Seumur hidupnya Elijah tidak pernah membunuh naga. Di Avery naga bukanlah makhluk yang harus dibunuh, meski dalam beberapa kasus naga jadi-jadian dapat merupakan jelmaan dari sesosok Fire Darrig. Naga-naga sihir seperti itu sangat berbeda dengan naga sebenarnya. Secara fisik, naga sihir berukuran lebih kecil daripada naga yang sebenarnya. Mereka bergerak lebih cepat dan agresif dengan selalu menyemburkan napas panas. Namun, mereka selalu lebih mudah untuk dibunuh, sementara naga asli membutuhkan ketepatan dan keseuaian senjata. Lagi pula, Elijah bukanlah pembunuh naga, ia tak begitu memahami seberapa tepat dan sesuai pedang estoc dalam genggamannya sekarang. Terhentinya waktu adalah satu-satunya kesempatan untuk menghabisi sang naga, menyelesaikan misi yang dikerjakannya dengan setengah hati ini.
Akan tetapi, baru saja pedangnya terangkat dan belum sempat menghunjam kulit hitam jelaga sosok besar itu, suara lolongan kesakitan terdengar menusuk gendang telinganya. Suara itu sontak membuat Elijah tersadar jika waktu ternyata belum terhenti. Ia belum dapat mengendalikan kekuatan sepenuhnya.
"Sial!" umpatnya.
Detik itu juga, sepasang netra merah sang naga yang semula bergeming, bergerak meski tak menatap tepat pada mata sang pangeran peri. Jarak mereka tak lebih dari satu lengan peri dewasa sehingga Elijah bahkan dapat merasakan hawa panas dan bau belerang yang menyengat terembus dari sepasang lubang hidung sang naga.
Elijah belum juga mengedip saat sesuatu membuat naga buta itu tiba-tiba meraung keras, kemudian menggeliat, dan jatuh terjengkang hingga menyebabkan bunyi berdebum nyaring. Bersamaan dengan itu guncangan besar menciptakan longsor di sekitar lereng gunung, menjatuhkan serpihan tanah dan bebatuan yang merekah. Elijah dan para bajak laut lainnya refleks menjerit saat tubuh mereka merosot turun dan berguling bersamaan dengan reruntuhan tanah dan batu.
Dari balik punggung sang naga yang telah roboh di antara kepulan debu kelabu, Elijah mendapati sosok Bagherra dengan sebilah pedang estoc-nya yang berlumuran cairan hijau menyala. Rupanya peri laki-laki itulah yang telah berhasil melukai sang naga, meski mungkin luka yang ditorehkannya bukanlah apa-apa, tetapi upaya itu berhasil menyelamatkan Elijah.
"Aku tahu apa yang akan kau katakan, tetapi sungguh itu tidak perlu." Bagherra seolah dapat membaca pikirannya. Nada congkak serta tawa kecil meremehkan menjadi penutup kata-katanya.
Seringai mengejek sang kesatria membuat Elijah memalingkan wajah, menyesali pikiran naif yang sempat melintas di kepala bahwasannya Bagherra mungkin saja sosok yang tulus. Namun, ekspresi itu membuat asumsi di kepala Elijah menguap seketika. Sang pangeran peri lantas bangkit dari posisi setengah terkuburnya dalam reruntuhan tanah dan bebatuan kecil sembari mengatur napas yang terengah. Tunik lusuhnya telah berubah warna menjadi lebih cokelat dari sebelumnya, sementara tanah menempel di beberapa bagian tubuh dan bersembunyi dalam tiap lipatan tuniknya.
Elijah mengibaskan sisa-sisa tanah dari pakaiannya, mengabaikan luka-luka kecil yang kini menghiasi lengan serta telapak tangannya, mengabaikan Bagherra. Peri laki-laki itu kembali memasang kuda-kuda saat menyadari jika sang naga hitam raksasa telah kembali mengangkasa dengan raungan amarah yang lebih kentara.
Makhluk hitam besar itu terbang membelah langit di antara kepulan debu dan tanah yang menyamarkan pandangan. Kepak sayapnya meninggalkan deru angin yang cukup kencang hingga membuat Elijah dan para bajak laut susah payah menapakkan tungkai mereka agar tak terlempar ke jurang atau kaki gunung. Begitu mencapai ketinggian tertentu dalam waktu yang begitu cepat, makhluk hitam itu dengan tak terduga menukik balik, membawa serta deru angin yang jauh lebih kencang. Elijah mencoba bertahan sembari mengukuhkan kuda-kudanya. Ia tak punya banyak waktu untuk membuat pikiran sepenuhnya fokus, tetapi berharap keterdesakkan akan memberinya kekuatan.
Suara teriakan bersahut-sahutan samar dalam pendengaran Elijah, sementara sang naga hitam semakin mengikis ketinggian di atas kepalanya. Naga itu menyasarnya, barangkali berhasil menemukan baunya yang tidak lebih asin dari pada bajak laut lain yang telah lebih lama berteman dengan lautan. Pun suara raungan makhluk hitam itu terdengar semakin nyaring menusuk gendang telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faeseafic: Adventure of the Cursed Prince [COMPLETE]
FantasyWattys winner 2021 🏆 (4 Desember 2021) Daftar Pendek Wattys 2021 (1 November 2021) Elijah dan para tawanan perang Kerajaan Avery diasingkan menuju sebuah pulau liar tak berpenghuni di lautan Faeseafic. Di tengah perjalanan, mereka diserang sebuah...