To The Bone ( EunHae )

892 50 53
                                    

.
.
.
Iya, akunya lagi mabok sama tulang.
Happy reading gays
.
.

Happy reading gays

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.

"Mau kopi?"

Hyukjae menoleh saat mendengar suara hangat yang menyapa telinganya.
Pria tiga puluh lima tahun itu tersenyum hangat pada sosok yang berdiri sambil membawa satu buah cangkir di tangan.

"Aku tak mencium aroma kopi, Donghae."

"Maksudmu ini?" Donghae mengangkat cangkir sampai ke depan dagunya.

"Ya, bukankah itu untukku?"

"Percaya diri sekali, ini teh lavenderku."

"Lalu kopi yang kau bicarakan?"

"Aku menawarimu, kalau kau mau kopi akan kubuatkan."

Hyukjae tersenyum.

"Terimakasih." Ucapnya tulus.

Donghae mengangguk, lalu berjalan ke sudut ruangan. Ada satu buah mesin kopi yang baru ia beli satu bulan lalu.
Meletakkan cangkir tehnya di meja, Donghae meraih satu cangkir baru, juga satu saset kopi instan yang menjadi favorit Hyukjae.

"Jangan terlalu kental, akhir-akhir ini aku sulit tidur"

Donghae kembali tersenyum mendengar permintaan Hyukjae barusan.
Ia tahu, pekerjaan Hyukjae sangat banyak beberapa hari terakhir hingga menyita waktu istirahatnya.
Lingkar hitam dan wajah kusam yang akhir-akhir ini menjadi pemandangan rutin adalah bukti nyata dari banyaknya tumpukan kertas yang harus Hyukjae periksa.

Hyukjae memiliki sebuah perusahaan percetakan kecil, sementara Donghae adalah seorang akuntan bisnis.
Donghae mendatangi Hyukjae satu jam lalu untuk mengajaknya makan siang, tapi sepertinya pekerjaan tak mengijinkan Hyukjae untuk beranjak keluar.

Mengaduk kopi di depannya dengan pelan, sebelah tangan Donghae mengetik pesan pada kurir makanan yang belum juga tiba padahal sudah setengah jam.

Pria itu menoleh saat suara ketukan pintu terdengar, tersenyum, Donghae melangkah ke arah pintu.

.
.
.
Makan siang kali ini bukan menu istimewa, hanya mi hitam dan nasi goreng seafood ditemani secangkir kopi dan teh lavender.
Namun suasana diantara mereka sangatlah hangat.

.
.
.
.
"Hyukjae"

"Heumb"

"Pulang kerja nanti mau jalan-jalan?"

"Kau mau kemana memangnya?" tanya Hyukjae sambil meminum sisa kopi di cangkirnya yang hampir kosong.

"Entah, hanya jalan-jalan saja.
Aku bosan sekali sebenarnya."

"Donghae.."

"Apa..?"

"Akhir-akhir ini kau seperti pengangguran.
Setiap siang kau kemari, lalu menungguiku sampai pulang kerja.
Apa kau sesantai itu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Donghae's Love StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang