It's you part.15

148 14 5
                                    

Saat akan meninggalkan rumah besar milik keluarga Park, Seonho berpapasan dengan Dalmi yang secara kebetulan barusan turun dari mobil. Wanita cantik itu terlihat menyeret sebuah koper merah kecil. Sepertinya dia baru saja pulang dari tugas dinas.

Keduanya tak kalah kaget saat saling bertatap mata. Dia dan Dalmi bahkan sejenak terdiam. Beberapa saat Setelahnya barulah keduanya saling memberi senyum. "Apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanyanya pada pria yang masih membeku ditempat.

Pria berlesung pipit itu menunjuk arah berseberangan, saking malu menjawab. Dia gelagapan.

"Semalam dia mabuk dan bermalam disini" sela Jeohun. Jeohun barusan akan berangkat bekerja.

Menyentuh kulit kepala, Seonho menyengir. Rasa malunya bertambah kala ayah dari Dalmi menepuk bahunya. Menunduk malu ia menyembunyikan wajah. Rencananya ia akan segera berlalu, namun urung melakukannya, sebab Jeohun menahannya. "Tunggu. Bukankah kemarin tujuanmu kesini untuk menemui putriku?"

"Ya. Paman." Lesung pipit yang menjadi daya pikatnya terlihat jelas.

"Kita sambung nanti malam" ujarnya ditujukan pada Dalmi. Jeohun pun pergi, memberi waktu bagi putrinya dan pria yang masih menjadi pusat perhatiannya.

Beberapa saat setelah kepergian ayahnya Dalmi, Seonho mengekor wanita bertubuh kecil itu memasuki rumah.

"Maaf" Ujarnya, begitu menempati sofa. Tangannya saling bertaut dengan kepala sedikit menunduk.

Dalmi tidak berkata apapun. Dia hanya memperhatikan pria yang duduk berhadapan dengannya. Merasa dibanding terakhir kali bertemu, pria ini kian tak bersemangat. Seonho juga kehilangan berat badan.

"Aku tidak melakukannya dengan sengaja. Semua terjadi begitu saja. Aku--" dia berhenti, dan memandangi Dalmi. "Maaf." Permintaan maaf kembali diucapkan.

Tersenyum sendu, Dalmi masih tidak berkata. Dia hanya terus memperhatikan Seon-ho. Dalam benaknya dia berucap. "Terima kasih. Setidaknya kau belum melupakanku. Terima kasih juga sudah mau datang menemui'ku. Andai saja kau tidak datang, mungkin aku yang akan pergi mengamatimu secara diam-diam. Aku merindukanmu."

"Sebaiknya aku pergi saja." Dia beranjak karena mengira Dalmi tak mengharap kehadirannya.

"Seonho_"

"Ya?" Dia menoleh.

"Makanlah dengan baik. Kau harus menjaga kesehatanmu."

Memperhatikan tubuhnya sejenak, Seonho terkekeh. "Aku akan melakukannya. Kau juga sama. Kau kurusan."

"Eoh. Aku tahu."

_

Di tempat yang berbeda,

Hanna masih terlelap di kamarnya dengan ditemani??

Dia tidur seranjang dengan seorang?? Brondong? Ada yang salah disini. Pria muda itu tampak puas memandangi wajah cantiknya sembari memberinya sentuhan-sentuhan lembut di pipi.

Kini bibirnya bahkan dicium lembut oleh si brondong. Tangan nakalnya beralih menyentuh lekuk leher dan menyusup ke dalam selimut. Entah apa yang sedang dirabanya. Hanna dibuatnya memekik nikmat. Wanita itu tersenyum mesti dengan mata terpejam.

"Haruskah kita melakukan satu trip lagi?" Bisiknya tepat pada kuping Hanna. Terlihat geli oleh perlakuannya, Hanna tidak menjawab. Dia masih menikmati sentuhan yang pria tersebut berikan.

Sampai beberapa saat setelah kesadarannya penuh, matanya membuka. Tangannya menghempas tangan lawan jenisnya. "Apa yang sedang kau lakukan?" Tubuhnya semakin ia tutupi dengan selimut.

it's you [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang