- 20: Ayo Ciuman! -

475 69 7
                                    

°
°
°

Hari ini, seperti biasa, Sunoo bangun tepat waktu—karena teriakan bundanya, yang juga ikut membangunkan Heeseung—dan bergegas bersiap-siap untuk sekolah.

Tapi ada yang membuat hari ini berbeda daripada weekdays  sebelumnya. Karena, setelah Sunoo selesai berpakaian, ia tak turun ke bawah untuk sarapan, melainkan menghampiri kamar tamu yang sudah seminggu ini di tempati kakak sepupunya.

Tapi khusus hari ini, kamar itu di tempati oleh temannya.

Tok! Tok! Tok!

"Sunghoon? Ini Sunoo. Sunoo boleh masuk?"
Okay, tidak biasanya Sunoo mengatakan sesuatu seperti itu ketika mau masuk ke ruangan di dalam rumahnya sendiri.

"...belum bangun ya?" Sunoo mengetuk pintu kayu di depannya sekali lagi. "...sunoo masuk buat ngecek keadaannya gapapa kan ya?"

Sunoo mengambil napas panjang dan mulai menarik gagang pintu logam itu sehingga terbuka dan menampilkan sebuah ruangan minimalis dengan design simple namun tetap terlihat cukup elegan.

Senyuman manis Sunoo merekah ketika melihat pemuda tampan tertidur pulas dengan selimut yang menutupi dada.

Aish, menggemaskan.

"Sunghoon~" Sunoo berjongkok di samping tempat tidur dan menusuk-nusuk pipi Sunghoon.

Tidak ada pergerakan dari makhluk di depannya. "Hoon, bangun terus sarapan bareng yuk~"

Masih tidak ada tanda-tanda pemuda di depannya akan terbangun. Mungkin dia terlalu lelah hanya untuk membuka mata.

"Masa Sunoo harus bangunin kamu pake teriakan kayak Bunda? Ga tega Sunoo mah.." 
Ujar Sunoo cemberut.

"Oke gapapa, sekali-kali harus tega. Sunghoon, AYOO BANGUUNN!" Sunoo berteriak cukup kencang dan dengan tangan yang masih menusuk-nusuk pipinya.

"ADEKKK, KALAU BANGUNIN ORANG JANGAN DI TERIAKIN GITU," tegur bunda Sunoo dari meja makan. Suaranya bahkan lebih kenceng dari pada teriakan Sunoo tadi.

"BUNDA JUGA KALO BANGUNIN SUNOO TERIAK-TERIAK!!" Balas Sunoo dengan teriakan tak kalah kencang.

"Engghh," Sunoo langsung membekap mulutnya sendiri ketika mendengar lenguhan orang di depannya.

"Eh, Sunghoon maaf! Salahin bunda yang teriak duluan!"

Sunghoon terkekeh melihat reaksi panik Sunoo. Ah, indahnya pagi ini.. dia baru buka mata udah di temenin malaikat. Malaikat nya segemes ini lagi.

"Makasih ya, udah bangunin"

"Sama-sama! Ayok sarapan bareng! Masih sakit gak badannya? Kakinya? Kalo iya, Sunoo bantuin"

Ah, kalau saja Sunghoon percaya tuhan itu ada, ia pasti sudah sangat sangat berterimakasih kepada-Nya karena sudah menciptakan sosok sesempurna Kim Sunoo. Tapi sayangnya, pemuda bermarga Park itu terlalu membenci sebagian hidupnya sehingga sulit percaya adanya Tuhan. Hey, kalau Tuhan itu ada, lantas kenapa dia diciptakan untuk menjadi pembawa nasib buruk? Bukankah Tuhan itu Maha Penyayang?

❄️❄️❄️

"Sunghoon ganteng ya,"

Okay, walaupun lumayan banyak yang memuji Sunghoon ganteng—emang ganteng kan—tapi kalau di puji bundanya Sunoo tuh dia kek.. kek kek WOW?!

"Ahahaha makasih Tante," Sunghoon tertawa kecil—malu ceritanya.

"Eh, manggilnya jangan Tante, panggil Bunda aja,"

Good & Bad Fortune Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang