- 07: Yoon Jeonghan -

887 126 18
                                    

°
°
°

"Eh, apa? ...tahu apa? Emang saya ngomong apaan?"

Jungwon mencibir dan merotasikan kedua bola matanya. "Kami denger dengan jelas kok pak, Bapak kok tahu tentang mereka yang baru aja menyalurkan nasib?! Pak kita ga punya masalah pendengaran! Jadi ga mungkin salah denger!

Eh, atau jangan-jangan lo yang punya Jay?! Ulang coba tadi Pak Jeonghan bilang apa?"

Jay menghembuskan napas berat.
"Tadi Pak Jeonghan bilang 'kenapa kalian menyalurkan nasib disaat jam pelajaran?' gitu"

"SALAH! Tadi Pak Jeonghan tuh ngomong gini 'Aish, kenapa kalian bisa-bisanya menyalurkan nasib disaat jam pelajaran?' gitu yang bener! Jay doang Pak yang punya masalah pendengaran! Saya enggak!"

Kasihan Jay.

Jeonghan yang mendengarkan celotehan Jungwon memijat pelipisnya dengan jari-jemarinya. Pusing dia punya murid kayak Jungwon.

"Gak, saya ga ngomong gitu. Tadi saya ngomong 'Aish, kenapa kalian bisa-bisanya pingsan disaat jam pelajaran?' gitu... Kalian berdua nih yang punya masalah pendengaran"

Jungwon mengernyit, matanya melotot dan mulutnya terbuka.
"Pak Jeonghan! Bohong itu dosa! Yang saya denger ga kayak gitu!!!"

"Pfftt" Jay tertawa pelan melihat Jungwon yang terlihat... menggemaskan.

"KOK LO KETAWA SIH JAY?! LO DIKATA BUDEG LHO!" Jangan ngegas dong won, kan Jay jadi kaget.

"..perasaan tadi saya bilangnya kalian punya masalah pendengaran deh.. bukan bu—"

"PAK JEONGHAN NGAKUUU!!! SEBENERNYA BAPAK SIAPA?! KOK- KOK TAHU MEREKA BARU MENYALURKAN NASIB?! JAWAB YANG JUJUR PAK! BERBOHONG ADALAH PERBUATAN TIDAK TERPUJI DAN BERDOSA!"

"Won—pfftt—sabar won! Itu Pak Jeonghan guru kesehatan sekolah kita! Jungwon ga boleh ngebentak guru!"

Jeonghan terkekeh melihat kedua siswanya. Yang manis nampak seperti kucing sedang berteriak-teriak kayak lagi ngajak berantem, sedangkan yang tampan dengan kesabarannya, berusaha menghentikan si kucing.

"Sudah sudah! Jangan rusuh di UKS! Lebih baik kalian belikan minuman manis dan juga makanan buat Sunghoon dan Sunoo ketika sudah sadar"

"Huh?! Saya tahu ya, bapak lagi mengalihkan topik pembicaraan!"

Jeonghan mengusap wajahnya lalu menghela napas. "Okay, bilang ke Sunghoon dan Sunoo, temui saya di ruangan saya seusai KBM"

"Lah kok?! Mereka doang?!" Protes Jungwon sambil menunjuk dua insan tak sadarkan diri di ranjang UKS.

"Iyalah"

"S-saya gimana pak? Saya temannya Sunoo loh!"

"Saya butuhnya cuma Sunghoon sama Sunoo, temannya engga.
Oh ya, seperti yang saya katakan kemarin, mereka akan siuman satu jam tepat setelah pingsan. Pukul berapa mereka pingsan?"

"10:45" akhirnya Jay membuka mulutnya. Kasihan dia daritadi hanya menyimak.

"Okay, tunggu saja nanti jam 11:45 mereka sadar. Eum.. yang tadi ga jadi deh. Saya akan disini menunggu mereka sadar, terus ngobrol dengan mereka. Untuk kalian, pergi ke kantin, beliin mereka makanan dan minuman buat mereka setelah itu pergi ke kelas masing-masing, mengikuti pelajaran"

"Gak! Kami mau disiniii!!!" Rengek Jungwon.

Lagi-lagi Jay harus menahan tawanya melihat tingkah laku Jungwon yang dimatanya terlihat sangat menggemaskan.

"Ga boleh. Ini masih jam pelajaran, kalian bisa ketinggalan materi. Saya ga suka siswa yang membolos pelajaran"

"Pak Jeonghan ga asik!" Jungwon menghentakkan kakinya kelantai dan mencibir.

Good & Bad Fortune Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang