It's you part.1

327 34 5
                                    

Bunyi suara klakson bersahutan kian membuat gerah para pengemudi maupun penumpang, lagi memekakkan telinga. Para pengendara kendaraan terlihat marah, meluapkan emosi lewat berbagai cacian pada biang penyebab kemacetan.

Berlaku bagi seorang pria tampan yang duduk di kursi penumpang, sedang berkutat pada benda pipih persegi. Perhatiannya teralihkan oleh suara bising dari bunyi klakson yang tiada henti. "Sial!" Sesaat netra'nya memandang lurus kedepan, lalu pada sisi kiri dan kanan yang menampakkan kendaraan yang berdiam ditempat. "tadi bukannya kau bilang disini jarang sekali terjadi kemacetan?" Pria itu menyingkap sedikit lengan kemeja, mengintip pada jam tangan. Ia terlihat gelisah. "Aku tidak mau tahu! Pokoknya sebelum jam 10 kita harus tiba di Three Mountains company!"

Pria yang sedang mengendarai mobil itu seketika ikut memperhatikan jam tangan yang dikenakan. Waktu menunjukkan pukul 9.05. Ia tidak punya banyak waktu tersisa, sementara perjalanan yang harus ditempuh untuk tiba ditempat tujuan masih lumayan jauh.

Sial! Bagaimana bisa kendaraan yang berada didepannya sama sekali tak bergerak. Sebenarnya ada kejadian apa didepan! Mungkinkah terjadi tabrakan beruntun? Perkelahian suami istri ditengah jalan, atau??

Membuka sedikit kaca jendela, pria muda itu bertanya pada pengendara yang baru memasuki mobil yang ada disampingnya.

"Maaf pak_ boleh saya tahu, ada kejadian apa didepan?"

Setengah kesal, pengendara paruh baya itu menjawab "seseorang telah mati, tergeletak dijalan raya!" Setelahnya pria bertubuh besar dengan tampang menyeramkan itu membuka pintu mobil bagian kemudi dengan kasar dan duduk dibelakang setir. Memegang kuat setir kemudi. Memukul benda tak berdosa itu.

"Tuan Kim, tunggulah disini sebentar! Aku akan segera kembali!" Tanpa terlebih dahulu membiarkan tuannya memberi izin, pria muda itu memilih berlalu.

"Yya.. ada apa dengannya? Aku bahkan belum mengijinkannya pergi! Sial! Bila begini terus, tanda tangan kontrak seharga milyaran ku bisa batal. Aishh.. benar-benar..!" Melihat ke arah kiri dan kanan, menatap ke depan lalu belakang.

Tidak bisa. Aku tidak boleh hanya diam dan menunggu! Waktu takkan menungguku! Mengambil tas hitam yang ada disebelah tempat duduk, pria itu memilih keluar dari mobil. Meninggalkan mobil begitu saja. Pria itu berjalan tergesa melewati kendaraan- kendaraan yang kini tidak bergerak itu.

Dengan setengah berlari ia menuju jembatan penyebrangan. Ia butuh mencari alternatif lain agar bisa tiba ditempat tujuan tepat waktu.

Sementara pria muda yang menjadi supir Han itu, kini telah sampai di tempat yang menjadi sumber kemacetan. Pantas saja macet! Sebab kerumunan manusia terlihat seperti sedang menyaksikan pertunjukkan.

"Permisi tuan! Permisi nona!" Sedikit membungkuk bergerak menyamping, pria itu memaksa masuk ditengah kerumunan. Semakin dekat ia semakin mendengar isak tangisan. Netra pria muda itu kini bisa menyaksikan apa yang tengah terjadi. Gadis kumal, gerobak dorong usang, dan seorang wanita setengah tua tergeletak tepat ditengah jalan.

Membeku ditempat. Seperti terguncang. Keadaan ini sama persis dengan kejadian yang pernah dialaminya sekitar 12_an tahun yang lalu. Butuh beberapa menit sebelum akhirnya pria itu kembali pada indera.

"Ambulance! Hubungi ambulance.. siapapun itu! Tolong! Pekiknya!" Tak satu pun diantara kerumunan manusia itu tergelak hati. Mereka hanya memperhatikan sembari berbisik-bisik. Tidak mengindahkan permintaan pria tersebut.

"Ibu.. ku mohon buka matamu! Ibu!" Gadis muda yang terlihat Kumal dan lemah itu terus menggoyangkan tubuh Ibunya. Entah sudah berapa lama ia melakukannya.

Tanpa berucap lanjut, segera pria tersebut mendatangi wanita yang tak sadarkan diri.

"Nona.. aku minta maaf sebelumnya, biar ku periksa Ibumu!"

it's you [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang