1.5 A Bad Feeling

619 86 3
                                    

"Don't worry about me, i'm fine. Roseanne, i'll always protect you no matter what. Mark my words."
— Jaehyun.

Happy Reading!

•••

Kelas mata kuliah sudah berakhir beberapa jam yang lalu, namun karena Rose tertidur pada saat kelas sedang berlangsung, kini ia baru saja keluar dari kelas. Ia sedang berjalan santai melewati lorong yang sepi dan mulai gelap.

Rose memijat pelipisnya pelan. Tidak biasanya ia ceroboh tertidur di kelas seperti barusan. Sepintas ingatan tiba-tiba muncul di otaknya. Pada saat istirahat tadi, Rose diberi sebotol air mineral oleh salah satu mahasiswa. Pemuda itu mengatakan bahwa, air mineral tersebut adalah pemberian dari Jaehyun. Selesai meminum air itu, ia pun kembali ke kelas, namun begitu sampai di kelas, tiba-tiba rasa kantuk yang luar biasa menyerangnya dan ia tertidur begitu saja. Aneh, padahal gadis itu selalu tidur dibawah jam 12 malam, tidak mungkin semengantuk itu, bukan?

Ponselnya berdering pertanda ada panggilan masuk. Ia mengangkat panggilan itu. "Iya Jae?" ucapnya begitu panggilan sudah terhubung.

"Tadi gue ketiduran, ngantuk banget."

"Eh? Lo nungguin gue? Udah lama?"

"Gila lama banget. Tau gitu tinggalin aja."

"Hahaha okay, makasih banyak ya. Gue lagi di jalan nih."

"Lebay ah. Kelas gue di lantai 2 kan, lo tunggu di parkiran aja, bentar lagi gue sampe," ucap Rose lalu memutuskan sambungan telepon dan memasukkan ponselnya ke saku jeans-nya.

Rose melirik arloji yang terpasang di tangan kanannya. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Kampus sudah sepi dan lorong kampus mulai gelap karena lampu lorong yang belum dinyalakan.

"Sepi banget, gelap juga," gumam Rose sambil melirik ke arah sekitar.

"Lah ko kelas itu lampunya nyala? Lupa kali matiinnya," monolognya begitu melihat salah satu kelas di depan sana yang lampunya masih menyala.

Begitu melewati kelas tersebut, lampu kelas itu tiba-tiba mati. Rose terkejut lalu menghentikan langkahnya. "Loh? Bodo ah lanjut aja. Jaehyun udah nunggu."

Baru saja hendak melanjutkan langkahnya, lampu kelas itu kembali menyala. Lalu setelahnya kembali mati. Bulu kuduk Rose seketika berdiri, pandangannya terpaku pada lampu yang terus saja menyala dan mati.

Tiba-tiba terdengar suara siulan dan langkah kaki yang mendekat ke arahnya dari belakang. Rose menoleh ke arah sumber suara. Begitu menoleh, yang ia dapati adalah sosok laki-laki berpakaian serba hitam yang pernah ia lihat beberapa waktu lalu. Dapat ia lihat, pria itu sedang menjalan ke arahnya dengan satu buah balok kayu berukuran sedang yang berada di genggamannya.

"Shit!" umpat Rose lalu ia segera berlari sekuat tenaga menjauhi sosok misterius itu. Pria misterius itu pun mengejarnya dari belakang.

Rose berlari menuju tangga darurat dan menutup pintu tangga darurat, menetralkan nafasnya, lalu segera menuruni setiap anak tangga menuju lantai 1.

Baru setengah perjalanan, rasa pusing kembali menyerang kepala nya. Rose pun menghentikan langkahnya lalu duduk di salah satu anak tangga sambil memijat pelipisnya dan kembali menetralkan nafasnya.

My 30 Days Boyfriend | ft JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang