It's you part.13

138 16 5
                                    

Duduk menunggu didepan ruang kerja Dalmi, Seonho menyilang kaki serta melipat tangan di dada sesekali memperhatikan jam tangan.

Dia sebelumnya sudah menghubungi gadis cantik itu. Hanya saja panggilannya diabaikan. Jadilah saat ini dia berakhir disini. Menunggu dalam keputus_asaan.

Seonho ingin menjelaskan apa yang sudah terjadi agar tak timbul kesalahpahaman. Makanya, sebelum menuju perusahaan terlebih dulu ia menyempatkan diri mengunjungi Dalmi.

"Nona, kau yakin manager SEO akan segera tiba?" Melihat sebentar pada wanita muda yang berada dibalik meja, didepan ruangan yang bertuliskan ruangan MANAGER.

Wanita itu beranjak dari duduknya, menunjukkan kesopanan. Dia memperhatikan jam dinding. Setelahnya kembali mengulangi kata ya sama. Yakni, dia yakin.

Setelah memberitahukan pada tamu sang manager, wanita muda itu kembali duduk. Dia mengernyitkan kening. Merasa ada yang salah. Seharusnya sesuai kebiasaan sang atasan, Dalmi sudah tiba disini satu jam yang lalu. Namun, bagaimana bisa hingga saat ini, bahkan batang hidung wanita cantik tersebut tak kelihatan.

Suara langkah sepatu bertumit berhasil mengalihkan perhatian gadis tersebut maupun Seonho. Dia_yang ditunggu akhirnya muncul. Sayang, begitu mendapati sosok pria yang ingin dihindari, Dalmi memutuskan berbalik. Berucap pada pria yang ada disebelahnya bahwa ia lupa kalau punya schedule lain.

Segera saja Seonho menyusul wanita tersebut. Seonho terus memanggil nama Dalmi dengan sapaan formal.

"Dalmi_ssi. Kita harus bicara." Dia menahan pergelangan Dalmi, agar gadis itu tak terus mengabaikannya dan memilih berlalu. Pria yang berada disebelah Dalmi menunggu aba-aba. Apakah dia perlu menyingkirkan pria lain yang tak ingin dihiraukan Dalmi.

"Kau boleh pergi." Dengan ekor mata, Dalmi memintanya pergi.

"Sekarang bisa kau lepaskan tanganku? Ada banyak Pasang mata yang sedang mengawasi kita." Ujarnya.

"Maaf. Mari bicara. Ini tidak akan butuh waktu lama." Seonho berucap demikian untuk meyakinkan agar Dalmi mau meruangkan sedikit waktu.

Setelah memperhatikan sekeliling, beberapa karyawan terlihat membisikan sesuatu pada rekannya, Dalmi mengajak Seonho meninggalkan gedung besar. Gedung yang menjadi tempatnya berada.

_

"Katakan saja disini! Maaf, aku tidak punya banyak waktu." Dalmi berhenti tepat di depan mobil miliknya terparkir. Seolah dia sungguh akan segera menemui klien sesuai janji.

Seonho menoleh sekeliling. "Haruskah disini?" Sangat aneh membicarakan masalah pribadi ditempat parkir. Dia ingin berbicara dari hati ke hati dengan Dalmi.

Akhirnya Seonho tersenyum miris sembari menunduk. "Maaf."

"Maaf membuatmu melihatnya. Maaf karena sudah membuatmu salah paham."

"Tunggu dulu, tuan. Melihat? Memangnya apa yang yang sudah ku lihat. Aku tidak lihat apapun. Ah~ waktu itu.. aku tak jadi masuk karena seorang teman menghubungiku dan meminta bertemu. Apa begini sudah bisa? Aku sungguh harus pergi." Dalam setiap ucapan yang terlontar dari bibirnya, sangat jelas gadis ini sedang berbohong. Suaranya bahkan terdengar bergetar. Termasuk tangan yang sudah siap membuka pintu mobil.

Seonho kembali mengangkat kepala. Namun, kali ini wajahnya memerah. Netranya berbinar. "Dalmi_ah. Aku sungguh minta maaf padamu." Tatapannya menuju tepat pada sepasang netra Dalmi.

Dalmi terlihat salah tingkah. Ini pertama kali baginya melihat sisi lain seorang Kim Seon-ho. Pria ini menangis. Menangis karenanya. Kenapa? Apa dia benar-benar merasa bersalah?

it's you [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang