Moonwalk

311 56 1
                                        

"I exist because I am alone. Until you come, a nameless wild man under the call of fate. Setting out the distance and we gonna take over the moon."

에피소드 3

Pagi hari, waktu paling pas untuk membuang sampah yang sudah menginap di dalam rumah semalaman. Hari ini adalah kali pertama Lucas memilah-milah sampah dan membuangnya sendiri ke tempat yang sudah tersedia, tidak jauh dari rumah sewa tempat tinggalnya.

Tepat saat Lucas menutup pintu rumah, Hendery pun keluar membawa kantung yang sama dengan kantung di tangan kanan dan kirinya.

"Kau ingin membuang sampah juga?" tanya Lucas basa-basi.

Hendery tidak menjawab. Pertanyaan konyol keluar lagi dari mulut Lucas, pikirnya. Ia berjalan begitu saja bahkan sama sekali tidak menawarkan Lucas untuk pergi bersama. Wajar jika para tetangga membicarakannya. Sikapnya begitu acuh tak acuh.

"Hendery, kau marah karena aku mengambil satu bungkus ramyeon milikmu?"

Lucas berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Hendery. Lucas jauh lebih tinggi, langkah kakinya seharusnya lebih lebar. Namun Hendery sendiri berjalan seperti dikejar waktu, sama sekali tidak santai.

"Kau terlihat seperti orang yang benar-benar butuh ke toilet, Hendery. Kenapa kau tidak membuang ampas di perutmu dulu baru membuang sampah?" ucap Lucas panjang lebar.

Lagi-lagi Hendery tidak menjawab. Ia menutup mulutnya rapat-rapat seolah-olah suaranya harus dibeli untuk dapat didengarkan.

Hendery sudah lebih dulu menyelesaikan urusan sampah miliknya. Ia pergi begitu saja tanpa pamit pada Lucas yang kelihatan kesulitan membedakan kotak-kotak sampah. Hendery benar-benar tidak ada niatan untuk membantu Lucas. Wajar saja sih, ia tidak tahu kalau ini pertama kalinya Lucas membuang sampah di tempat pembuangan.

Setelah dua menit berjalan, Hendery sampai di depan rumahnya. Niat hati ingin segera masuk dan mandi, tapi ada seorang gadis kecil sedang menangis di depan rumah Lucas. Wajah anak itu familiar, tapi Hendery tidak yakin.

Karena dirinya masih waras, ia memilih untuk mendekat dan bertanya pada gadis kecil itu.

"Kenapa kau disini? Dimana ibumu?"

"Lucas oppa meninggalkanku di rumah sendirian. Aku takut," jawab gadis kecil itu sambil terisak.

"Lucas? Rumahnya disini?"

Gadis kecil itu mengangguk. Sekarang Hendery tahu siapa nama pria penghuni baru rumah sewa di seberangnya itu. Hendery bahkan berpikir kalau gadis kecil ini adalah anaknya, tapi sepertinya tidak mungkin karena dia memanggilnya oppa.

"Taeri-ya," panggil Lucas dari kejauhan.

Lucas berlari ke rumahnya dan langsung memeluk gadis kecil yang bernama lengkap Moon Taeri itu. Semalam, saat Lucas hendak kembali ke rumahnya setelah selesai membereskan rumah Hendery, seorang ibu dan anak melewatinya dengan tergesa-gesa.

Lucas mengenalinya, ia sempat mengunjungi rumah ibu dan anak itu di siang hari. Mereka tinggal di rumah sewa paling pojok. Lucas ingat karena ibu dari gadis kecil itu menyuguhkan dirinya minuman juga kue-kue kering saat ia bertamu.

Sang ibu mendadak harus mengunjungi bibinya yang kritis di rumah sakit. Jadi Lucas berinisiatif menjaga anak perempuannya, Taeri. Tidak ada yang patut dicurigakan dari Lucas. Pria itu memang terlihat sangat baik. Tutur katanya, perilakunya, penampilannya, semuanya terlihat hampir sempurna.

"Oppa, kenapa kau meninggalkanku sendirian?"

"Aku hanya membuang sampah sebentar. Aku pikir kau masih tidur tadi. Kalau tidak, aku pasti akan mengajakmu," jelas Lucas sambil mengelusi rambut si gadis kecil.

Romeo + RomeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang