[13] Escape

946 183 8
                                    

✏️

Yuri merebahkan tubuhnya di ranjang. Selama berada di rumah Chaeryeong dia sama sekali tidak memiliki kegiatan selain menulis. Karena ia sedang tidak dalam mood untuk menulis, ia pun berencana untuk tidur siang.

Sebenarnya ia ingin menunggu Chaeryeong pulang dari restoran karena ia lapar. Namun rasa kantuk mengalahkan rasa laparnya. Makanya, ia langsung pergi ke kamar untuk tidur.

Yuri mengantuk, tapi entah kenapa ia tidak bisa tidur. Ia sudah mencoba memejamkan mata dan memposisikan tubuhnya senyaman mungkin namun tetap tidak bisa tidur. Nampaknya masih ada yang mengganggu di dalam pikirannya. Nama Kim Minju masih terngiang-ngian di otaknya.

Langit di luar tampak terlihat sendu. Rintikan hujan mulai terdengar menghantam atap rumah. Hawa dingin dari luar perlahan masuk ke dalam kamar. Yuri mengambil sweater ungu bergambar bunga mawar berwarna merah untuk menghangatkan tubuhnya.

Yuri mengambil hpnya di meja rias. Ia berniat mengabari Chaeryeong kalau dirinya akan tidur siang. Saat ia akan menghubungi Chaeryeong, terdengar suara pintu terbuka. Ia pun segera bangkit dari ranjangnya dan keluar kamar untuk memeriksanya.

"eh kalian udah pu-".

Yuri tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Lidahnya mendadak kaku. Dirinya melihat seseorang yang sangat ia hindari untuk saat ini. Badannya menegang. Rasanya ia ingin menghilang saja saat ini.

Minju yang juga sudah melihat Yuri langsung menghampirinya. Ia langsung memeluk Yuri cukup lama. Yuri yang masih shock masih mematung.

Minju melepas pelukannya dan menatap. "yurii kamu kemana aja siih??".

"tau gak? ibu kamu tuh nyariin kamu sejak kamu pergi".

Yuri masih mematung di hadapan Minju. Berat, itu yang Yuri rasakan saat ini. Berat sekali untuk Yuri menjawab pertanyaan Minju. Lidahnya masih kaku untuk sekedar berucap.

"ayo pulang yur, kasian ibu kamu".

Yuri menatap ke arah Chaeryeong. Chaeryeong hanya tersenyum karena ia mengira Yuri akan senang bertemu dengan Minju. Yuri pun mengalihkan pandangannya ke gadis yang berada di belakang Chaeryeong. Hatinya kembali merasakan sakit saat melihat Yujin.

Perlahan Yuri memundurkan tubuhnya. Ia berbalik lalu berlari ke arah pintu kamar. Minju reflek langsung mengejarnya namun ia terlambat karena Yuri langsung mengunci pintu kamarnya.

"YURII! BUKA PINTUNYAA!!".

"aku cuma pengen ngajak kamu pulang yur, kasian ibu kamu".

Yuri menutup telinganya. Ia tidak mau mendengar apa yang dikatakan Minju. Ia menangis di dalam kamar. Tangisannya cukup terdengar keluar kamar. Itu membuat Minju semakin panik dan berniat mendobrak pintunya.

Saat Minju mengambil ancang-ancang untuk mendobrak, langkahnya dihentikan oleh Chaeyeon.

"udah minju, biarin dia tenang dulu".

"tapi-".

"udah sabar. mungkin dia masih gamau dipaksa ketemu sama ibunya".

Minju pun mengurungkan niatnya untuk mendobrak pintu kamar Yuri. Ia menuruti apa kata Chaeyeon untuk membiarkan Yuri tenang.

"yur, kalau dah tenang ya keluar ya. kita bicara baik baik".

✏️

Yuri saat ini sudah berhenti menangis. Ia ingin sekali keluar dari rumah Chaeryeong saat ini juga untuk menjauh dari Minju. Ia masih belum sanggup untuk menemuinya.

AUTHOR | MINYULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang