4 / 6 Hours

20 5 0
                                    

            Sonia membantu senior-seniornya meliput mengenai bandara terbesar di negara ini. Tentu ia telah mempelajari banyak hal pula, ia pun menelusuri seluk beluk bandara ini bersama para kru yang lain. Ia tersenyum bangga pada dirinya dapat keterima magang disini, karena ini merupakan impiannya.

Setelah usai mengambil beberapa scene, Sonia pun duduk untuk menikmati kopi yang semulanya panas sekarang telah menjadi hangat. Walaupun cukup melelahkan, tapi tentu tidak terlalu terasa bila kita menyenangi pekerjaan yang kita lakukan.

Sonia duduk di kursi tunggu penumpang yang berjejer di sepanjang airpot, ia memegangi kopinya sambil menyeruputnya. Kemudian ia mengambil ponsel di celananya yang sedari tadi ia tak sempat memegangnya karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Ingin rasanya ia menanyakan kabar kekasih hatinya, sambil memberinya kabar karena ia merasa senang.

Sambil tersenyum ia memegang ponselnya dengan tangan kanan yang masih memegang kopi, ia membukanya. Dan lengkungan bibir itu langsung berubah menjadi datar. Wallpaper gedung tinggi seperti di luar negeri, memang ponselnya mirip dengannya. Tapi ini bukan ponsel miliknya. "Ini gua megang hp siapa??" gumamnya dengan mata membelalak.

✈✈✈

Langit tampak cerah, semuanya terpapar jelas dari atas pesawat. Melintasi awan-awan indah yang mengapung, memperindah pemandangan langit perpaduan warna biru dan putih. Itulah yang akan menjadi pemandangan Stefan dalam enam jam kedepan, meskipun tampak indah raut wajahnya tampak masam.

Dengan alis mengkerut, ia memandangi ponsel tersebut. "Gila kali ya tuh orang! Bisa-bisanya salah ambil hp orang." Stefan sangat kesal.

Ia pun tak tahu apa yang harus ia lakukan, ia kehabisan ide. Lebih baik saat ini memakan coklat saja. Ia menggigit coklat tersebut dengan ogah-ogahan. Tiba-tiba terdapat notif masuk dari ponsel tersebut, matanya langsung teralihkan.

From: 'BigBaby <3'

Stefan memicingkan matanya, "Cih, dari pacarnya."

Ia dapat mengintipnya dari luar, pesan itu bertuliskan "Sayang, jangan lupa makan ya. Semangat!"

Stefan dengan jengkel berkata, "Cih, dah gede aja pake diingetin makan segala." Rasanya sangat menyebalkan melihat orang lain bermesraan, apalagi ia baru saja putus.

Stefan bosan sekali ia tidak dapat menggunakan ponselnya dan bercampur rasa kesal karena ponselnya tertukar. Gadis tersebut benar-benar menghancurkan harinya.

"Sialan, lu cewek kopi!" Rutuknya.

Dari pada merasa kesal ia segera mematikan ponsel tersebut, lalu menutup kepalanya dengan selimut dari maskapai tersebut, ingin ia tertidur supaya tidak merasa kesal dan sedih. Perasaannya sedang campur aduk tak bisa dijelaskan.

✈✈✈

Seusai acara liputannya, Sonia segera mencari akal untuk dapat menghubungi pemilik ponsel tersebut. Ia ingin ponselnya dikembalikan. Akhirnya ia berinisiatif untuk menelpon ponselnya tersebut.

"Misi, Kak Andre. Sonia boleh pinjem hp kakak gak ya? Buat telepon. Hehehe." Sonia mengatakannya dengan sopan.

Kak Andre tersenyum. "Oke, ini Son. Jangan lama-lama, pulsa gue lagi kritis," dilanjutkan dengan gelak tawa. Kak Andre langsung memberikan ponselnya pada Sonia.

Sonia terkekeh. "Makasih ya Kak. Bentar doang kok." Kak Andre membalasnya dengan senyuman.

Sonia segera memasukkan nomor ponselnya, selagi menunggu nada dering. Tetapi, ternyata tidak tersembung. "Duh, kok ganyambung si. Perasaan battery hp gue masih banyak deh tadi."

Me Far from YouWhere stories live. Discover now