The Arrogant Detective and The Cold Scientist

3.3K 96 2
                                    

3 tahun telah berlalu setelah mereka semua berpisah dan menempuh kehidupan mereka masing masing. Kudo Shinichi, dan Kudo Shiho sedang berada di rumah mereka dan bersiap untuk menyambut hari dengan suasana yang tenang dan damai. Tapi bohong, saat ini Shinichi dan Shiho sedang bertengkar dan berdebat tentang bahan apa yang akan mereka tambahkan kedalam masakan yang akan mereka makan saat sarapan.
Shinichi:"sudah aku bilang kamu harus menambahkan jeruk kedalamnya"
Shiho:"aku juga sudah bilang kepadamu kalau jeruk akan merusak rasanya, akan lebih baik kalau aku menambahkan keju saja"
Shiho:"kamu lebih baik diam dan tunggu saja sampai masakanya selesai"

Shinichi:"tapi aku ingin membantumu memasak"
Shiho:"bukan membantu namanya kalau kamu terus memaksaku untuk menambahkan bahan bahan yang akan merusak masakanku"
Shinichi:"hei itu tidak akan merusaknya, itu justru akan membuatnya semakin enak"
Shiho:"owh, bagaimana kamu bisa tau tentang itu?"
Shinichi:"asal kamu tau saja aku ini juga bisa memasak"
Shiho kemudian lansung tertawa setelah mendengar itu.
Shiho:"hahaha itu lelucon yang lucu Shinichi"
Shinichi:"aku benar benar bisa masak kok"
Shiho:"iya iya"
Shinichi lalu cemberut sedangkan Shiho masih saja tetap tertawa. Tidak lama kemudian mereka mendengar ada yang membuka pintu masuk rumah mereka, dan saat mereka memeriksanya, mereka melihat ada seorang anak perempuan yang berumur sekitar 5 tahun memasuki rumah tersebut.

Anak perempuan itu adalah Agasa Hitomi, anak dari Agasa Hiroshi dan Agasa Fusae. (info : author lupa nyebutin kalo sebenernya Hitomi lahir pas Shinichi dan kawan kawan naik ke kelas 3 SMA, jadi sekarang udah 5 tahunan). Hitomi kemudian melihat kearah Shinichi dan Shiho.
Hitomi:"Shinichi nii-chan, Shiho nee-chan, apa kalian berantem lagi?"
Hitomi:"berantem itu enggak baik tau"
Shinichi dan Shiho kemudian tersenyum kepada Hitomi.
Shinichi:"tidak kok, kita tidak bertengkar"
Shiho:"itu benar, kami tidak bertengkar kok"
Shiho:"Hitomi-chan ada apa kamu pagi pagi datang kesini"

Hitomi:"aku bosan di rumah, ayah sedang membuat penemuan tidak jelasnya, sedangkan ibu sedang sibuk menggambar beberapa jenis tas"
Hitomi:"aku ingin bermain dengan nii-chan, dan nee-chan"
Shiho lalu melempar lirikan kepada Shinichi, lalu Shinichi berjalan mendekati Hitomi.
Shinichi:"baiklah Hitomi, kamu main apa?"
Hitomi:"mau main...."
Shinichi kemudian menemani Hitomi memainkan permainan yang Hitomi inginkan selagi menunggu Shiho selesai menyiapkan sarapan.
Shiho:"sarapan sudah siap"
Shiho:"Hitomi mau ikut sarapan enggak?"
Hitomi:"mau mau, masakan Shiho nee-chan selalu yang terbaik"
Setelah mendengar itu Shiho lalu tersenyum sombong kearah Shinichi, kemudian mereka sarapan bersama sama.

Setelah sarapan, Shinichi mendapat panggilan telepon dari Takagi Wataru.
Shinichi:"halo Wataru-san?"
Shinichi:"baiklah aku akan segera kesana"
Shiho:"ada kasus?"
Shinichi:"iya, sepertinya aku harus pergi bekerja sekarang"
Shinichi berdiri sambil mengelus elus kepala Hitomi kemudian dia mencium pipi Shiho.
Shinichi:"aku berangkat"
Shiho:"sampai jumpa nanti"
Setelah Shinichi pergi, Shiho membersihkan piring bekas sarapan tadi, kemudian dia melanjutkan dengan membersihkan rumah, dibantu oleh Hitomi. Setelah membersihkan rumah, Shiho kemudian menemani Hitomi untuk bermain, tapi untungnya Hitomi memutuskan untuk menonton tv saja sampai siang. Ketika waktu sudah menjelang makan siang, Shiho mendapatkan pesan chat dari Shinichi yang mengatakan kalau dia akan makan siang di luar.

Shiho kemudian menoleh kearah Hitomi dan tersenyum.
Shiho:"Hitomi-chan, Shinichi nii-chan bilang kalau dia akan makan siang di luar"
Shiho:"bagaimana kalau kita makan siang di luar juga?"
Hitomi:"mau mau"
Shiho:"kalau begitu kamu izin ke ayah sama ibu kamu sana, nee-chan mau siap siap dulu , nanti nee-chan jemput kamu dirumah"
Hitomi:"ok"
Hitomi lalu kembali pulang ke rumahnya selagi Shiho mandi dan bersiap siap. Karena dia hanya akan pergi untuk makan siang bersama Hitomi saja, Shiho memilih untuk memakai pakaian yang sederhana seperti sweater yang sedikit tipis, dan celana panjang, karena udaranya cukup dingin.

Setelah selesai bersiap siap, Shiho langsung pergi untuk menjemput Hitomi di rumah sebelah. Saat dia sampai di rumah Hakase, dia tersenyum ketika dia melihat Hakase sedang di marahi oleh Fusae karena memakan makanan yang tidak sehat, sedangkan Hitomi hanya menonton ayahnya yang di marahi sambil memakan cemilan yang dibuatkan oleh Fusae. Saat mereka menyadari kalau Shiho sudah datang, Hitomi langsung berlari kearah Shiho.
Hitomi:"Shiho nee-chan"
Fusae:"owh, Shiho-chan, kamu sudah datang rupanya"
Shiho:"iya, Hitomi-chan kamu sudah siap?"
Hitomi menganggukan kepalanya, kemudian Fusae berjalan mendekati mereka berdua.

Fusae:"tolong jaga Hitomi baik baik, tapi saya yakin kamu pasti akan menjaga dia dengan baik meskipun tanpa saya ingatkan"
Fusae lalu tersenyum kepada Shiho, dan Shiho membalas senyuman itu.
Shiho:"tentu saja, Hitomi sudah aku anggap seperti adikku sendiri"
Fusae lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikanya kepada Shiho.
Fusae:"kalau begitu ini, kamu bisa membelikan apapun yang Hitomi mau dengan uang ini, kamu juga bisa menggunakanya untuk membeli sesuatu yang kamu inginkan"
Shiho:"tidak perlu Fusae-san, aku punya uang sendiri kok"
Fusae:"sudah ambil saja, kamu juga kami anggap seperti anak kami sendiri kok"
Hiroshi:"itu benar, ambil saja Shiho-kun"

Shiho lalu menerima uang tersebut dengan sedikit ragu.
Shiho:"baiklah, terima kasih"
Shiho:"kalau begitu kami berangkat dulu"
Mereka lalu pergi keluar rumah, kemudian Shiho bertanya kepada Hitomi.
Shiho:"Hitomi, kamu mau makan dimana?"
Hitomi:"Poirot"
Hitomi menjawab dengan sangat semangat, dan itu membuat Shiho tersenyum.
Shiho:"baiklah"
Mereka berdua bertemu dengan Ran saat dalam perjalanan ke Poirot.
Hitomi:"Ran nee-chan"
Ran:"owh, hi Hitomi-chan, Shiho-chan, kalian mau kemana?"
Shiho:"kami mau makan siang di Poirot, kamu mau ikut?"
Ran:"boleh, ngomong ngomong tumben kamu keluar berdua bareng Hitomi saja, Shinichi kemana?"

Shiho:"dia sedang ada kerjaan, Wataru-san tadi meneleponya"
Ran:"owh"
Shiho:"ngomong ngomong Ran-san, bagaimana pekerjaanmu sebagai guru?"
Ran:"lancar kok, aku menjadi wali kelas Mitsuhiko-kun, Genta-kun, dan Ayumi-chan di SMP, mereka bertiga banyak membantuku"
Shiho:"owh syukurah"
Mereka berdua kemudian melanjutkan obrolan mereka sampai mereka tiba di Poirot. Saat mereka masuk, hanya Azusa saja yang ada di dalam kafe tersebut. Azusa langsung tersenyum saat melihat mereka.
Azusa:"selamat datang, owh hi kalian berdua, sudah lama tidak bertemu"
Azusa lalu berjongkok dan mengelus kepala Hitomi.
Azusa:"kamu pasti Hitomi ya, kamu sudah besar sekarang"
Azusa:"silahkan duduk, kalian mau pesan apa?"

Shiho, Ran dan Hitomi kemudian memesan makanan dan minuman lalu mereka duduk dan kembali mengobrol selagi Hitomi bermain sedotan.
Ran:"ngomong ngomong Azusa-san, Amuro-san kemana?"
Azusa:"maksudmu Rei-kun? Dia ada pekerjaan"
Azusa kemudian mengedipkan mata kirinya kepada mereka.
Ran:"ah iya, Rei-san, maaf aku lupa nama aslinya"
Shiho:"itu karena dia mempunyai terlalu banyak nama"
Ran:"bukankah kamu juga?"
Shiho:"iya sih"
Mereka kemudian memakan makanan mereka, setelah itu Shiho mengantar Hitomi untuk pulang sambil mengembalikan sisa uang yang tadi diberikan kepadanya, tapi Fusae menolak, dan meminta Shiho untuk menyimpanya.

Malam harinya Shinichi pulang kerumah dengan keadaan cukup kelelahan.
Shinichi:"aku pulang"
Shiho:"selamat datang"
Shinichi lalu langsung berbaring diatas sofa.
Shinichi:"capeknya"
Shiho:"kamu mau mandi dulu atau makan malam dulu?"
Shinichi:"aku mau mandi dulu, kalau kamu mau makan malam duluan gapapa kok"
Shiho:"enggak, aku nunggu kamu aja"
Shinichi:"ok"
Shinichi kemudian bangun dan langsung menuju ke kamar mandi sementara Shiho menyiapkan makan malam. Mereka berdua kemudian makan malam bersama sambil membahas kasus yang Shinichi bantu tadi. Setelah selesai makan, mereka langsung pergi ke kamar untuk tidur sambil berpelukan. Tidak lupa mereka saling memberi ciuman sebelum tidur.

The Marriage Life of The Detectives Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang