chan udah punya rumah sendiri dan jeongin sekarang tinggal bersama orang tua ku dan kuliah disana.

Begitu chan membuka pintu ia langsung disambut oleh senyuman christ.

"Ayah!!." Ucap christ berlari menghampiri chan.

"Wahh putra ayah ganteng sekali udah mandi."

"Aku emang tampan seperti ayah."

"Benarkah??"

"Iya. Bunda selalu bilang begitu."

Aku dan chan saling mentap dan tersenyum kearah christ.

Chan menggendong christ dan membawanya ke kamar. Chan selalu bermain bersama christ setelah pulang kerja, baginya itu sebuah penghilang lelah dari pada ia harus beristirahat.

Malam hari.....

Aku baru aja nidurin christ di kamar nya dan sekarang aku masuk kamar untuk tidur, pas aku lagi masuk kamar ternyata chan masih berkutik dengan laptopnya lalu aku berjalan menuju kasur.

"Sayang, masih banyak kerjaannya?" Tanya ku sambil menutupi setengah badan dengan selimut

"Lumayan. Christ udah tidur?"

"Udah, baru aja dia tidur."

"Yaudah, kalo kamu mau tidur duluan gapapa gak usah nungguin aku."

"Udah lah yang istirahat dulu dari pulang kerja kamu belum istirahat. Lanjut besok aja di kantor."

"Tanggung yang dikit lagi."

"Dead line kah?"

"Enggak sih."

"Yaudah kalo gak dead line sini istirahat."

"Dikit lagi yang." Ucapnya sambil terus membelakangi ku.

Aku berdiri lalu menghampiri chan.

Aku meraih lengannya dan chan menatap ke arah ku.

"Istirahat ya nanti kamu sakit. Ini udah malem loh."

Chan tersenyum lalu mengelus dan mencium punggung tangan ku.

"Yaudah, sekarang kamu kembali ke kasur aku mau matiin laptonya."

Aku pun kembali ke kasur dan chan mematikan laptopnya lalu menyusul aku ke kasur.

"Chan?"

"Iya sayang."

"Aku kangen moment kita berduaan." Ucap ku sambil mendekat ke chan.

"Kangen apa nya sayang." Ucap nya sambil menciumi tengkuk ku

"Kemesraan, perhatian, kekonyolan aku rindu semua itu."

"Aku masih yang dulu sayang. Kemesraan, perhatian,dan kekonyolan itu akan tetap ada tapi itu semua terbagi. Sekarang aku udah punya tanggung jawab yaitu kamu dan Christ, ini semua demi masa depan kalian. Kamu ngerti kan?"

Aku hanya mengangguk mendengar ucapan chan.

"Sekarang kamu tidur ya." Ucap nya lalu mengangkat dagu ku dan mengecup singkat bibir ku





Diawali dengan sarapan bersama di pagi yang indah ini.

Akhir pekan yang di tunggu oleh chan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga kecil nya.

"Christ. Sarapan dulu sayang." Ucap ku memanggil christ

Christ berlari menuruni tangga menuju dapur

"Iya bunda." Ucap nya dengan senyum yang menampakan lesung pipi nya.

"Sarapan. Ayah udah nunggu tuh."

"Iya." Christ menuju meja makan

"Lain kali kalo turun tangga gak usah lari nanti jatuh." Ucap chan sambil mengelus rambut christ yang duduk di sampingnya.

"Iya ayah."

Chan hanya bisa tersenyum melihat christ dan lanjut memakan sarapannya.

"Ini akhir pekan mau jalan-jalan?" Tanya chan

"Kemana?" Jawab ku

"Terserah kalian."

"Taman bermain." Saut christ antusias.

Kami berdua hanya terkekeh melihat tingkah christ.

"Baiklah, setelah sarapan kita pergi."

Christ hanya mengangguk dan langsung menghabiskan sarapannya.

The Threat of Love || Bang Chan × You🔞🔞|| 18++ AREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang