-The Crown Prince-

238 51 3
                                    

--------cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------cr. Pinterest--------

∞∞∞∞ Queen J ∞∞∞∞
.
.
Park Jihyo
.
.
Jeon Jungkook
.
.
Kim Taehyung

Kini aku terjebak di komplek istana Changdeok, tempat dimana raja mengistirahatkan diri dari gemelut politik yang menjadi makanan sehari-harinya di Gyeongbok.

Di hadapanku sudah terduduk raja Sejo, ratu dan putera mahkota di singgasananya, jantungku berdegup kencang dan hanya menunduk tak mampu menatap presensi mereka yang nampak agung.

Deklarasi penobatan raja tak mampu kubantah, meski tak ingin aku harus tetap menerimanya, menjadi rakyat di negeri Joseon hanya kematian yang kudapati jika menolak titah sakral istana.

Aku menerimanya dengan sungkan, dapat ku dengar helaan nafas ratu yang terkesan mengejek sikapku, aku mengangkat sedikit kepalaku melirik presensi pria yang akan menjadi suamiku kelak, bagaimanapun aku penasaran dengan tampangnya.

Okay, buku sejarah tak pernah berbohong.

Ku akui wajahnya sedikit lebih tampan dibanding lukisan besar yang dipajang Joseon Palaces di pusat kota.

Pria itu nampak menatapku dengan datar, terlihat bosan dan tanpa minat. Tentu saja aku tahu alasannya, dari buku sejarah yang sering ku baca di Starfield, putera mahkota tak pernah sekalipun mencintai ratu pertamanya.

Akhirnya aku bisa bernafas lega setelah keluar dari rungan dimana seluruh atmosfirnya mencekat nafasku, Eunha langsung menyambutku dengan senyum cerahnya.

''Anda senang bukan? Akhirnya impian anda benar - benar terwujud'' riangnya, membuatku mencebik bibir.

''Adakah tempat yang menarik di sekitar sini?''

Eunha nampak berfikir.

Namun bukannya menjawab dia malah melebarkan netranya kemudian menunduk hormat, menyapa sopan seseorang yang berada di balik punggung ku.

Akupun mengikuti arah pandangnya, dapat kulihat putera mahkota Jungkook berjalan bersama kasim dibelakangnya, melewatiku begitu saja dengan dagu yang terangkat tegap.

''Putera mahkota!''

Seruanku membuat langkahnya terhenti, melirikku dengan rautnya yang teramat datar.

''Bisakah kita berbicara sebentar?''

''Saya tidak ada waktu'' jawab cepatnya, seolah ingin segera pergi jauh dari hadapanku.

''Ini tidak akan lama, saya janji''

Dia nampak menimang, helaan nafas panjang keluar dari mulutnya sebelum akhirnya menerima ajakanku.

Queen JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang