Melangkahkan tungkai dengan terburu, Dalmi meninggalkan perumahan elite Seonho. Ia bahkan harus merasakan berjalan ratusan mil dengan sepatu bertumit. Dikarenakam pada kompleks yang hanya dihuni oleh kalangan Chaebol ini, bahkan tak ditemukan satu taksi'pun yang bisa ditumpangi.
"Menyebalkan" menyentak kaki, Dalmi tak tahu sebelumnya kalau rasanya akan sebegitu menyesakkan dada. Ia merasa seperti dikhianati mesti akal sehatnya berkata pria itu belum terikat dengannya. Seonho berhak melakukan apapun dan dengan wanita manapun. Berulang kali mata Dalmi berkedip, netra'nya perlahan basah.
"Dia benar-benar jahat. Kenapa sengaja memperlihatkannya padaku? Tidak, ini tidak benar, dia bukan pria seperti itu. Tunggu dulu, bagaimana bisa aku membelanya padahal aku tak terlalu mengenalnya."
"Dia bahkan tidak menghubungiku padahal tahu aku tidak bersamanya. Aissh.. sebenarnya ada apa aku ini? Menyebalkan."
Terus saja mengomel, Dalmi bahkan melewatkan beberapa taksi saat ia melakukannya._
Beberapa saat setelahnya..
"Astaga, berapa lama lagi aku harus berdiri seperti ini? Aissh.. dasar payah.." menepuk kening. Bagaimana ia lupa kalau dirinya bisa saja meminta seseorang menjemputnya. Menyentak pelan tumit sepatu, Dalmi masih berpikir, siapa sebaiknya yang ia hubungi "Chan, Bogum? Ah~~ tidak. Sebaiknya aku melewatkan keduanya atau nantinya mereka malah mengolokku. Ah..ha.. Yoonsu.. bagaimana aku bisa lupa padanya? Dia bahkan menjaga rahasiaku selama ini dari pria itu"
Akhirnya, tanpa ada keraguan lagi, Dalmi menghubungi salah satu teman yang ia anggap bisa dipercaya dan mau membantunya.
"Yoonsu_ah.."
"....."
"Ini aku. Kau sedang dimana? Bisa tolong jemput aku?"
"....."
"Pastikan kau tidak memberitahu tuanmu ya."
"...."
"Terimakasih, aku tahu bisa mempercayaimu" tersenyum puas, kembali memasukkan ponsel pada tas sandang yang ia kaitkan pada lengan kiri. Sembari menunggu, Dalmi masih menduga apa kiranya yang sedang dilakukan Seonho dan wanita yang tadi memberinya ciuman. Tapak sepatunya masih mengetuk pelan pada lantai yang dipijak.
Kali ini entah apalagi yang ada dipikiran gadis ini. Dalmi kembali mengeluarkan ponsel dan menekan tombol kamera. Bukannya menjepret pemandangan yang ada disekitarnya yang lumayan indah dengan kehadiran pepohonan dan pertokoan ia malah melakukan selca. Beberapa foto dirinya berhasil ia abadikan.
Setelah puas melakukannya, ia kini malah mengirim ke laman medsos miliknya. "Ternyata tak terlalu buruk hari ini" senyuman kecil kini tersinggung di bibir kemerahannya.
Selang beberapa menit, tampak sedan hitam menghampirinya. Membunyikan klakson "Ayo, masuk!" Pria tersebut Nam Yoonsu.
"Maaf membuatmu menunggu. Tadi ada sedikit pekerjaan yang harus ku selesaikan."
Sembari mengenakan sabuk pengaman, Dalmi terkekeh "Tak mengapa, kau mau datang saja aku sudah sangat berterima kasih"
Yoonsu menoleh sesaat "Apa ada sesuatu yang tidak 'ku ketahui?"
"Tidak ada." Dalmi menunduk. "Ku mohon, jangan bertanya. Lain kali akan ku jelaskan."
"Benarkah? Baik."
Setelahnya..
Tak ada lagi pembicaraan yang terjadi. Dalmi mengalihkan pandangan ke sisi lain untuk menyembunyikan raut wajah terlukanya.
_
"Sekali lagi, aku minta maaf padamu."
Seon-ho berdiri didepan pintu untuk menghantar Hanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's you [Completed]
RomansaDemi keinginan menemukan sang Ayah, seorang gadis berkebangsaan Korut menempuh perjalanan jauh dan membahayakan datang ke Korsel. Diselamatkan oleh warga negara yang ia datangi. Kehidupan seorang gadis muda asal Korut itu berubah total. Mulai dari p...