✏️
Yuri mau tidak mau menerima ajakan wanita yang tak sengaja ia tabrak tadi. Ia tadinya ingin menolak namun melihat taman yang sepi dan gelap ia berpikir kembali dan akhirnya menerima tawaran wanita itu.
"ini helmnya". ucap wanita itu sambil memberikan helm untuk Yuri.
Yuri langsung mengambil helmnya dan memakainya. Setelah helmnya terpasang, ia langsung naik di jok bagian belakang motor. Karena motornya cukup tinggi, Yuri yang badannya dekat dengan tanah itu agak kesulitan untuk naik.
"ini motor lu tinggi banget sih, kan gua jadi susah naiknya".
Setelah bersusah payah, akhirnya Yuri bisa naik. Wanita itu pun mulai menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.
Jalanan di malam hari memang biasa sepi. Terutama di daerah pinggiran kota yang sepanjang sisi jalannya hanya ada pepohonan rindang.
Dinginnya malam mulai terasa menusuk. Pohon-pohon di sisi jalan bergoyang mengikuti irama angin yang bersenandung. Lampu jalanan yang cahayanya berwarna kuning itu menjadi penuntun untuk mereka keluar dari daerah yang sangat sepi itu.
"saya mau agak ngebut, pegangan ya kak".
Yuri yang sedang melamun itu tidak mendengar perkataan wanita itu. Saat wanita itu menambah kecepatan Yuri agak terkejut dan reflek memeluk wanita yang sedang mengantarnya itu.
"ehh anjir jangan ngebut ngebut! dingin woy!". ujar Yuri sambil mengeratkan pelukannya.
Wanita itu tidak mendengar ocehan Yuri karena suara knalpot yang cukup berisik, ia malah menambah kecepatan motornya itu.
Setelah mereka keluar dari daerah pepohonan, wanita itu pun mulai menurunkan kecepatannya karena sudah masuk daerah perkotaan yang masih cukup ramai.
"eumm maaf kak, rumah kamu daerah mana ya?".
Yuri yang masih memeluk wanita itu tersadar karena ditanya dan melepaskan pelukannya.
"rumah gua di apartment sebelah Twelve Palace". jawab Yuri.
"loh kebetulan banget ya searah". jawab wanita itu. "saya tinggal di Twelve Palace". lanjutnya.
"oh gitu". jawab Yuri cuek.
Karena sudah tau tempat tinggal Yuri, ia pun langsung tancap gas lagi.
Di sepanjang jalan, wanita itu melontarkan benerapa pertanyaan kepada Yuri. Ia bertanya terkait kehidupan Yuri. Yuri yang sedikit mengantuk hanya menjawab seadanya.
"eh lupa, kamu keliatannya masih sekolah ya?".
"iya". jawab Yuri.
"kelas berapa?".
"dua belas".
"loh kita seumuran dong".
Yuri hanya diam tidak peduli.
"oiya soal laptop kamu, nanti kalau udah beres langsung saya anter aja ya ke rumah kamu".
"iya terserah lu aja".
Setelah perjalanan yang lumayan jauh mereka pun sampai di komplek apartment Yuri.
"makasih". ucap Yuri dengan sedikit ketus.
"iya sama-sama, ehh aku belum kenalin diri". ucap wanita itu sambil membuka helm dan maskernya.
melihat wajahnya yang sangat familiar itu membuat Yuri sangat terkejut.
"HAHH!!?? KIM MINJUU!??"
"ehh kenapa yur??"
"lu Kim Minju yang Idol itu kan???". Tanya Yuri penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
AUTHOR | MINYUL
FanfictionApa jadinya kalau seorang author ff terciduk oleh idol yang menjadi karakter utama di cerita miliknya? ⚠️ 17+ ⚠️ gxg!