15 - Hate To Love

944 139 44
                                    

A/n: hei, part ini spicy! Aku udah ingetin, harap baca dengan bijak ya! Udah legal atau blm, tangung dosa sendiri". Double up karena aku ga sanggup buat part ini gemeteran, wkwkwk vote dan komen jangan lupa, buat yang baca tapi ga vote, tolong dong kerja samanya :)





Pukul sudah menunjukan angka dua belas malam, namun Jungkook sama sekali tidak mendengar suara pintu Apartement akan terbuka, sebenarnya sepulang dari rumah Soo Ah pagi tadi, setelah kepergian Taehyung dan Eun Bi. Lelaki itu hanya menetap di Apartement seorang diri, hubungan miliknya bersama Soo Ah sedang kacau, lelaki itu hanya memberi waktu buat mereka menenangkan diri atas segala perilaku Eun Bi yang berhasil membuat Soo Ah harus menjahit dahi yang sedikit pecah karena Eun Bi, gadis itu membenturkan kepala Soo Ah ke meja tidak main-main kuatnya.

Tentang perkataan Taehyung yang berhasil membuat Jungkook gagal fokus untuk mengerjakan berberapa hal hari ini, bahkan tidak ada sedikitpun kabar jika gadis itu akan pulang atau tidak. Biasanya Eun Bi akan mengirim pesan, walaupun pesan itu hanya berakhir di baca, gadis itu selalu berkata kemanapun ia pergi, walaupun lelaki itu tidak perduli. Namun hari ini, Eun Bi benar-benar hanya berbicara padanya saat di depan pintu tadi sebelum pergi, setelah itu ia tidak menemukan apa-apa lagi.

Lelaki itu sudah berada di atas ranjang dengan selimut sebatas pinggul, tubuhnya tidak berlapiskan apapun. Jungkook lebih suka tidur hanya memakai boxer, hingga berberapa saat pikiran itu mulai meluap, kepala lelaki itu terasa di hantam pening kemudian ia tertidur.

Suara gaduh terdengar dari luar, membuat Jungkook terusik dalam tidurnya, di liriknya jam sudah menunjukan pukul setengah empat pagi, awalnya lelaki itu tidak perduli, namun mengingat Eun Bi mungkin tidak pulang hari ini, lantas siapa yang menciptakan suara gaduh di depan sana. Jungkook bangkit dari duduknya, ingin segera memutar kenop pintu namun ia urungkan saat mendengar suara di sana.

“...Aku ingin bersama Minhyun Oppa. Akhirnya aku mengerti, kenapa ia lebih memilih pergi di banding bertahan, ternyata sebesar ini rasa sakitnya bertahan. Tidak apa, aku sudah tidak perduli dengan mati muda. Aku ingin bahagia, apa boleh aku bahagia? Kira-kira bagaimana rasanya? Aku belum pernah merasakannya... Tuhan, tolong kabulkanlah permohonan ku ini.” lelaki itu mengenal suara ini dengan jelas, ini suara milik Eun Bi. Namun, kenapa gadis itu harus berbicara seorang diri di ruang tamu, kenapa tidak di kamarnya saja. Jungkook menahan agar bisa mencuri dengar kata apa yang akan terlontar selanjutnya, namun yang ia dengan hanya suara tangis, dan tawa di saat bersamaan. Juga tidak lama gadis itu meracau berkata hal yang random seperti orang yang mabuk----tunggu, apa Eun Bi sedang mabuk di depan sana?

Jungkook kemudian membuka kenop pintu, kemudian menemukan diri Eun Bi yang terduduk di atas sofa bersila, dengan pakaian yang tidak biasanya gadis itu pakai. Jungkook bahkan harus meneguk ludah susah payah, saat melihat bagaimana kulit putih milik Eun Bi mendominasi warna hitam pakaian yang sedang ia pakai, gadis itu mengerucut dengan rambut berantakan, wajahnya bersemu merah dan entah kenapa hal itu bisa membuat Eun Bi terlihat menggemaskan sekali. Terlebih saat gadis itu berbicara dengan nada menggemaskan.

“Hei tampan, tidak ingin menemani Bie makan kue di sini?”

Jungkook mencoba menyadarkan dirinya, Eun Bi hanya sedang mabuk. Jadi tidak perlu memiliki atensi lebih, gadis itu sedang tidak sadar dengan apa yang di lakukannya, Jungkook selalu menyadarkan diri dengan mengingat bertapa besar rasa bencinya kepada Eun Bi, yang sudah membuat kepala Soo Ah pecah, dan hubungan miliknya makin rumit.

Tiba-tiba saja gadis itu berdiri, selagi Jungkook tidak membalas perkataan apapun, memilih untuk kembali masuk ke kamar membiarkan Eun Bi bersama kegilaanya. Pelukan di belakang sudah cukup membuat lelaki itu tertahan untuk kembali masuk ke kamar, lantas berbalik menemukan diri Eun Bi yang memeluknya erat sekali. Sampai Jungkook bisa mencium bau menyengat alkohol dari mulut gadis itu yang mulai berbicara di belakang bahu telanjang milik Jungkook, hingga dapat ia rasakan bibir hangat milik Eun Bi yang berbicara menyentuh kulit punggung miliknya, sukses membuat lelaki itu merinding pelan. “Tidak boleh pergi, Bie nanti sendiri lagi.”

Antagonis✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang