"Jaemin?"
Remaja dengan rambut kecoklatan itu menoleh, menemukan sahabatnya menunggu di depan gerbang.
"Kembali sendiri?"
Jaemin mengangguk, tentu saja Jeno kembali diantar ajudannya. Paman Chun yang bekerja untuk keluarganya sedari orang tua Jeno baru menikah.
"Kalau begitu aku duluan. Ingat tugas Sejarah kita"
"Iya. Sana kembali" Jaemin mendorong Jeno segara masuk ke mobilnya.
Remaja itu berjalan ke halte tak jauh dari sekolahnya. Dia memang meminta Ibunya untuk tidak menyewakan supir untuknya. Lagipula Jaemin bukan anak manja. Ia lebih suka menggunakan bis supaya bisa melihat kota.
Ia menghela napas saat melihat jadwal kedatangan bis nya masih lima belas menit lagi.
Jaemin menatap Remaja dengan seragam sekolah yang ia kenal dari sekolah seni didepan sekolah nya berjalan kearahnya.
Remaja itu duduk disampingnya sambil menghembuskan napasnya berat.
Jaemin mengalihkan pandangannya, memejamkan matanya sebentar.
"Renjun"
"Ah, Kenapa kau tergesa seperti itu?"
"Apa kau bisa mengumpulkan tugas ke Kim Saem?"
"Tugas, Uh seni kontemporer minggu ini?"
"Iya, ini milikku dan beberapa titipan anak lain, juga ada punyamu disini"
"Eh? Bukankah kemarin aku sudah mengumpulkan ini"
"Itu, kami meminjam milikmu tapi kemarin kau pulang lebih dulu"
"T-tapi bukannya deadline ini kemarin?"
"Jangan khawatir, Kim Saem sangat baik padamu. Pasti tidak apa kau mengumpulkan ini telat. Aku titip juga milikku. Katakan saja kita mengerjakan ini bersama jadi telat. Oke? Aku duluan"
"Ya. Tunggu-"
Jaemin sedikit terusik dengan derap langkah kaki yang lewat didepannya.
Ia mendengar helaan napas disampingnya.
"Tapi Kim saem tidak sebaik itu"
Jaemin mendengar gumaman itu lalu suara langkah kaki yang menjauh dari tempatnya. Ia membuka matanya dan melihat punggung kecil itu berlari menjauh.
***
"Kau sudah lihat jadwal kompetisinya?"
Jaemin meminum airnya. Menatap Jeno yang kembali setelah putaran terakhirnya.
"Huum. Dua bulan lagi. Kau ikut?"
Jeno meregangkan tubuhnya lalu duduk disamping Jaemin.
"Mungkin"
"Sains?"
Jeno mengangguk. "Pasti pelatih song sudah memohon padamu untuk ikut olahraga eh?"
Jaemin berdecak.
"Jaemin sunbae"
Keduanya menatap dua gadis didepan mereka. Satu dari mereka menyodorkan paperbag sambil tertunduk.
"Aku membuat milkshake. Apa kau mau mencobanya?"
Jeno menatap sahabatnya ragu sementara Jaemin melirik paperbag dihadapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/210702956-288-k923155.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho 2/3
Short Story[PSYCHO 2/3] Orang bilang aku sangat aneh Aku hanya sangat menyukaimu Kamu tahu itu, Kita berada dalam hubungan yang aneh hingga akhirnya kita menghancurkan satu sama lain [BEGIN 1/2] Tanpamu aku hampa, Tanpamu aku terpuruk Orang berkata kita akan m...