C

1K 124 14
                                    

P S Y C H O

"Titip salam untuk ibumu lele"

Chenle mengangguk sebelum melambaikan tangannya, meninggalkan Renjun setelah selesai mengobrol di cafe.

Renjun memutuskan pergi ke perpustakaan kota tak jauh dari sana. Mengembalikan beberapa buku.

Ia berjalan menyusuri rak rak tinggi disana.

Tapak kakinya seirama dengan orang lain di sisi lain rak itu. Hingga ia mencapai ujung rak, berhenti untuk mengambil buku di rak atas.

Ia tersentak saat tangan lain menggapai bukunya.

Ia menoleh, hampir saja kehilangan detak jantungnya saat menemukan wajah yang sangat ia kenal dihadapannya.

P S Y C H O

"tunggu Minyoung. Kita harus bicara"

Jeno mengejar teman kecilnya itu frustasi. Sudah hampir seminggu.

"Tunggu aku hanya ingin bertanya sesuatu. Aku mohon"

Jeno menarik tangan gadis itu. Entah kenapa membuat gadis itu sangat gelisah. Hampir akan menangis.

"Aku mohon jangan seperti ini Jeno"

"Apa maksudmu?"

"Aku tidak bisa"

Jeno mengerutkan keningnya bingung. Apa?

"Apa Renjun yang menyuruhmu menjauhiku? Apa itu yang membuatmu pindah?"

Minyoung mengigit bibirnya takut. Air mata mulai menggenangi matanya. Ia mengangguk.

Jeno menghela napas.

"Kalau begitu tetap berada difakultas ini. Jangan lagi kembali aku tidak akan mengusikmu"

Jeno meninggalkan gadis itu, berlari ke parkiran.

Minyoung terjatuh, Jeno tidak ada lagi dipandangannya.

"Maafkan aku Renjun"

P S Y C H O

"A-apa yang k-kau mau?"

Renjun menatap lelaki yang lebih tinggi darinya itu takut. Ia melirik sekelilingnya tidak ada orang di hari sabtu ini. Biasanya perpustakaan akan ramai. Kenapa harus sepi disaat seperti ini.

"Kenapa kau terlihat takut sekali"

Renjun terkesiap saat tubuhnya dikukung lelaki dihadapannya.

"Apa kau yang melakukan semua ini? Kenapa?"

Renjun memberanikan diri menatap mata dihadapannya.

"Karena jawaban atas pertanyaanmu sebelumnya adalah kau"

"Apa?"

Psycho 2/3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang