[4] The Reason

1.1K 211 21
                                    

✏️

Bel akhir pelajaran sudah berbunyi. Seluruh siswa berhamburan keluar dari kelas. Begitupun Yuri dan kawan-kawannya. Mereka langsung membereskan buku pelajaran yang mereka bawa dan bersiap untuk pulang.

"jadi kan pada mau ke rumah?".

"jadilah, gua kan mau ngambil laptop. huhu akhirnya!!".

"gua sama tomi juga jadi ikut nju."

"ok, manajerku udah di depan. yuk berangkat!".

Mereka berempat pun pergi ke gerbang sekolah untuk menemui Minjae yang sudah menunggu mereka di depan. seperti yang ia janjikan, Minjae menjemput menggunakan van yang biass dipakai mengantar Minju jika ada jadwal.

"hai kak!".

"loh katanya tadi berempat? kok temenmu cuma ada tiga?".

"ihh kak kan berempat tuh sama minjuu!".

"kamu tuh ya kalau ngomong ga pernah jelas! kakak dah pesen makanan buat 5 orang jadinya".

Minju pun hanya tersenyum kikuk. Memang kebiasaannya kalau memberitahu sesuatu kepada Minjae itu kurang jelas. Otomatis Minjae pun sering bingun dengan apa yang diminta oleh Minju.

"hehe yaudah ntar satu buat kakak aja". ucap Minju sembari masuk ke dalam van. "ayok gaes naik".

"ish ni anak seenaknya sendiri aja". gumam Minjae.

Yuri dan yang lain pun ikut masuk ke dalam van. Minju dan Yuri duduk di kursi tengah. Nako dan Hitomi di kursi bagian belakang. Sementara Minjae mengemudi. Minjae pun melajukan van berwarna putih itu menuju tempat tinggal Minju.

Sepanjang perjalanan menuju kediaman Minju, Hanya Minju, Nako, dan Hitomi yang berbincang-bincang. Sementara Yuri sibuk dengan hpnya sambil mendengarkan musik. Padahal di mobil pun Minjae sudah menyalakan musik.

Yuri sesekali melihat ke arah Minju. Ia begitu terpesona dengan kecantikan Minju yang benar-benar diluar nalar manusia. Matanya yang indah membuat Yuri tidak bisa melepas pandangannya ke arah Minju.

"cantik".

Minju yang sadar Yuri sedang memperhatikannya sejak tadi pun melepas earphone yang dipakai oleh Yuri. Yuri pun terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Minju.

"eh n-nju apaan sih main cabut aja!". ucap Yuri dengan nada sedikit kesal.

"ya maap yur, soalnya kamu dari tadi diem aja. malah sibuk sama hp".

Sejujurnya Yuri sibuk dengan hpnya bukan karena ia malas ikut bergabung dengan obrolan mereka. Ia sebenarnya gugup karena bisa berbicara langsung dengan idolnya. Bahkan saat ini ia sedang menuju rumah idolanya itu.

"eh ini nyokap gua ngechat barusan".

Yuri jelas berbohong. Nyatanya ia saat ini sedang membuka note di hpnya untuk membuat plot cerita yang sedang ia kerjakan saat ini.

✏️

"Yur dah sampe yur, ayok bangun".

Yuri tertidur di perjalan ke rumah Minju. Yuri memang dikenal mudah sekali tertidur. Bahkan di sekolah pun ia punya julukan putri tidur karena kebiasaannya yang tidur saat pelajaran berlangsung. Tapi karena Yuri murid yang cukup cerdas dan saat ditanya pun ia selalu bisa menjawab. Guru yang sedang mengajar pun tidak bisa menghukumnya dan hanya akan membangunkannya.

Yuri pun terbangun dan turun dari mobil. Ia tercengan melihat Twelve Palace secara langsung. Walaupun ia tinggal tidak jauh dari situ tapi ia belum pernah melihat dari jarak sedekat ini.

AUTHOR | MINYULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang