The Liquid of Immortality

453 24 3
                                    

Hari ini Kaito, Shinichi, dan Felix sudah siap untuk mencuri permata Pandora itu. Mereka sepakat kalau mereka tidak akan memunculkan Kaito Kid, karena itu akan menjadi berita yang sangat menghebohkan, jadi mereka akan mencuri permata itu secara sembunyi sembunyi layaknya pencuri profesional biasanya. Tidak butuh waktu lama, mereka semua sudah berada di posisi masing masing. Felix berada di ruang server untuk mengendalikan CCTV dan keamanan, Shinichi berbaur di kerumunan sambil menyamar sebagai penjaga museum, dan Kaito berada di lobang angin yang ada di langit langit.
Kaito:"aku tau sudah terlambat untuk bertanya, kenapa harus aku yang berada di atas sini?"

Shinichi:"itu terlalu terlambat, kenapa kamu baru menanyakan itu sekarang?"
Felix:"lagipula bukankah kamu sendiri yang memilih tempat itu dan kamu sendiri yang sudah menghafal cetak biru dari bangunan ini"
Kaito:"itu karena aku tidak tau kalau di atas sini sangatlah kotor"
Felix:"sudah sudah, lebih baik bersiap siaplah"
Kaito:"baik"
Felix:"ok, let the show begin"
Felix menekan tombol yang membuat seluruh aliran listrik yang ada di museum selain di ruang server dan CCTV terputus. Shinichi kemudian meminta penjaga yang lainnya untuk menjauhkan para pengunjung dari barang barang koleksi museum, sementara Kaito mencuri dan menukar permata itu dengan yang palsu.

Mereka berhasil melakukan itu kurang dari satu menit. Felix kemudian menyalakan kembali aliran listrik di museum, dan langsung pergi bersamaan dengan Shinichi yang sudah membuang penyamarannya tadi. Setelah itu mereka langsung kembali ke tempat mereka menginap.
Mereka berkumpul di beranda selagi istri mereka tertidur.
Kaito:"misi berhasil"
Kaito kemudian melemparkan permata yang dibawanya kepada Felix.
Shinichi:"hm,jadi seperti itu permata Pandora yang asli"
Felix:"apa kamu sudah memeriksanya Kaito?"
Kaito:"belum, aku berencana memeriksanya dengan kalian berdua"
Felix:"hmm"
Felix kemudian mengarahkan permata itu kearah bulan purnama, dan ketika sudah sejajar dengan posisi bulan purnama, bagian dalam permata itu langsung berubah menjadi merah dan bercahaya.

Kaito:"woah benar benar bercahaya, jadi itu memang permata yang asli"
Mereka kemudian menunggu apabila terjadi sesuatu, tapi ternyata tidak terjadi apa apa dan mereka langsung terlihat kecewa.
Felix:"itu saja?"
Felix:"setelah sekian lama kita mencari permata ini hasilnya itu saja? Hanya berkilauan saja seperti red tear?"
Felix:"membosankan"
Kaito:"di dalam legenda seharusnya tidak hanya itu"
Shinichi:"huft, kamu tidak bisa percaya semua hal dalam legenda"
Kaito:"karena istriku adalah seorang penyihir, jadi aku rasa semua hal bisa saja terjadi"
Felix kemudian menguap karena bosan, tapi tepat saat dia menguap, permata yang dia pegang langsung mengalirkan air tepat kearah mulutnya hingga dia tersedak. Felix langsung melemparkan permata itu kembali ke meja dan permata itu langsung berhenti memancarkan cahaya merah.

Felix:"uhuk uhuk"
Felix:"uhuk apaan itu tadi? Manis banget"
Mereka bertiga langsung diam setelah menyadari cairan apa yang masuk kedalam mulut Felix.
Felix:"itu tidak seharusnya terjadi"
Shinichi:"um.... Kaito, apa efek dari cairan yang keluar dari permata itu lagi?"
Kaito:"um... Kalau tidak salah akan memberikan keabadian kepada siapapun yang meminum air itu"
Felix terlihat kesal dan mulai mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya ke permata yang ada di meja.
Felix:"hou..... Apakah efeknya akan hilang jika aku menghancurkannya?"

Tapi Kaito, dan Shinichi menahan dia.
Kaito:"tunggu, tunggu, kamu tidak benar benar ingin menghancurkan permata yang berharga itu bukan?"
Shinichi:"itu benar, kita bisa cari tau cara lain untuk menghilangkan efeknya jadi kamu sabar saja"
Shinichi:"lagipula kita belum bisa yakin 100% kalau permata itu bisa memberi keabadian"
Felix kemudian dengan santainya menembak telapak tangannya sendiri. Hal itu membuat Kaito dan Shinichi terkejut, tapi hal yang mereka lihat selanjutnya membuat mereka semakin terkejut lagi, karena luka bekas tembakan itu langsung sembuh dan tertutup tanpa meninggalkan bekas apapun.
Felix:"sepertinya efeknya memang nyata"

Kaito dan Shinichi tersadar dari rasa terkejut mereka, dan langsung memarahi Felix.
Kaito & Shinichi:"JANGAN MENEMBAK TANGANMU SENDIRI DENGAN SANTAINYA SEPERTI ITU!!"
Felix:"hehe maaf maaf"
Tidak lama kemudian para istri datang karena mendengar suara ribut mereka.
Shiho:"kenapa kalian berisik sekali tengah malam begini?"
Shiho:"dan juga apa kalian mendengar suara tembakan tadi?"
Kaito dan Shinichi langsung menunjuk kearah Felix.
Kaito:"dia menembak tangan dia sendiri"
Akako dan Shiho langsung terkejut.
Akako & Shiho:"HUH???"
Sedangkan Masumi tetap saja santai.
Masumi:"owh, dia melakukan hal bodoh lagi"
Akako:"Masumi, kenapa reaksimu seperti itu?"
Masumi:"aku sudah terbiasa, dia sangat sering melakukan hal hal yang bodoh seperti itu"

Shinichi:"owh, jadi dia sudah sering melakukan hal seperti ini ya, pantas saja dia tadi terlihat tidak peduli saat menembak tangannya sendiri"
Masumi kemudian berjalan kearah Felix.
Masumi:"jadi, tangan sebelah mana yang kamu tembak kali ini?"
Felix:"ah tidak perlu khawatir, sudah langsung sembuh kok"
Felix:"lihat"
Dia lalu memperlihatkan tangannya yang tertembak tadi.
Masumi:"huh? Kok bisa?"
Mereka bertiga kemudian menjelaskan kepada para cewek tentang permata Pandora dan cairan keabadian. Para cewek langsung memutar mata mereka setelah mendengar cerita para cowok.
Shiho:"Felix, sepertinya kamu harus menjauh dari Kaito dan Shinichi untuk sementara"

Shiho:"sepertinya kebodohan mereka mulai menjalar kepadamu"
Shinichi:"hei sifat Felix dari dulu tidak jauh berbeda daripada kami tau"
Shiho:"ya, tapi dia enggak separah kalian dulu"
Masumi:"sudah sudah kita membahas kebodohan mereka bertiga lain kali saja"
Felix, Shinichi, & Kaito:"HEI!!"
Masumi:"yang lebih penting lagi Akako, apa kamu tau cara menghilangkan efek keabadiannya?"
Masumi:"kamu ahlinya dalam bidang bidang mistis seperti ini bukan"
Akako:"aku tidak tau, tapi aku akan mencaritaunya ketika kita kembali ke Jepang nanti"
Akako:"aku ingat aku pernah membaca tentang permata Pandora, tapi aku lupa dimana aku menyimpan bukunya"
Masumi:"baiklah kalau begitu mohon bantuannya ya"

Akako:"serahkan saja padaku dan Kaito"
Kaito:"eh kok aku juga"
Akako langsung memberi lirikan tajam kearah Kaito, dan dia langsung setuju.
Kaito:"baik baik"
Setelah itu Masumi langsung mengambil permata yang ada di meja dan mengarahkannya ke bulan purnama kemudian dia juga meminum cairan yang dikeluarkan oleh permata itu.
Felix:"Masumi apa yang kamu lakukan?"
Masumi:"tugas seorang istri adalah selalu menemani suami mereka"
Masumi:"jika Kaito dan Akako gagal mencari penawar dari efek permata ini, paling tidak aku bisa menemanimu dalam keabadian"
Felix:"aku sangat berterima kasih kepadamu, tapi kamu tidak perlu sampai melakukan hal itu juga"
Masumi kemudian menempelkan jari telunjuknya ke mulut Felix.
Masumi:"ssh"

The Marriage Life of The Detectives Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang