-Marriage Day-

169 33 5
                                    

∞∞∞∞ Queen J ∞∞∞∞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∞∞∞∞ Queen J ∞∞∞∞


Kim Soohyun merupakan anak tetua fraksi Soron yang amat di segani di penjuru Joseon, kendati hidup nyaman sebagai anggota keluarga elite bangsawan, masa kanak- kanaknya terbilang sibuk dan terarah,

Saat umur 4 tahun buku-buku konfusius menjadi dongeng penghantar tidur, usia 7 tahun dia mulai di latih berpedang dan membidik panah,

Tuntutan akademik dan fisik tak lupa kekangan anggota fraksi dan lawan politik selalu membuatnya cemas terlebih sikap tegas ayahnya yang tak segan memukul jika dia berbuat kesalahan,

Hal itu membuat harinya penuh dengan pelajaran hingga melupakan makna hidup sebagai seorang manusia.

Kini keterdudukannya bersama puteri yang sudah dia besarkan sedari dulu membuat euphoria saat kelahirannya kembali dia rasa.

Bagaimana tidak puteri satu-satunya ini memberi kabar gembira setelah kepanikan dan kesedihan menghampirinya di hari yang sama.

Tak ada kabar terbaik baginya selain kesembuhan dari puteri semata wayang yang teramat berharga.

Matanya ikut mengembun kala dengan haru ibu dari anaknya merengkuh tubuh kecil yang tak disadari pertumbuhannya itu.

Sungguh beban di bahu seakan terangkat dari tubuhnya yang kian melemah seiring usia.

∞∞∞∞ Queen J ∞∞∞∞

Hidup sebagai seorang gadis tanpa sanak keluarga membuat Jihyo terbiasa melakukan segalahal seorang diri, bahkan ketika berusia 5 tahun dia pernah terluka cukup dalam di lututnya karena menjadi korban perundungan oleh kelompok anak laki-laki nakal di lingkungan taman bermain.

Kepulangannya dengan rambut kusut dan buku penuh coretan membuat pengurus panti yang acapkali dipanggil Bunda Son menodongnya dengan beragam pertayaan.

Jihyo tidak menangis tidak pula mengadu bahkan wajahnya masih bisa menyunggingkan senyum kala Sana mengajaknya membeli ice cream chocomint kesukaannya.

Nampaknya hidup sebagai keluarga bangsawan yang akan menyandang gelar permaisuri beberapa jam lagi membuat Jihyo tak nyaman setengah mati, apalagi saat para dayang menggiringnya ke tempat pemandian khusus dimana mereka siap memandikan tubuhnya beramai – ramai.

''Tak bisakah kalian pergi?''

''Aku benar-benar bisa melakukannya sendiri, mandi bukanlah hal yang sulit'' cecer gadis yang sudah dimasukkan paksa kedalam bak kayu air hangat atas titah dayang Han, dayang senior yang baru-baru ini mendapat mandat sebagai kepala dayang untuk sang permaisuri.

''Hari ini adalah hari yang istimewa puteri, tidak boleh ada cacat sedikitpun dalam penampilan anda saat resepsi nanti'' suara anggun yang penuh ketegasan itu membuat bibir Jihyo merengut masam.

''Ayolah.. aku sudah dewasa, aku bahkan bisa membersihkan ketiakku dengan benar!''

''Tapi—''

''Dayang Han!''

Wanita berkisar pertengahan 40 tahun itu membuang nafas kasar, perdebatan ini akan terus berlanjut jika salah – satu di antara mereka tidak mau mengalah, sedangkan dalam 20 menit resepsi akan segera dilaksanakan, keputusan terbaik adalah membiarkan keinginan sang permaisuri, dia tak mau semua pekerjaannya bertambah merepotkan hanya karena tabiat membangkang dari tuan barunya ini.

''Baiklah puteri''

Atas titahnya para dayangpun mulai keluar, meninggalkan Jihyo yang sudah tersenyum penuh kemenangan, yang kemudian segera mencelupkan tubuhnya menyisakan kepala dengan iris menatap lurus langit-langit.

''Mungkin aku bisa membantumu sedikit sebelum aku kembali ke tubuh asliku''

Putus Jihyo meneguhkan setelah pertemuannya dengan Kim membuat egonya cukup banyak tersingkir oleh rasa kasihan pada puteri bangsawan yang tubuh ini menjadi miliknya untuk sementara waktu.

Toh, memilih kembali dengan jalur pengkhianatan atau penistaan tak berkemungkinan besar membuatnya kembali, karena bisa saja dia malah mati pada cangkang milik oranglain.

Pilihannya kali ini adalah untuk bisa menjadi ratu Joseon yang mandiri, tak terlibat hal-hal pelik dan hidup dalam kenyamanan tanpa memiliki ambisi politik lebih dalam. Semoga rencana Tuhan sejalur dengan rancangannya kali ini.

∞∞∞∞ Queen J ∞∞∞∞

Hanbok yang selama ini ditilainya sebagai pakaian paling merepotkan ternyata salah besar, karena Hwarot yang dia gunakan dalam upacara pernikahan kerajaan benar-benar membuat tubuhnya keberatan sehingga rasanya bernafas saja sangat sulit, terlebih rambutnya yang kini tercover sutera hitam yang dia kira berbobot 1 kilo membuat kepalanya sakit bahkan meluruskan bahu saja rasanya tidak bisa, hingga Dayang Han mengambil tindakan untuk memperbaiki posturnya yang kini telah duduk dengan kedua kaki terlipat di hadapan calon penguasa Negeri.

Ritual adatpun dimulai dengan khidmat, sorak selamat dan doa menjadi penanda kelancaran resepsi yang dinanti seluruh negeri, mengubah status kedua mempelai itu menjadi sepasang suami dan isteri, kendati senyum menyertai, wajah menekuk keduanya menjadi penegas bahwa tak ada cinta yang seharusnya menjadi dasar kokoh dalam pernikahan.

Hari yang sangat dinanti Ibu suri dan fraksi yang mendukungnya nyatanya membuat afeksi hebat pada orang di sekitarnya terutama bagi Jihyo dan Jungkook,

Serta seorang pemuda yang kini memilih melihat dari kejauhan dengan iris sayu yang tak mampu di artikan.

Taehyung tetap terdiam di tempatnya, menggertak gigi dengan hati tercubit keras, kakinya benar-benar tak mampu melangkah barang sejengkal,

Membuatnya berdiri kaku di pijakan pertama saat dia memasuki area paviliun utama.






Tbc.

Queen JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang