Keesokan harinya Sana datang ke sekolah dengan mata yang sembab, wajar.... Kemarin abis nangis semaleman
Sekarang lagi jam istirahat, Sana sama temen-temennya lagi duduk nunggu pesanan makanannya di kantin
Dia ga kasih tau temen-temennya soal Tzuyu, tapi tadi pagi dia sempat nanya ke Jihyo soal siapa cewek yang Tzuyu anter kemarin. Sayangnya Jihyo ga kasih jawaban jelas, kata Jihyo dia ga berhak buat jawab tentang itu
"Lo nyariin Tzuyu?" kata Chaeyoung yang duduk di samping Mina, Sana ngangguk pelan
"Ga masuk tuh anak, izin katanya" Sana lirik Jihyo, dan dia cuman angkat bahunya tanda dia juga gatau Tzuyu kemana
"Wassap bro bre..!" sapa Dahyun semangat, dia ambil tempat duduk di samping Sana
"Wih asiknya yang abis lomba"
"Mantap juga lo hyun bisa sampe final kemarin, lawan tim Blackhill" sahut Chaeyoung
"Gue kewalahan lawan mereka, taktiknya oke banget, gue jadi agak nyesel karna ga latihan lebih keras" jelas Dahyun
"Udah ga apa apa, lo udah keren banget kok" kata Momo menenangkan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selama jam pelajaran berlangsung, Sana tidak bisa fokus sama sekali. Sejak kemarin dia tidak menghubungi Tzuyu, begitu pula dengan Tzuyu... Ga bisa bohong, Sana kangen sama Tzuyu tapi ga mungkin dia cari Tzuyu duluan kan Sana yang lagi marah"Woy!" Dahyun datang tiba-tiba, ngagetin Sana yang lagi bengong sambil jalan keluar gerbang itu
"mau jajan es krim kesukaan lo ga? Gue yang traktik deh" kata Dahyun
"Bener yaaa?"
Dahyun ngangguk, dia bukain pintu mobil buat Sana
"Silakan masuk tuan putri" Sana senyum, Dahyun selalu bisa bikin dia terhibur
"Lo kenapa suka banget rasa coklat sih? Emang ga bosen?" tanya Sana, Dahyun tuh kalau jajan ke sini ga pernah beli rasa lain padahal banyak banget varian rasanya
"Ga lah, gue kan setia sama rasa coklat. Oh iya, gue punya sesuatu buat lo" Dahyun keluarin sesuatu dari tas nya
"Buat gue nih?"
"Iyalah, buka coba"
Sana membuka bingkisan yang Dahyun berikan, isinya sebuah jersey basket bertuliskan nama dan nomor punggung Dahyun
"ini buat gue? Lucu banget sih warnanya lilac gini"
"lo suka?" Sana ngangguk semangat, senyumnya kembali lagi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selesai jalan sama Dahyun, Sana pulang ke rumah dia udah mandi dan kerjain semua tugasnya. Sekarang pikirannya kembali lagi, ke Tzuyu. Dari tadi dia nungguin pesan dari Tzuyu tapi ga ada tanda-tanda kalau Tzuyu bakalan ngehubungin dia, Sana mulai overthinking dan kepikiran yang engga-enggaGara-gara keasyikan overthinking, Sana ga sadar kalau daritadi mamanya ketukin pintu kamar
"Nakk, ditungguin Tzuyu tuh" nah denger nama Tzuyu aja Sana langsung sadar
"Aku males ketemu Tzuyu, bilangin aja Sana lagi tidur ma" kata Sana................ Sambil teriak, jelas Tzuyu bisa denger dari luar kamarnya
"Tapi yaudah kalau dia maksa, bentar lagi Sana keluar" lanjut Sana, mama Suzy bingung sendiri..... Padahal Tzuyu ga maksa juga......
Sekarang Sana sama Tzuyu lagi jalan berdua di taman deket rumah Sana, dari tadi mereka cuman diem-dieman
"Besok aku jemput ya" kata Tzuyu memecah keheningan
"Aku berangkat bareng Dahyun" kata Sana singkat
"okay.." Jawab Tzuyu, dalem hati Sana makin kesel, cemburu dikit kek Tzu!
"Ngapain kesini? Kan lagi sibuk sama CEWEK itu" ketus Sana
Tzuyu diam sejenak, dia rangkul Sana lalu ajak Sana duduk di kursi taman
"Namanya Elkie, dia sahabat aku. Maaf karna ga jujur soal kemarin" Sana cuman dengerin tanpa tatap mata Tzuyu
"Kapan-kapan aku kenalin kalian" lanjut Tzuyu, tangannya pegang pipi Sana, buat Sana natap matanya
"I miss you" lanjut Tzuyu
Ya jelas Sana luluh, dia ga nemu kebohongan dari mata Tzuyu. Dia percaya Tzuyu, rasa kangennya udah ngalahin logika Sana yang bilang kalau Sana ga boleh percaya sama kata-kata Tzuyu
Sana langsung peluk Tzuyu, dia senderin kepalanya di dada bidang Tzuyu
"I miss you too..... Aku percaya kamu Tzu"
Tzuyu ngangguk sambil usap lembut kepala Sana
Mereka duduk di taman sampe menjelang tengah malam, Tzuyu cerita tentang Elkie yang ga lain adalah sahabatnya sejak dulu, Tzuyu juga bilang kalau Sana ga perlu khawatir soal mereka