- 21: a kiss -

228 37 6
                                    

°
°
°

"Huh?"

"Lagi ga ada orang di rumah, ayo!"

Anjir ini rasanya kayak Sunghoon lagi jalanin hubungan gelap sama Sunoo. Gila, dia bisa gila dengerin kalimat itu keluar dari mulut mungil Sunoo.

"Tiba-tiba?"

"Kak Han minta ketemuan malam ini. Sunghoon harus sembuh!"

"..terus?"

"Ya kalau mau sembuhnya cepet, kita harus ciuman! Kan nanti nasib baik Sunoo pindah ke Sunghoon, terus Sunghoon sembuh deh! Jadi waktu ke rumah Kak Han, Sunghoon bisa enjoy"

Sunghoon menghela napas berat. "Iya kalau nasib baik nya itu nyembuhin gue. Kalau yang lain? Misal tiba-tiba gue dapet uang sejuta gitu? Kan ga bikin gue sembuh?"

Sunoo mengerutkan keningnya. Tak suka dengan perkataan Sunghoon yang telah mematahkan semangatnya. "Tsk! Dicoba dulu!"

"Hey, listen to me" Sunghoon merubah posisinya menjadi duduk. (Iya, daritadi dia ngobrol masih dalam keadaan rebahan) Sunghoon memegang kedua bahu Sunoo dan menatap matanya tajam.

Tunggu.
Sunghoon ingin berlagak seperti tokoh pria di drama yang cool gitu.. yang, ngomong tegas ke lawan mainnya. TAPI KENAPA SUNGHOON GUGUP CUMA KARENA EYE CONTACT SAMA SUNOO?? INI JUGA, JANTUNGNYA KENAPA KAYAK LAGI MARATON GINI?!

"..b-bentar gue lupa gue mau ngomong apa"
Sunghoon mengalihkan pandangannya dan menutupi mulutnya.

'Lo kenapa cantik banget sih, sun? Kan gue jadi ga fokuss' gerutu Sunghoon dalam hati.

"Okay denger, kim!" Sunghoon kembali menatap Sunoo dan memegang kedua bahunya. "Ini ga cuma tentang gue doang. Tapi juga tentang lo. Kita bertukar kemampuan yang berarti gue bakal dapet nasib baik, terus, lo? Dapet nasib buruk. Right? Lo ga tau kesialan apa yang nimpa lo nanti"

Sunoo menggigit bibir bawahnya. Oh tidak, dia mulai ragu dengan keputusannya.

"Gue emang bisa aja sembuh seketika setelah ciuman sama lo. Tapi, apa gunanya gue sembuh tapi lo malah dapet kesialan yang lo aja ga tau bakal separah apa. Gimana kalau nasib buruk yang nimpa lo itu sampai bisa merenggut nyawa lo?"

Deg!
Sunoo mendongak dengan mata yang total membesar karena terlampau kaget dengan perkataan Sunghoon.

"Sunghoon.. pernah?"

Sunghoon menghela napas. "Pernah. Tapi syukur gue masih bisa selamat dan bisa ngomongin ini sama lo"

Sunoo menelan ludahnya. Ia total takut sekarang.

Tapi, tunggu.

"Gapapa"

Sunghoon mengernyitkan alisnya. "Lo bilang gapapa?"

Sunoo mengangguk mantap sebagai jawaban. "Sunoo ga peduli mau dapet kesialan apa. Seburuk apa. Sunoo ga peduli. Sunoo cuma mau bantu Sunghoon. Sunghoon udah pernah ngelewati hari-hari berat selama ini, sekarang.. Sunoo yang bakal ambil satu nasib buruk Sunghoon. Sunghoon bahkan pernah hampir kehilangan nyawa, kan? Kenapa Sunghoon ga ngijinin atau ngerasa seneng kalau Sunoo bisa ngerasain apa yang Sunghoon rasain? Kayak.. Sunghoon pasti pengen kan, orang lain ngerasain sakitnya Sunghoon?"

Ya.

Sunghoon sering sekali ingin memindahkan kemampuannya ini kepada orang lain. Ingin sekali orang lain merasakan beratnya jadi dirinya yang harus memilih antara menyakiti orang lain dengan menyalurkan nasib buruknya atau menyakiti diri sendiri dengan nasib buruk yang ia dapat.

Tapi ini Sunoo.
Ia tidak ingin Sunoo mendapatkan apa yang ia dapatkan. Ia tidak ingin Sunoo mendapatkan peristiwa buruk sekecil apapun.
Ia tidak bisa membayangkan, Sunoo nya menderita karena nasib buruk nya.

Good & Bad Fortune Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang