S

1.7K 142 1
                                    

P S Y C H O

"Maaf kan aku. Aku tidak akan mendekatinya lagi"

Tawa itu menggema di ruang kelas kosong itu.

"Dan apa aku percaya? Pergi dari sini. Jangan lagi muncul dihadapanku, atau temanku yang lain"

Gadis itu meringis saat rambutnya ditarik dengan kasar hingga wajahnya mendongak. Menatap wajah familiar yang ia lihat. Dia tidak percaya. Seseorang yang ia anggap sangat baik selama ini begitu kejam.

Gadis itu meringis saat jemarinya diinjak.

"Katakan sesuatu. Jangan hanya menatapku. Kau membuatku muak"

"Aku akan pergi. Kumohon berhenti"

Gadis itu berteriak saat injakan di jemarinya makin keras. Bahkan tersedak saat pipinya di tampar.

Dia pikir selama ini orang itu adalah yang terbaik. Sangat pintar dan selalu tersenyum pada orang di sekitarnya.

Dia salah. Airmatanya mengalir saat kakinya ditendang.

"Jika besok aku masih melihatmu di gedung ini. Aku pastikan kau akan menderita. Ah. Bukan hanya dirimu tapi keluargamu. Hwang Minyoung"

"Jangan. Jangan keluargaku. Aku bukan dari kalangan kalian. Keluarga kami tidak punya apapun. Tolong. Aku akan menjauhi Jeno"

Remaja itu duduk di salah satu kursi terdepan. Memandangi gadis dengan tampilan berantakan itu. Lalu matanya terpejam. Ia mengatur napasnya.

"Kau orang kesembilan"

Minyoung mengerutkan keningnya. Tubuhnya mengigil saat melihat orang dihadapannya membuka matanya dan tersenyum.

Senyum indah yang selama ini Minyoung lihat.

Sekarang senyuman itu sangat menakutkan.

"Aku akan menghancurkan siapapun yang menghalangiku. Kau salah satunya"

Minyoung menggeleng. Dia sudah berjanji akan pergi.

"Kau mengenal Jinsoo? Anak itu begitu berani padaku. Ia mengatakan jika kekasih Jeno-" remaja itu tertawa, memegang perutnya sakit.

"Kekasih Jeno yang membuatnya pergi dari sini. Dia bahkan menunjukan semua luka yang aku beri padanya. Kau tahu apa yang terjadi setelah itu?"

Minyoung meneguk ludahnya. Ia tahu. Siapa yang tidak tahu kejadian itu. Hal itu menjadi perbincangan diseluruh kampus. Sehari setelah Jinsoo mengatakan semuanya ia menghilang selama seminggu. Dan ditemukan di tepi sungai Han, dengan keadaan gila.

Benar. Semua orang di kampus mereka percaya Jinsoo mengarang semua kisah itu. Tidak mungkin Renjun menyakiti gadis itu. Renjun anak yang terkenal sangat baik.

Sampai saat ini Minyoung mempercayai hal itu.

"Minyoungi. Jika kau melakukan hal yang sama dengan Jinsoo. Aku pastikan keluargamu akan menangisi putri tunggalnya yang gila"

Psycho 2/3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang