09.30 In Daegu (Jinhyuk x Donghae)

819 47 47
                                    

Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata.
Sebuah kejadian yang terjadi setidaknya enam belas tahun lalu di Provinsi Daegu, Korea Selatan.
Kejadian yang tidak mungkin dilupakan oleh seluruh masyarakat Korea yang menjadi saksinya.

Kejadian yang tidak mungkin dilupakan oleh seluruh masyarakat Korea yang menjadi saksinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Seoul, 15 Februari 2003

"Selamat pagi....apa kau merindukan aku?"

Seorang pemuda berperawakan sedang kini tersenyum mendengar perkataan seseorang di seberang saluran telefon.

Ia menggigit bibirnya menahan tawa yang mungkin keluar, ia tak mau rekan kerjanya menaruh curiga dan menanyainya macam-macam.

Ia ada di rumah sakit sekarang.
Menempelkan ponsel *motorola lipat yang ia beli sejak akhir bulan lalu.

"Siapa yang merindukanmu...?
Ish.., kau terlalu percaya diri, Kapten Choi"

Seseorang diseberang sana terkikik mendengar jawaban pemuda tadi.
"Tapi aku merindukanmu, dokter Lee, jadi aku harus bagaimana selain mengharap perasaanku ini tidak bertepuk sebelah tangan?"

Dokter Lee Donghae, seorang ahli bedah berusia 28 tahun yang bekerja di sebuah rumah sakit swasta di kota Seoul.

Sementara yang menelfonnya tadi adalah "kawan karibnya" sejak 4 tahun lalu dan kini bertugas sebagai anggota kepolisian berpangkat kapten di Provinsi Daegu.

Donghae melihat ke arah jam dinding, sekarang pukul 08.00 pagi, dan dia baru saja menyelesaikan shift malamnya.

"Masih pagi dan kau sudah menelfon, apa memang tugas polisi sekarang sesantai itu?"

"Aku sedang tugas di lapangan"

"Lalu kau menelfonku di saat jam kerja?
Kau ini melalaikan tugas"
Suara Donghae terdengar marah,bnamun lawan bicaranya tahu maksud dari kalimat ketus Donghae tadi bukan untuk menghina atau merendahkannya.

"Ya..., Rasa rinduku mengalahkan segalanya dan aku tidak bisa apa-apa"

"Yak! Choi Jinhyuk bicaramu itu selalu seenaknya!
Kau itu aparatur negara mana bisa bersikap begitu?
Tanggung jawab pada pekerjaanmu adalah yang utama"

"Kau tahu, aku merindukan omelanmu" Jinhyuk masih saja asik dengan racauannya, tanpa mendengarkan ocehan Donghae.

"Yak!!!"

"Hah... Kapan terakhir kali kita libur di waktu yang sama dan bisa menghabiskan waktu berdua...?
Aku kangen padamu, Hae"

"Paboya..., itu sudah jadi konsekuensi pekerjaan kita masing-masing dan ah..., jika memungkinkan aku akan meminta ijin cuti beberapa hari lagi, jadi aku bisa menemuimu, bagaimana?"

Donghae's Love StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang