Chapter 2 ; Missing You

550 78 4
                                    

14 years later

"Permisi, tuan" ucap Saerom, sekretaris Jaehyun.

Jaehyun mengangguk masih dengan tatapan dinginnya.

Saerom merasa canggung. Walaupun sudah 3 tahun bekerja di JYO Corporation namun rasa canggung masih ada jika ia berhadapan dengan Jaehyun, atasannya.

"Maaf mengganggu. Hari ini adalah hari terakhir saya bekerja disini" ucap Saerom sambil menyerahkan surat pengunduran diri.

Jaehyun kembali mengangguk, "Baiklah. Apa ada masalah sebelumnya?"

Saerom dengan cepat menggeleng, "Tidak ada, tuan. Saya mengundurkan diri karena dua minggu lagi saya akan melaksanakan pernikahan saya. Jadi saya harus menyiapkan semuanya dari sekarang"

Tiba tiba saja Jeno datang dengan membawa tasnya lalu melempar asal ke sofa yang ada diruangan Jaehyun.

Jaehyun tersenyum lalu menghampiri Jeno. Ia melupakan keberadaan Saerom.

"Kamu kenapa, sayang?" tanya Jaehyun lembut.

Saerom yang mendengar suara Jaehyun yang melembut tidak merasa kaget karena perubahan sikap Jaehyun sebelumnya.

Jaehyun memang terkenal dingin kepada setiap orang. Namun tidak dengan anaknya. Setiap berhadapan dengan Jeno sikap Jaehyun mulai melembut. Ya seperti itulah Jaehyun sekarang.

"Tadi Jaemin dipukul sama temen kelas sebelah Jeno. Jadinya Jeno mukul orang yang mukul Jaemin deh" ucap Jeno.

Jaehyun tersenyum, "It's okay. Lain kali jangan kayak gitu lagi. Nanti eomma marah loh kalo tahu"

Tiba tiba Saerom kembali bersuara, "Maaf, tuan. Saya ingin memberi surat undangan pernikahan saya. Saya akan sangat senang jika tuan dan tuan muda Jeno datang ke pernikahan saya nanti"

Jeno beranjak dari duduknya lalu menghampiri Saerom, "Aunty mau menikah?"

Saerom tersenyum, "Benar, tuan muda"

Jeno mengangguk, "Semoga pernikahan aunty lancar ya. Jeno dan appa akan usahakan datang"

Saerom hanya tersenyum lalu mengangguk, "Terima kasih. Kalau begitu saya permisi"

Jaehyun mengangguk, "Ya, silahkan"

Raut muka Jeno seketika berubah muram. Jaehyun mengernyit bingung dengan perubahan Jeno.

"Kamu kenapa? Kamu sedih aunty Saerom menikah?" tanya Jaehyun

Jeno menggeleng, "Bukan, Jeno hanya rindu Chaeyoung eomma"

Jaehyun tersenyum hangat, "Appa juga merindukan eommamu. Bagaimana kalau kita mengunjungi makamnya?"

Jeno menggeleng, "Jangan sekarang, appa. Nanti Jeno sampai disana malah menangis. Jeno gak mau lihat eomma sedih"

Jaehyun mengangguk, "Ya sudah jika itu mau kamu"

Tak lama datanglah Chaeyeon, adik sepupu Jaehyun bersama anak perempuannya, Kim Siyeon.

"Halo! Aunty Chaeyeon yang cantik datang" ucap Chaeyeon sambil menggandeng Siyeon.

Jaehyun hanya menatap Chaeyeon datar, "Lo ngapain kesini?"

Chaeyeon mengerucutkan bibirnya, "Masa kekantor kakak sepupu sendiri gak boleh sih, oppa?"

"Gak usah dimaju majuin bibirnya. Minta banget dicium Mingyu. Siyeon, bilangin papa Mingyu tuh mama kamu genit" ucap Jaehyun.

Siyeon tertawa lalu memberikan gerakan hormat kepada Jaehyun, "Siap laksanakan, kapten"

Jaehyun tersenyum. Keponakannya ini sangat menurut sekali kepada Jaehyun. Sementara Chaeyeon ia hanya merengut sambil menyumpah serapahi Jaehyun.

i don't know you ; jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang