Danau

14 0 0
                                    

Disebuah danau luas yang disekelilingnya terdapat banyak pohon rindang. Angin menghembus sangat sejuk. Tampak sunyi dan tenang sekali.

Tika menarik napas dan menghembuskan nya pelan-pelan- "segerr banget udaranya, kok lu tau sih tempat sepi kayak gini"

"Gak penting deh gue tau darimana, tapi biasanya kalo gue lagi mau sendiri atau lagi kangen sama bokap. Gue kesini, yaa untuk sekedar tenangin diri aja"

"Ya ngapain ngajak gue malih, lagian gue lagi gak kenapa-kenapa kok"

"Ehh Maemunah gak usah bohong sama gue, gini-gini gue bisa baca pikiran orang loh. Gue tau lu lagi banyak pikiran"

"Hilihh, sok banget jadi peramal lu" (ucap tika sambil mengangkat alis kanannya)

"Udah deh daripada kita berantem terus, mending ke pinggir danau nya yukk" (ucap El sambil menarik tangan tika mengajaknya ke pinggir danau)

"Ihh modus banget, gak usah pake pegang-pegang tangan gue lu" (ucap tika sambil melepaskan tangannya dari genggaman tangan el sambil berjalan menuju pinggir danau)

"Yaudah maaf, lagi lu lama" (jawab El sambil ikut mengikuti langkah Tika menuju pinggir danau)

Mereka berdiri dipinggir danau merasakan hembusan angin yang sangat sejuk.

"Aaaaaaaa......!!" El teriak sekencangnya sambil kedua tangannya berada disisi mulutnya

"Hussstttt... kayak tarzan lu teriak-teriak" (tika memberhentikan teriakan el dengan gerakan jari telunjuk dimulutnya)

"Ini biasa gue lakuin kalo lagi ada masalah, lu coba deh" (el menatap tika dalam)

"Ogahh, sesat gue ngikutin lu" (ucap tika sambil memalingkan badannya membelakangi El)

"Cobain dulu baru lu comment, ayo bareng sama gue kita teriak bareng-bareng" (ucap El sambil gerakan tangannya membalikkan lagi badan tika kearah danau)

"Ihhh dibilangin jangan pegang-pegang gue, modus banget sih lu" (ucap tika sambil melepaskan kedua tangan El dari pundak nya)

"Iya iya maaf.. bareng-bareng ya kita teriak"

Tika dan El menghadap kearah danau, bersiap-siap untuk teriak bersama.

"Aaaaaaaaaaaa...." Teriakan itu terdengar sangat kencang.

Mereka saling menengok satu sama lain dan entah kenapa bibir mereka berdua tersenyum lebar seakan beban yang ada di diri mereka terbuang oleh angin.

"Makasih ya.." kata-kata itu terucap dari bibir seorang Tika

"Makasih buat apa?" Tanya El sedikit bingung

"Ya makasih aja, walaupun emang sih masalah gue gak akan kelar dengan cara gue teriak kayak gini. Tapi seenggaknya gue lebih ngerasa tenang sekarang."

"Lu itu cewek kuat. Makanya lu dikasih cobaan. Gue aja yakin kok lu bisa ngelawatin cobaan ini" (ucap El berusaha menguatkan tika)

Tiba-tiba air mata turun dari kedua mata tika, mengeluarkan air mata didepan orang sangat tidak tika inginkan. Tapi entah kenapa air mata itu keluar dengan sendirinya.

"Ehh gue salah ngomong ya?" (Muka el mendekat ke arah muka tika, memastikan tika baik-baik saja)

"Engga gapapa, udh yukk pulang" (ucap tika sambil mengelap air matanya)

"Beneran gapapa? Ada yang mau lu omongin ga?" (Muka El masih mendekat dihadapan Tika)

"Udah ahh gue mau pulang" (ucap tika mengalihkan pembicaraan sambil berjalan kearah motor El)

***

Tangan el yang sudah memegang helm mendarat di atas kepala tika, bermaksud ingin memakaikan helm dikepala tika.

Tika yang lagi bengong ternyata tersadar.

"Ihh mau ngapain lu" (ucap tika sambil mengibaskan tangan El dengan kencang sampai helm untuk tika yang ada ditangan El terjatuh ke aspal)

"Ya mau pakein lu helm" (ucap El sambil mengambil helm nya yang terjatuh)

"Gak perlu gue bisa pake sendiri" (tika mengambil helm untuk nya ditangan El)

"Galak amat, gue tinggalin nangis lu" (ucap El yang sudah siap untuk mengendarai motornya)

"Tinggalin aja, gue bukan cewek manja. Gue bisa pulang sendiri" (tika tidak sadar ucapannya itu sudah menantang El)

"Oke, byeeee... Jangan nangis kalo nanti ada yang gangguin lu" (ucap el dengan langsung meng-gas motornya meninggalkan Tika seorang diri dengan helm digenggamnya)

"Ihhhh elll kan gue ga serius ngomong gitu" (ucap tika saat el sudah hilang dari hadapannya sambil menghentakkan kakinya karna kesal) - ya biasa cewek kadang omongannya cuma pengen ngetest si cowok perhatian atau engga.

"Gue pura-pura jalan ajadeh, dia pasti gak tega sebenarnya ninggalin gue ditempat sepi kayak gini. Emang dasar dia gengsi aja, nanti juga dia balik lagi kayak waktu gue nyasar" (ucap tika sambil berjalan dengan langkah kaki yang kecil sambil mengibaskan rambutnya diawal omongan)

Sudah cukup jauh langkah kaki Tika berjalan dari tempat awal Tika ditinggal oleh el, tapi ia tidak menemukan tanda-tanda El menghampiri nya lagi.

"Wahh gila tuh cowok, masa gue beneran ditinggal sih." (Ucap tika menggerutu sambil kakinya aktif menendang batu kecil setiap langkah kakinya berjalan)

***

Drrrtttttdrttttt..... Handphone El yang berada disaku celana tiba-tiba bergetar. El mengerem motornya untuk melihat siapa yang menelponnya.

Panggilan masuk (0878xxxxxxx)

El adalah tipe orang yang tidak akan mengangkat telepon dari nomor yang tidak dikenal. setelah ia melihat panggilan masuk di handphone nya bukannya mengangkat telepon itu, El malah memasukan kembali handphone'nya ke saku celana depannya dan melanjutkan perjalanan dengan balik arah bermaksud untuk menghampiri tika ditempat ia meninggalkan perempuan itu.

Drrrtttttdrttttt.... Handphone el kembali bergetar, perjalanan nya pun terhenti untuk kedua kalinya.

Lagi-lagi nomor tidak dikenal itu menelpon nya kembali, akhirnya el mengangkat telepon itu.

"Hallo ini siapa ya? Sorry kalo nawarin asuransi gue gak minat" (jawaban El sangat to the point)

"Ka El, ini aku jeji" (jeji berbicara di telepon dengan terdengar panik)

"Jeji? Tau nomor aku dari mana?" (Jawab El bingung)

"Gak penting ka aku tau nomor ka El darimana, tapi yang jelas aku mau kasih tau kalo sekarang juga kakak harus kesekolah ketemu sama Bu Rere" (ucap jeji dengan nada bicara yang cepat dan sedikit panik)

"Bu Rere?? Ada apaan? Kayaknya aku gak ada masalah deh disekolah" (ucap El sambil berpikir)

"Mending kakak langsung kesekolah aja deh sekarang biar tau ada apa."

"Makasih ya jeji infonya" (El menutup telepon nya dan langsung otw kesekolah)

Bad Girl (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang