∞∞∞∞ Queen J ∞∞∞∞
Jika ada yang bertanya mengenai Taehyung, maka kebanyakan orang akan menjawab dengan 'pria tampan yang baik dan ramah dengan senyum kotak indah'
Tak ayal pria yang kini duduk santai di sebatang pohon ek itu memiliki penggemar rahasia yang jumlahnya tak sedikit.
Dan jika dia mengadakan sayembara mencari jodohpun di jamin antriannya sudah memanjang hingga keluar Hanyang.
Pria sempurna dengan segudang prestasi dan latar belakang keluarga yang baik membuatnya banyak di terima bukan hanya di kalangan kasta tinggi namun juga menengah dan bawah atas prilaku ramah dan tulus yang dimilikinya.
Semua orang tahu jika Jungkook gagal menjadi raja maka dialah yang berpangkat sebagai kakak tak seibu yang akan maju menggantikannya,
Ya, Taehyung merupakan anak dari selir Hee-bin yang sangat di kasihi Sejo, bahkan kebanyakan orang meyakini bahwa kasih sayang Raja itu melebihi kasihnya pada Ratu saat ini.
Mungkin hal itu juga yang membuat Taehyung bisa leluasa hidup di area kerajaan, tak seperti saudaranya yang lain yang telah di asingkan atas dasar pengukuhan posisi Putera Mahkota.
Jika dibandingkan adiknya yang terkenal kaku dengan pemikiran mandiri yang susah terpengaruhi, sebagian lawan politik kelurga istana membidik Taehyung yang lemah lembut untuk memimpin negeri ini,
Sudah banyak yang mencoba mempengaruhinya untuk membuat rencana pemberontakan, namun kembali pada dirinya yang memiliki hati yang baik, Taehyung tak akan pernah membuat itu terjadi, bagamanapun Jungkook termasuk adiknya yang berharga, dia tak akan terbuai oleh tahta apapun yang memang bukan untuknya.
Kini pria yang memiliki senyum seolah mentari itu terlihat meredup dengan manic sayu yang terpasang jelas di wajahnya beberapa hari ini.
Bayangan saat gadis yang dia cintai berakhir di panggung yang sama dengan sang adik membuat hatinya kembali teriris, bagaimana bisa Tuhan melakukan ini padanya?
Dia bahkan tak mampu mengambil start awal hanya karena statusnya sebagai pangeran biasa,
Diapun sudah tahu dari jauh-jauh hari jika Kim Jihyo bukanlah untuknya,
Gadis beriris hazel yang selalu membuainya itu telah terlahir menjadi milik Putera Mahkota,
Gadis yang benar-benar di persiapkan dengan matang dan terarah, gadis yang benar-benar tak mampu dia gapai sampai kapanpun.
Dia sudah berlatih untuk merelakan, hingga hari penobatan sang gadis benar-benar terjadi, kendati merasa lebih baik rupanya sakit itu melebihi ekspektasi dirinya sendiri.
''Apa yang kau lakukan di atas sana?''
Suara yang sangat familiar di telinga menginterupsi kesadarannya, Taehyung menunduk menangkap presensi gadis yang kini tengah menengadah kepadanya.
''Bersantai'' Jawab Taehyung seadanya, lihat bahkan dengan hanya melihat paras gadis inipun sedihnya sudah sedikit berkurang.
'Kau harus benar-benar merelakannya Taehyung, dia bukan untukmu'
Kalimat itu seolah menjadi jimatnya di setiap hari, berharap dengan itu ikhlasnya mampu terbangun kokoh.
Pergerakan Jihyo yang mulai duduk berselonjor kaki dengan punggung menyender pada batang pohon dibawahnya tak lepas dari pandangan Taehyung.
Gadis dengan kantung mata yang kini menghembuskan nafas kasar itu memancingnya untuk turun.
''Apa terjadi sesuatu?''
Tanyanya setelah berhasil turun dan memposisikan duduk di samping gadis yang kini nampak keletihan.
''Aku tak bisa tidur semalaman''
''Kenapa?'' Taehyung merutuki dirinya sendiri saat pertanyaan yang meluncur di pastikan akan mencubit hatinya lebih keras.
''Apa maksudmu 'kenapa?'---''
''---Tentu saja karena aku tidur bersama pria berhawa dingin semacam dia, aku tak tahu apa yang akan dia lakukan kepadaku, jadi keputusan tepatnya adalah dengan terjaga sepanjang malam hingga pagi menjelang!''
Seutas senyumpun terbit kembali di wajah sang pria.
''Jadi, kau tak tidur sepanjang malam?''
''Apa dua kantung di mataku ini tak bisa menjelaskan semuanya?!'' Bibirnya kian tertarik membentuk kurva indah yang sedikit mampu membuat Jihyo tertegun.
Taehyung mengenal betul Kim Jihyo yang dulu, seorang gadis anggun yang selalu mampu menutupi keadaan hatinya,
Namun perubahan sang gadis akhir-akhir ini benar-benar membuatnya jatuh lebih dalam, jika dulu dia sudah menyerah sebelum mencoba bisakah kali ini dia sedikit memperjuangkan?
Agar senyum gadis ini tetap mampu dia lihat, agar dia tetap mampu menerima keluh kesah yang akhir –akhir ini selalu Jihyo tuangkan kepadanya.
''Kau sudah bekerja keras'' Tepukan kecil di kepalanya mampu membuat afeksi aneh pada jantung Jihyo. Hingga turunya jemari Taehyung kembali mengembalikan kesadarannya.
'Sadarlah Jihyo, kau sudah menjadi isteri seorang Putera Mahkota. Jangan memperumit keadaan!'
''Istirahatlah, aku akan membangunkanmu satu jam lagi'' ucapnya sembari menepuk bahu agar Jihyo bisa bersandar padanya.
''Baiklah, bangunkan aku dalam dua jam kedepan'' Tubuhnya menegap bersender dengan sempurna pada batang kayu ek, sudah ditegaskan dalam hati Jihyo tak ingin perasaan apapun tumbuh dalam hatinya.
Selang 7 menit dengkuran halus sudah tercipta, jika tadi dirinya enggan bersender kini tanpa diminta kepala itu sudah berada pada bahu Taaehyung, membuat seulas senyumnya kembali terbit.
Pria itupun memposisikan dengan baik agar Jihyo dapat tidur senyaman mungkin ditemani semilir angin menenangkan di samping danau yang entah kenapa selalu menjadi tempat mereka menghabiskan waktu.
Sedangkan pemikirannya kembali bersikeras, berharap keputusannya kali ini dapat menjadi titik terang yang mampu membahagiakan semua orang.
''Kuharap kita memiliki perasaan yang sama'' Lirihnya.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen J
FanfictionEdelweis adalah perumpamaan sempurna untuk Park Jihyo, Edelweis tetap bertahan meski terlepas dari akarnya, begitulah Jihyo. Angin tak akan mampu menggugurkan helai, hujan tak bisa melunturkan eloknya. Park Jihyo tetap berdiri kukuh bertumpu kakiny...