P S Y C H O
Tidak pernah sekalipun dalam hidup Renjun ia membayangkan Jaemin melakukan semua hal mengerikan itu. Ia mengenal Jaemin sebagai pribadi yang riang dan sangat baik. Mirip dengan Jeno. Atau bahkan lebih lembut.
Renjun sangat menyukai bagaimana Jaemin selalu tersenyum dengan manis. Dia selalu membantunya dekat dengan Jeno.
Bahkan alasan ia dekat dengan Jeno karena Jaemin. Entah bagaimana anak itu menyusun rencana mendekatkannya dengan Jeno.
Tetapi hal itu tidak berguna karena pada akhirnya mereka berpisah.
Sejak kemarin Renjun begitu takut. Saat Jaemin membawanya keluar untuk jalan-jalan. Ia bersikap seperti biasa. Seperti tidak ada hal yang terjadi diantara mereka.
Dia kembali menjadi Jaemin yang ia kenal meski sekarang ia tak bisa lagi memandangnya begitu.
Di saat-saat tertentu Jaemin akan terlihat menyeramkan jika ada orang lain mendekatinya. Seperti temannya di sekolah dulu menghampirinya.
Tatapan Jaemin membuat keduanya takut.
Ia masih sering bertemu Haechan dan Chenle juga Jisung. Mereka bermain seperti biasa. Mengisi liburan mereka.
Renjun tidak kembali kerumahnya. Jaemin menggunakan ponselnya untuk meminta ijin menginap pada orang tua nya.
Renjun ingin menangis.
Jaemin memperlakukannya sangat baik tetapi ia takut.
Hari ini, Renjun menangis lagi. Di kamarnya, di kamar Jaemin. Hingga si pemilik kamar kembali dan melihatnya meringkuk di kasur.
Jaemin menarik Renjun ke pelukannya. Memangku anak yang lebih kecil hingga suara tangisnya semakin terdengar.
"K-kena-pa kau t-tid-ak mem-biark-kanku p-pulang"
Jaemin mengelus punggung Renjun.
"Aku ingin mengurungmu untukku"
Renjun gemetar takut saat wajahnya diangkat, menatap mata Jaemin.
"Apa kau bisa menyukaiku?"
Pertanyaan yang bodoh. Jaemin tertawa mendengar dirinya bertanya hal yang tidak mungkin terjadi.
Renjun mengigit bibirnya takut.
"Jaemin"
Jaemin menatap mata sembab itu. Mengecupnya sebelum membaringkan Renjun dan menyelimutinya lalu keliar dari kamar.
Renjun memeluk boneka Moominnya. Jaemin membawa semua kebutuhannya tinggal dirumahnya. Karena orang tua Jaemin juga sedang pergi.
Renjun tertidur saat Jaemin masuk kekamarnya.
Jaemin menatap wajah tidur Renjun yang terlihat damai. Tanpa ketakutan yang ia lihat seperti biasa.
Ia memeluk anak yang lebih kecil itu dan ikut tertidur.
P S Y C H O
"Aku pergi kerumahmu dan tidak ada orang disana"
Chenle menyilangkan tangannya didada. Ia mengajak Renjun bertemu di tempat biasa mereka berkumpul.
"Aku pergi ke minimarket saat kau datang"
"baiklah. Minggu ini aku akan pergi ke shanghai. Kau mau ikut?"
Renjun sangat ingin pergi. Tapi dia tahu pasti tidak bisa. Maka ia menggelengkan kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho 2/3
Short Story[PSYCHO 2/3] Orang bilang aku sangat aneh Aku hanya sangat menyukaimu Kamu tahu itu, Kita berada dalam hubungan yang aneh hingga akhirnya kita menghancurkan satu sama lain [BEGIN 1/2] Tanpamu aku hampa, Tanpamu aku terpuruk Orang berkata kita akan m...