∞∞∞∞ Queen J ∞∞∞∞
.
.
Park Jihyo
.
.
Jeon Jungkook
.
.
Kim TaehyungMengunjungi kediaman Ibu Suri mungkin akan menjadi rutinitasnya kali ini, Jihyo dengan anggunnya masih duduk di hadapan penguasa politik kerajaan saat ini, mendengarkan semua perkataan calon nenek yang saat ini masih menyandang status sebagai bibi.
Dihadapan sang penguasa terdapat satu meja bundar dengan berbagai makanan tersaji menjadi hidangannya dalam sarapan di pagi hari.
Setelah kepala dayang Choi mencicipi, ibu suri pun mulai menyantap hidangannya tanpa minat, seolah semua itu dia masukkan hanya sebagai kebutuhan, bukan hasrat.
''Jadi, bagaimana perkembanganmu saat ini?''
Suara serak khas wanita paruh baya itu memecah keheningan, membuat Jihyo menyahut tanya meminta penjelasan.
''Kau masih belum mengingat apapun puteri Jihyo?''
Jihyo mengiayakan dengan suara yang teredam.
''Bukankah sudah kuperintahkan agar tabib kerajaan segera menyembuhkan puteri Jihyo?'' Intonasinya menukik tinggi, meminta penjelasan pada dayang Han dengan manic tajam.
''Maaf kan saya Yang mulia ibu suri''
Jawaban itu tak membuat Ibu suri tenang, rahangnya mengeras diiringi dengusan kasar, dia tak pernah suka jika ada yang menghambat rencananya.
''Haruskah aku memberikan hukuman kepada kalian agar bekerja dengan benar?''
''Yang mulia ibu suri, semua ini bukan salah tabib kerajaan ataupun dayang Han, saya yakin ingatan saya akan segera kembali''
Cerocos Jihyo pada akhirnya, sedikit takut jika ancaman wanita nomor 1 Joseon ini akan segera terlaksana.
Obsidian yang awalnya menyorot tajam pada dayang Han kini beralih, menatap Jihyo yang entah sudah sejak kapan duduk dengan postur yang menurutnya tidak sopan, kedua tangan tak dilipat dan tubuh tegap menatap kearahnya adalah tingakan yang melewati batas santun menurut wanita separuh baya ini.
Helaan nafas jengah meluncur dengan jelas memekik daun telinga Jihyo, membuat gadis ini tak betah berada di ruangan ini yang selalu berhawa dingin.
''Dan kau puteri Jihyo. Bukankah tatakrama mu akhir-akhir ini tidak begitu baik?''
'persetan dengan itu, aku ingin segera pergi dari hadapan nenek sihir ini'
''Apakah kecelakaanmu di danau waktu itu bisa membuat sikapmu berubah seperti ini?''
Jihyo memilih melipat kedua bibirnya, memilih tak menimpali, rasanya meminta maafpun tak harus dia lakukan toh dia tak merasa bersalah dalam situasi kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen J
FanfictionEdelweis adalah perumpamaan sempurna untuk Park Jihyo, Edelweis tetap bertahan meski terlepas dari akarnya, begitulah Jihyo. Angin tak akan mampu menggugurkan helai, hujan tak bisa melunturkan eloknya. Park Jihyo tetap berdiri kukuh bertumpu kakiny...