Bludger Gila

1.9K 252 30
                                    


Berminggu-minggu berikutnya keempat Gryffindor menghabiskan seluruh waktu luang mereka untuk menjalankan rencana. Hermione sangat berusaha keras dengan ramuannya yang dia putuskan akan menjadi rencana utama. Bagaimana tidak? Sudah dua kali Victoria mendekati Draco namun semuanya berakhir dengan detensi.

Terakhir kali Victoria berusaha mendekati Draco adalah ketika mereka kebetulan terpilih menjadi satu kelompok di kelas ramuan. Mereka bertengkar hebat dan Victoria yang teramat kesal ketika Draco tertawa terbahak-bahak menyiramkan ramuan perubah warna rambut padanya dan masuk sebagian ke mulutnya, menyebabkan rambut pirang platinum Draco berubah merah persis seperti milik Ron.

Snape tampaknya sangat marah pada kejadian itu, menyebabkan Gryffindor kehilangan dua puluh poin dan detensi dimana Victoria harus membuat ramuan baru yang sempurna dan meminumnya. Victoria harus berkeliaran dengan rambut pirang platinum sejak saat itu. Meskipun tidak sedikit yang mengatakan dia menjadi lebih cantik dengan warna rambutnya, namun Victoria tetap menutupi kepalanya dengan jubah, tak jauh berbeda dengan Draco. 

Selain itu mereka sudah terlalu jauh untuk membatalkan rencana, mereka setidaknya sudah melanggar puluhan aturan yang sebagian besarnya adalah pencurian, beberapa penipuan dan masuk ke bagian terlarang perpustakaan.

“Nah aku sudah memasukkan kulit ular pohon” kata Hermione, dia tersenyum bangga pada ramuannya yang hampir jadi “Sekarang kita hanya perlu menunggu dua minggu lalu tinggal memasukkan bagian dari orang yang menjadi sasaran kita”

“Maaf” kata Ron tajam “Apa maksudmu bagian dari sasaran kita? Aku tidak mau minum apapun yang mengandung kuku kaki Crabbe”

“Itu bukan masalah besar tidak harus kuku kaki”

Victoria yang duduk di atas wastafel berdecak, sebagian rambutnya masih berwarna pirang “Aku yakin Snape melihatku saat mencuri kulit ular pohon dari lemarinya, kalau dia mengadu, mum akan membunuhku”

“Apa ibumu benar-benar akan melakukan itu?” tanya Ron “Kamu selalu menghawatirkan hal yang sama tiap saat”

“Aku yakin dia akan, lagipula dia Slytherin tempramennya luar biasa”

Ron kehabisan kata-kata, dia menoleh kepada Harry yang memiliki kekhawatiran lain “Harry, akan lebih mudah kalau kamu bisa menjatuhkan Malfoy di pertandingan besok”

▪️

▪️

Mendekati pukul sebelas keesokan harinya, seluruh murid mulai menuju ke stadion Quidditch. Cuaca mendung dengan gemuruh yang menggelegar. Victoria, Ron dan Hermione bergegas datang untuk mengucapkan selamat bertanding dan semoga sukses ketika Harry memasuki kamar ganti.
Ketika Harry membuka lemari sapu mulutnya ternganga pada apa yang ada di dalamnya, bagaimana tidak belasan sapu nimbus 2001 berjajar mengkilat disana.

“Teman-teman apa kalian yakin kita tidak salah masuk ke ruang ganti Slytherin” kata Harry

“Jangan bercanda disaat seperti ini Harry, Tangkap snitchnya atau lebih baik mati!” Oliver memperingatkan
Harry menarik salah satu sapu nimbus keluar dari sana dan para anggota lain langsung berkerumun iri menatap sapunya.

“Kenapa tidak bilang kalau sapumu baru” kata Fred dia mengelus sapu Harry dan menemukan kertas terselip di pegangan kakinya “ada suratnya juga lho, apa ini dari pacar?”

Harry menyahut kertas di tangan Fred, membacanya sendiri sebelum senyum sumringah terpampang di wajahnya dan dia membaca isi surat itu lagi, kali ini dengan suara keras agar yang lain ikut mendengarnya.

‘Hadiah dari ayahku, sekarang kalian bisa masuk ke lapangan dengan kepala terangkat dan buat para ular itu menyesali hari ketika mereka mengizinkan pirang Malfoy menyuap untuk bisa masuk tim mereka’

A New Student From Durmstrang (OcxHogwartsBoys)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang