song recomendation: I Like You So Much You'll Know It - Ysabelle Cuevas
"I like your eyes, you look away when you pretend not to care
I like the dimples on the corners of the smile that you wear"
enjoy!
"mau sarapan dulu?" Tanya Dahyun
"enggak, gue udah bawa bekal" Sana nunjukin tempat makannya, pagi ini seperti biasa mereka berangkat sekolah bersama bedanya Cuma hari ini berangkat 30 menit lebih awal, gatau deh buat apa yang pasti tadi malem Dahyun diminta jemput lebih awal
"tumben berangkat lebih awal, ada piket?" Sana gelengin kepalanya, dia mendekat ke arah Dahyun yang lagi fokus nyetir
"kebiasaan banget sih rambut berantakan gini" ia merapihkan rambut Dahyun dengan telaten "enggak ada piket, cuma.... Mau berangkat lebih awal aja" lanjutnya, lalu kembali duduk dengan benar
**
"loh San? Tumben udah dateng" jihyo heran, ga biasanya Sana datang sepagi ini. Kalau jihyo mah udah biasa, dia harus datang lebih awal dari murid lain buat check atribut siswa lain, maklum, ketua Osis
Sana yang lagi makan sarapannya langsung pindah mendekat kearah jihyo
"Jii berangkat sama siapa? Bareng Tzuyu ga?" Jihyo gelengin kepala lalu memakai atribut osisnya, sekarang ia siap mengontrol pekerjaan anggota osis lainnya
"Tzuyu berangkat naik sepeda, mungkin bentar lagi sampe"
"ehh? Lumayan jauh loh dari rumah lo kesini" sebenarnya Sana sedikit terkejut, disekolahnya ini tak pernah ada yang naik sepeda, rata-rata mereka naik kendaraan ditambah tittle elit yang sudah menjadi ciri khas sekolah ini membuat sangat jarang sekali ada siswa yang terlihat sederhana
"ya dia maunya naik sepeda, atribut lo lengkap kan?"
"lengkap dong, mau ke gerbang ya?"
"bagus. Iya, sekalian mau ke ruang kepsek"
"bareng ya, aku mau ke parkiran" Sana dan Jihyo berjalan keluar kelas, meninggalkan sarapan Sana yang masih tersisa sedikit
**
Udah 15 menit Sana duduk diparkiran, tapi sosok yang diitunggunya masih belum muncul, padahal 5 menit lagi bel pelajaran pertama berbunyi
"Tzuyu kemana ya, apa dia lewat gerbang belakang?" gumamnya sembari mengedarkan pandangannya, hingga matanya tertuju pada sesosok laki-laki yang baru saja memasuki parkiran sekolah. Dengan senyumnya, Sana segera berlari menghampiri Tzuyu
"Tzuuuu!" yang dipanggil Cuma natap Sana dengan datar
"nih" Sana nyodorin botol air "kata Jihyo lo berangkat naik sepeda, gue tau lo pasti capek jadi gue beliin lo air minum tadi"
"kayanya lo lebih butuh minum" setelah memakirkan sepedanya, Tzuyu langsung berjalan ke koridor sekolah. Ada benarnya kata Tzuyu, kalau dilihat lagi Sana lebih keliatan capek daripada Tzuyu yang abis gowes sepeda, padahal dia daritadi cuma berdiri nunggu Tzuyu, maklum Sana ga kuat kena panas, pasti langsung keringetan plus mukanya me-merah
"cie perhatian banget" Sana mengekor dibelakang Tzuyu dengan setengah berlari
"langkah Tzuyu lebar banget" pikir sana. Koridor sekolah yang udah mulai ramai sekarang makin ramai dengan bisik-bisik siswa, ada pula yang jerit-jerit ga jelas Cuma karna dilirik Tzuyu
Tzuyu menghentikan langkahnya otomatis Sana yang lagi ngekor dibelakangnya nambrak punggung Tzuyu
"lo bisa ga, gausah ngikutin gue" ucap Tzuyu
"ga bisa" jawab Sana spontan, sekarang Tzuyu natap Sana dengan kesal
"lo ganggu gue" jawabnya
"okeee gue gaakan ganggu lo lagi, asal lo masih nomer lo"
"gue ga kasih no gua ke orang asing"
"gue Sana, Tzuyu. Kita udah saling kenal"
"gue ga kenal lo"
"kenal"
"engga"
"kenal, Chou Tzuyu." kata Sana ngotot
"ck buat apa sih nomer gue?" Tzuyu nyerah, bisa bisa dia diem seharian disini buat ladenin Sana yang keras kepala ini
"ya gue butuh aja, gimana kalau malem-malem gue kangen lo terus gimana kalau gue pengen liat lo, jadiiiii cepet kasih nomer lo" Sana nyodorin hpnya
"kita ga sedeket itu dan lo udah berani minta nomer gue?"
"makanya itu, ayo kita pdkt. Pen-de-kat-an" jawab Sana dengan penuh penekanan
Tzuyu mendekat sedikitmembungkukan badannya ke arah Sana, lalu berbisik "gue. Ga. Minat.cinta-cintaan apalagi sama orang kaya lo" katanya, penuh penekanan juga
**
"aaishhh, Chou Tzuyu bener-bener" Sana mengacak rambutnya malas, dia benar-benar sebal dengan kelakuan Tzuyu tadi pagi
"kan udah gue kasih tau, Tzuyu bukan orang yang mikirin soal percintaan, dia lebih cinta sama busur panahnya" sekarang Sana, Mina, Momo dan Jihyo sedang berada di kantin, jam istirahat mereka satu jam lebih awal karna nanti akan diadakan ulangan harian. Wajar aja kantin ga begitu ramai
"lo serius suka sama Tzuyu?" Momo yang dari tadi fokus memakan jokbalnya kini mengalihkan perhatiannya setelah melihat betapa lesunya Sana. Sana ngangguk, kayanya sekarang Sana lagi badmood parah, fokusnya beralih ke Dahyun yang sekarang lagi berjalan ke arah mereka
"wihhh lagi ngumpul nih asik bener kayanya" Dahyun duduk disamping momo, berhadapan dengan Mina, Sana dan Jihyo
"lo ga kelas Hyun?" Tanya Jihyo siap menyelidiki
"kelaslah, ini jam olahraga tapi gue lupa bawa seragam"
"kebiasaan lo" Momo menimpali, Dahyun cuma cengir lalu fokusnya teralihkan ke Sana yang lagi keliatan lesu
"kenapa heh" tanyanya
"galauuuuu"
"dih, galau kenapa deh" Sana gelengin kepalanya, enggan menjawab pertanyaan sahabatnya itu
"abis ditolak" ini Mina yang jawab, sontak Dahyun ketawa kenceng
"dihhhhh ketawa"
"kaget, pertama kalinya ada yang nolak Sana nih"
Sana tegakin badannya "bukan ditolak, tapi belum luluh aja tuh es batu"
"emang siapa sih orangnya? Siapa mangsa Sana selanjutnya"
"Tzuyu, adek gue" Jihyo menimpali, Dahyun ga respon cuma manggut2 paham. Buat Dahyun bukan hal baru dia liat Sana suka sama orang, paling seminggu lagi Sana udah senyam senyum kesenengan karna mangsanya udah berhasil dia taklukin jadi Dahyun ga terlalu khawatir soal ini