It's you part.3

151 26 3
                                    

Sesuai janji yang pernah diucapkan, Seonho membawa sang putri pergi menemui wanita yang telah melahirkannya. Duduk di child's cafe, Seonho dan Roeun bahkan sudah menunggu lebih dari satu jam. Gadis kecil yang tadinya begitu antusias, kini tampak kebosanan. Roeun menopang dagu dengan kepala menunduk. Gadis mungil itu tak minat lagi memandang ke arah pintu masuk. Ia ragu wanita yang dirindukan akan datang menemuinya.

Dengan tatapan sayu, akhirnya Roeun bertanya pada sang ayah. "Appa, mengapa Eomma masih belum datang? Apa Eomma tidak ingin menemuiku? tidak merindukanku?" Netra'nya berbinar menanti jawaban yang akan diterima.

Seonho yang sebelumnya sempat memandangi beberapa keluarga kecil yang terlihat asyik bermain bersama putra-putrinya segera mengalihkan perhatian. Sudut bibir yang tadinya terangkat kini tak lagi tampak. Namun hanya untuk sesaat. Segera pria berumur tigapuluhan itu beranjak dan duduk disamping sang putri. Diangkatnya tubuh mungil tersebut untuk didudukan dipangkuan.

Sudut bibir pria itu kembali terangkat. Dengan nada lembut pria berlesung pipi itu menjelaskan alasan sang mantan istri yang tidak menepati janji. "Roeun sayang, tentu saja Eomma kangen sama Roeun. Hanya saja_" Seonho menyendok cream cake "akh_" ucapnya. Putri kecil Kim mematuhi sang ayah. Walau sedikit enggan Roeun kecil menerima suapan dari sang ayah.

"Eomma_ saat ini pasti benar-benar sibuk! Bagaimana bila lain kali kita buat janji lagi dengan Eomma!" Roeun si gadis kecil terlihat kecewa. Dengan mulut yang masih penuh cream cake, Roeun menggembungkan pipi. Bocah tiga tahun itu saat ini sungguh terlihat mengemaskan. Pipi chubby, wajah imut, dan bibir ranum yang berwarna merah. Roeun benar-benar sangat manis. Bagaimana bisa sang ibu tidak merindukannya!?

"Habiskan cake ini, lalu kita pulang! Bagaimana?" Dengan sabar Seonho masih menanti reaksi yang diberikan sang putri. Gadis kecil yang saat ini masih berada dalam pangkuan Seonho terlihat sedang berpikir. "AHA.. Appa, aku punya ide. Bagaimana kalau kita beri kejutan pada Eomma!"

"Kejutan?"

"Eoh, kejutan!" Gadis kecil itu kembali terlihat antusias menjelaskan rencana. "Kita bisa mendatangi tempat Eomma bekerja? Bagaimana Appa? Cake. yah, kita bawa cake. Bukankah dulu Appa bilang Eomma sangat menyukai chocolate cake??"

"Ah~ itu? Roeun benar.. Eomma menyukainya! Baiklah, mari kita beri cake dan pergi temui Eomma!"

_

Karena Roeun sedang tidak berada dirumah, Hani diminta sang nyonya menemaninya pergi berbelanja. Pergi ke pusat perbelanjaan mungkin adalah hal yang biasa bagi semua orang. Namun hal ini tak berlaku bagi Hani. Gadis lugu ini benar-benar terlihat tidak mengetahui segala kesenangan yang ada.

Hani bahkan tak henti menatap kagum dengan segala hal yang ia temui. Gadis itu berdiri mematung memandang segala sesuatu yang dianggapnya woow. Netra berbinarnya seolah ingin melihat lebih dekat bahkan kalau boleh, Hani ingin menyentuhnya.

"Kau menyukainya? Gaun itu?" Haesuk mengikuti arah pandang Hani. "Kajja! Akan ku berikan untukmu!"

"Tidak nyonya!" Kedua pipi gadis asal Korut itu terlihat merona. Mendekatkan bibir dekat telinga sang nyonya, Hani berbisik. "Aku hanya ingin melihatnya lebih dekat. Kalau boleh ingin merasakan kelembutan kainnya!" Haesuk dibuat gadis udik itu terkekeh.

"Saat kau memilikinya, apa pun boleh kau lakukan padanya! Kajja!"
Dengan enggan, Hani akhirnya di tarik masuk oleh Haesuk. Pada awalnya si aneh_Hani bahkan membuka alas kaki sebelum memasuki toko. Untung saja sang nyonya yang mengetahui kelakuan konyolnya segera menghentikan aksi konyol Hani yang menjadi tontonan beberapa pengunjung bahkan pegawai penjaga.

Apakah bila tinggal di Korut harus berperilaku seaneh ini? Siapa yang tahu. Hanya saja Haesuk kali ini merasa malu oleh kelakuan pengasuh cucunya. 'aku harus merubahnya. Kalau tingkahnya masih aneh seperti ini, tidak butuh waktu lama orang-orang akan segera tahu dari mana asalnya.' Bukannya apa-apa, hanya saja Haesuk sudah terlalu malas harus berurusan dengan pihak berwajib terkait membiarkan orang Korut tetap tinggal di negaranya. Bahkan bekerja untuk perusahaan nya.

it's you [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang