Let Me Love U

344 55 0
                                    

"Ooh, a perfect blend of sweetness. My pace got messed up when I met you. Ooh, boy you're mine, all mine baby."

에피소드 5

Hendery terbangun dan tidak mendapati Lucas di sampingnya. Walaupun dirinya mabuk, tapi ia mengingat setiap detik yang mereka lakukan semalam. Samar-samar, tapi mampu membuat Hendery yang saat ini sepenuhnya sadar merasa tidak waras. Apa yang mereka lakukan benar-benar di luar kendali.

Tubuhnya polos, tidak terbalut kain apapun kecuali selimut tebal yang menutupi dada hingga ujung kakinya. Anehnya, ia tidak bisa menemukan pakaian miliknya di lantai. Dengan terpaksa ia keluar kamar dengan keadaan polos tak berpakaian. Maksud hati ingin segera mandi dan membersihkan diri. Ia tidak berniat mengambil handuk baru di lemari karena handuk lamanya baru ia pakai selama dua hari, tergantung di kamar mandi. Lagipula apa salahnya keluar kamar dengan keadaan seperti itu di rumah sendiri, toh tidak ada orang lain yang melihat.

"Hendery?"

Seluruh tubuh Hendery seperti mati rasa. Ia sudah memegang kenop pintu kamar mandi, tapi seseorang memanggil namanya. Siapa lagi kalau bukan Lucas? Pria itu masih ada di rumahnya. Hendery tidak pernah berpikir kalau Lucas akan tetap tinggal di rumahnya pagi ini. Mengingat kejadian semalam, seharusnya mereka lebih baik tidak pernah bertemu lagi.

Hendery masih mematung. Lucas sudah terlanjur melihat sekujur tubuh polosnya semalam. Jika pagi ini hal itu kembali terjadi, seharusnya Hendery tidak perlu malu.

"Maaf membuatmu kaget. Aku belum pergi karena bermaksud membuatkanmu sarapan. Dan bajumu- sedang aku laundry," jelas Lucas.

Hendery yang sedaritadi mematung langsung membuka pintu kamar mandi dan masuk terburu-buru. Ia duduk di atas kloset bermaksud untuk mengatur napasnya. Mengapa hal sebodoh ini harus terjadi padanya. Dan mengapa harus bersama pria penghuni baru rumah sewa di seberangnya?

"Kenapa Romeo? Aku meminta Juliet," protes Hendery pada alam semesta.

Tiga puluh menit lamanya Hendery belum keluar juga. Sarapan yang Lucas buat sudah terlanjur dingin. Pria itu lalu mengambil sebuah kertas memo dan menuliskan sesuatu.

Panaskan ini di microwave selama 1 menit.
Makanlah selagi hangat.
Aku harap rasanya enak.
Terima kasih dan maaf untuk kejadian semalam.
Satu lagi, aku membelikanmu salep, aku menaruhnya di atas nakas.
Jangan lupa diobati.
I'm leaving.

Tidak mau membuang waktu, Lucas segera pergi meninggalkan rumah Hendery. Siang ini, ia diminta untuk menjadi salah satu asisten photographer untuk sebuah acara wedding. Tawaran ini tidak mau ia sia-siakan. Bayarannya lumayan untuk uang pegangan selama satu bulan ke depan.

Lucas sudah berjanji pada dirinya sendiri. Ia akan menjadi pekerja keras. Pekerjaan apapun selagi ia sanggup, ia akan mengambilnya. Cita-citanya sederhana, ia hanya ingin hidup mandiri dan berdiri dengan kakinya sendiri. Untuk masalah pekerjaan tetap apa yang ia inginkan, ia masih ragu. Yang terpenting saat ini, berjuang dulu.

Tidak lama setelah Lucas pergi, Hendery keluar dari kamar mandi tentunya dengan handuk yang menutupi pinggang sampai lututnya. Ia melihat ke setiap sudut rumah dan tidak mendapati Lucas. Mungkin pria itu sudah pergi. Baguslah, Hendery bisa lebih tenang sekarang.

Hendery tidak langsung keluar kamar saat selesai memakai baju. Ia mendapat e-mail bahwa tulisannya diterima dan sedang dijadikan bahan pertimbangan untuk segera dibuatkan naskah. Bukan lagi senyum lebar yang terlukis di wajah tampan Hendery, tapi juga kedua matanya yang berbinar-binar itu meloloskan setitik air mata.

Romeo + RomeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang