P S Y C H O
"Minji?"
"R-Renjun-ah apa yang kau lakukan disini?"
Renjun mengerutkan keningnya bingung.
"Ini ruang ganti anak lelaki, harusnya aku yang bertanya padamu"
Anak yang dipanggil Minji itu terlihat gelisah ditempatnya. Ia lalu meninggalkan Renjun didepan banyak loker disana.
Renjun menggelengkan kepalanya. Matanya menatap beberapa tumpukan amplop disana. Mengambil beberapa dan berjalan keluar menghampiri Jeno.
"Aku lihat Minji keluar dari ruang ganti"
Jeno merangkul bahu Renjun.
"Huum. Aku bertemu dengannya tadi. Apa dia mencari Jaemin?"
"Mungkin. Renjunie. Kenapa tanganmu?"
Jeno mengambil tangan kanan Renjun, melijat beberapa luka memar di kepalannya.
"A-Ah ini karena olahraga kemarin. Aku terjatuh dilapangan"
Renjun tertawa. Membuat Jeno bingung.
"Aku sangat beruntung itu di rerumputan. Jika tidak tanganku akan sobek"
"aku harus menitipkanmu pada Haechan. Kenapa kau begitu ceroboh"
"Aku bukan anak kecil Jeno. Dan lagi kemarin licin karena hujan"
Jeno mengusak rambut Renjun. Sebenarnya ia tahu ada beberapa anak yang menganggu kekasihnya kemarin. Hanya saja ia ingin memastikan sesuatu.
P S Y C H O
"Arrgghh"
Erangan menyakitkan itu terdengar diruangan sempit gelap dengan banyak bangku melingkar disekeliling anak lelaki dengan tongkat bisbol ditangannya.
"Aku gila?"
Lelaki itu tertawa mengejek.
"Lepaskan kami brengsek"
Salah satu lelaki disana berteriak sambil meludah darah.
"Kau bermain denganku. Kau mengusikku. Aku harus membalasnya"
Ia berkata dengan santai sebelum mengayunkan tongkatnya, hingga suara kayu dengan tulang bergema diruangan itu. Lengkingan suara itu membuat beberapa orang lain diruangan itu ketakutan.
"Aku sudah katakan untuk tidak bermain-main denganku"
Lelaki itu menarik salah satu kursi dan meletakannya di tengah. Menatap keempat orang lain di hadapannya.
Kondisi mereka sangat menyedihkan, terikat dikursi. Semuanya memakai penutup mata. Beberapa luka terbuka di kepala mereka mengalirkan darah di seluruh wajah. Tak berbeda dengan luka lain di tubuhnya.
"Kau. Jangan kau pikir aku tidak tahu siapa kau. Tanpa kau membuka kain ini aku tahu persis suaramu. Kami bisa melaporkanmu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho 2/3
Short Story[PSYCHO 2/3] Orang bilang aku sangat aneh Aku hanya sangat menyukaimu Kamu tahu itu, Kita berada dalam hubungan yang aneh hingga akhirnya kita menghancurkan satu sama lain [BEGIN 1/2] Tanpamu aku hampa, Tanpamu aku terpuruk Orang berkata kita akan m...