06. Feelings

373 59 6
                                    

"Kerja bagus semuanya..."
Rapat dengan kolega penting telah dilaksanakan. Rapat yang menjadi ujung tombak untuk membidik perusahaan teknologi canggih asal China.

" jadi? Siap terbang ke China, Tuan muda Oh?"
Jongin melirik sehun yang fokus pada Tablet nya.

Pria cantik itu memutar kursinya dengan anggun.
"Tentu. Akan ku bawa pulang kontrak kerja WU.tec" katanya percaya diri.

*

Sabtu malam sehun habiskan dengan mandi busa. Bibir tipisnya menyesap cairan merah yang memiliki rasa manis sekaligus pahit-wine.

Dua pekan ini adalah masa yang paling membuatnya stress. Rapat, proposal, pertemuan penting, laporan dan laporan hampir membuat kepalanya meledak.
Karena itu sekarang adalah sehun-time.
Dengan ditemani segelas red wine dan lilin aromaterapy juga busa lembut yang membalut tubuh telanjangnya. Inilah waktu santai Oh sehun.

Chanyeol saat ini sedang keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chanyeol saat ini sedang keluar. Sehun sendirian di hunian megah itu. Pria yang sekarang lebih sering memakai lensa kontak itu pergi tadi sore dan belum mengabari sehun hingga malam menjelang,entah apa yang dilakukan pria itu.
Sehun mendengus. Untuk apa juga memikirkan chanyeol, ia bahkan tidak pamit padanya saat pergi. Apa yang sehun harapkan, mereka hanya rekan kerja yang kebetulan berada dalam satu atap.

Sehun menarik penutup bathtub. Air yang mengisi tempat itu perlahan berkurang, sedikit demi sedikit memperlihatkan punggung bak poraselen tanpa cacat.

 Air yang mengisi tempat itu perlahan berkurang, sedikit demi sedikit memperlihatkan punggung bak poraselen tanpa cacat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun bangkit, berjalan menuju shower untuk membilas tubuhnya. Dirasa cukup ia mengambil robe lembut untuk membalut tubuhnya. Melenggang menghampiri meja rias untuk memakai beberapa produk perawatan wajah.

Ia usap dan tepuk pelan kulit wajahnya yang lembut tanpa cela. Ia memaku dirinya dalam cermin, memperhatikan pahatan tangan sang pencipta. Sempurna

Ia tampan dengan sentuhan ayu dan menawan. Sehun tau itu. Tapi, belakangan ini semua itu tak lagi berguna. Sehun merasa seperti tidak memiliki kelebihan apapun, memikat pemuda nerd saja ia tak mampu.

CHANHUN (Memories Of Alhambra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang