Chapter 7 ; No Longer

194 31 0
                                    

"Jeno, bangun!" ucap Jaehyun sambil menarik tangan anaknya agar bangun.

Terpaksa Jaehyun harus menarik tangan anaknya itu karena dari tadi Jeno susah sekali untuk dibangunkan.

"Jeno!"

Bruuuk

"APPAAAA!!!" teriak Jeno karena dirinya baru saja jatuh dari kasur.

Jaehyun tertawa lepas.

"Daritadi appa sudah coba bangunkan. Salah sendiri tidak mau bangun" kekeh Jaehyun

Jeno hanya mendelik lalu mengusap pinggangnya yang agak sakit karena tadi terjatuh.

"Cepat mandi lalu berangkat sekolah" perintah Jaehyun sambil melenggang pergi dari kamar Jeno.

Jeno berdiri lalu langsung bersiap siap.

Setelah sekitar 20 menit bersiap siap akhirnya Jeno keluar dari kamarnya sambil menggendong tas ransel kesayangannya.

"Mau appa antar?" tanya Jaehyun sambil menyerahkan sekotak bekal untuk Jeno.

Jeno mengernyit bingung, "Bekal? Tumben sekali appa memberiku bekal"

"Ah ini tadi aunty Chaeyeon baru saja datang kesini dan memberikan bekal ini buat kamu, No" ucap Jaehyun sambil menunjuk sekotak bekal yang tadi diberi Chaeyeon.

"Terus sekarang kemana aunty Chaeyeon?" tanya Jeno

"Pulang bersama uncle Mingyu" jawab Jaehyun.

Jeno mengangguk, "Oh ya appa, hari ini aku ingin membawa motor ya ke sekolah"

Jaehyun tersentak kaget. Tumben sekali anaknya itu ingin membawa motor ke sekolah.

"Kamu yakin?" tanya Jaehyun

Jeno mengangguk, "Ya, sekalian nanti pulangnya agak telat karena mau pergi mengerjakan tugas kelompok"

Jaehyun hanya mengangguk. Tak ada salahnya ia memperbolehkan anaknya pergi ke sekolah membawa motor hadiah yang waktu itu Jaehyun berikan.

"Kalau begitu hati hati ya. Jangan lupa membawa mantel karena cuaca pagi ini masih sangat dingin" ucap Jaehyun sambil mengusap kepala putranya itu.

************

Seorang wanita sedang menatap foto yang berada didepannya itu.

"Tidak terasa ternyata kamu sudah besar ya" ucapnya.

Tangannya langsung mengambil cutter didalam tasnya.

"Tapi sayang. Karena sebentar lagi kamu akan mati ditanganku" monolog wanita tersebut sambil menggoreskan cutter itu tepat diwajah orang yang berada dalam foto itu.

Tiba tiba terlintas ingatan dimasa lalu yang membuat wanita tersebut menggeram kesal.

"Dulu aku tidak berhasil membunuhmu karena wanita sialan itu selalu melindungimu. Tetapi aku berhasil membunuh ibumu dan—"

Drrrrttt

Ucapan wanita tersebut terhenti kala mendengar dering ponselnya.

"Apa?!"

"..."

"Gue nggak mau tau. Kalian ikuti dia, Mengerti?! Jangan sampai lepas!!!" geramnya lalu mematikan sambungan telepon secara sepihak.

"Kali ini aku tidak akan melepaskanmu. Ayahmu harus merasakan apa yang pernah aku rasakan"

Wanita tersebut melempar asal cutter kesayangannya itu.

i don't know you ; jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang