part 1

2.1K 92 11
                                    

Krist perawat , laki laki putih , tampan dan juga manis. Di usia nya 26 tahun masih menyandang status jomblo. Ceria saat kerja , ngantuk di saat pulang kerja. Aktif dalam kerja dan selalu minta menang . Di mata temannya krist adalah orang yang sangat bersemangat dalam hal apapun . Contoh nya malam ini , krist sedang lembur , dengan semangat 45 nya krist mengetik dengan kecepatan 5x dari biasa nya. Karena mata nya lelah dan juga ngantuk.

Tidak ada kopi yang menemani nya , karena warung kopi di kantor nya tutup di tambah di ruangan kerja nya hanya ada air putih , karena kopi dan teh habis , belum di belikan , sangat miskin bukan?.

Demi uang krist akan melakukan apapun . Kredit dan utang masih ia jalani , termasuk nyicil mobil. Krist masih ada utang dengan teman nya . Makanya ia bekerja bagai kuda yang di kejar. Lelah bukan? . Tentu lelah , tapi krist tidak boleh lelah . Demi adik nya yang baru masuk kuliah . Ah krist jadi ingat adik nya , krist tak ingin adik nya bernasip dengannya. Kerja + kuliah , sangat melelah kan .

Tuntutan ekonomi membuat krist mencari kerja sampingan . Krist membuka jasa editing di beberapa platform . Ya itung itung krist dapet penghasilan dari luar. Di andalkan gaji dan hasil lembur dari kantor memang cukup , tapi itu hanya tepukan tangan , habis seketika , lainnya krist mencari ceperan . Entah itu ngojek ataupun kerja dengan semalam saja. Tapi bukan kerja di bar malam , krist bukan anak nakal.

"Krist " merasa nama nya di panggil ,krist menoleh , ia melihat laki laki lebih tinggi dari nya , dengan muka lusuh dan menjijikkan menurut krist. Jika tidak senior nya krist tidak akan sudi melihat manusia jadi jadian itu.

"Ada phi sing?" . Singto nama dari laki laki itu , sungto sendiri adalah senior nya 2 tahun di kantor ini. Laki laki dengan muka culun , ngeselin , lemot dan tak ada yang di banggakan , bahkan jabatan ia di kantor ini tidak pernah naik . Masih sama saja saat pertama kali masuk. Menyedihkan .

"Aku.. pulang dulu?" Krist menghela nafas. Menghabiskan waktu krist saja . Beberaa detik yang lalu , seharus nya krist bisa menyelesaikan . Tapi si culun ini memanggilnya , jadi menyesal ia membalikkan badannya tadi .

"Hmm.. pulang lah " ucap krist santai lalu mulai membuka stopmap berwarna merah itu. Singto? . Tentu saja ia berjalan ke arah keluar. Ia penat . Seharian bertempur dengan proyek baru. Sahabat nya , new melemparkan semua kerjaan nya ke singto. Jika tidak ingat sahabat nya rasanya singto ingin membuang ke laut. Mungkin krist menganggap singto itu lemot seperti jaringan 3G . Tapi menurut new , singto itu cepat seperti 5G , terkadang orang hanya melihat dari casing saja .

Jadi menyesal singto tidak merubah fasion nya. Tapi apa daya , ia terlalu nyaman dengan ini. Dengan poni yang di belah tengan ,kaca mata khas ya yang besar dan jalan menunduk . Singto tak bisa seperti laki laki pada umum nya. Berjalan dengan sombong . Rambut yang di miring kan dan tidak menggunakan kaca mata. Karena dari kecil singto sudah mint , jadi singto tidak bisa melihat jika tidak menggunakan kaca mata.

Sejujur nya singto juga lelah di bilang lemot oleh krist , hanya saja ia sadar diri jika ia memang lemot di hadapan krist. Ingat hanya di hadapan krist. Lainnya ia sangat pintar. Bucin kali ya.

Eits , tapi singto diam diam menyukai krist. Salahkan krist mengapa ia manis.

Setelah bertempur dengan keyboard , kertas dan mouse . Krist akhir nya pulang juga. Dengan nafas yang panjang , krist menghebuskan dengan pelan pelan. Rasanya enteng sekali jika sudah pulang seperti ini. Mobil putih adalah teman nya saat ia pulang atau saat ia berangkat kerja. Mobil dengan sejuta kenangan . Berkat ia buka bisnis di platform media. Krist mendapatkan mobil ini cash. Walaupun krist akui ia mendapatkannya dengan cara puasa .

Didalam mobil krist merenungi diri nya . Lelah , letih , letuh menjadi satu. Rasanya ia ingin santai saja sehari tapi tak bisa. Kerjaan samping nya sangat banyak , mana beberapa minggu hari krist harus mengirim hasil design nya ke client . Huh .. krist ingin menenggelam kan diri nya ke laut saja atau mungkin menikah?. Ah tidak krist masih jomblo , ia belum ingin menikab , karena ia akan menjadi kepala keluarga , ia belum sultan yang bisa menuruti keinginan istri nya.

Krist mengucek bola mata nya yang gatal . Tak sengaja ia melihat laki laki lewat di depan mobil nya. Kemeja hitam , celana hitam dan kaca mata yang berwarna hitam . Sangat tampan , body goals ya sangat membuat krist malu akan diri nya sendiri. Ia laki laki tapi kenapa ia iri dengan laki laki itu. Tapi bentar , krist seperti nya menganal laki laki itu. Tapi siapa?.

Singto? Ah krist pasti nigao . Oh ayolah singto itu culun , lemot dan tak berfashion sama sekali. Mana ada singto berubah . Bahkan ia kenal singto 2 tahun pun ia tak pernah berubah sama sekali. Di belakang laki laki itu ada new . Teman singto di kantor dan direktur dari perusahaan . Krist tertegun mereka melempar teriak . Seolah olah ada sesuatu yang akan mereka kejar. Sungguh krist di buat pusing .

"Bodoh amat" krist memutuskan untuk memundurkan mobil nya dan berjalan ke arah rumah nya , terlalu malas krist memikir kan manusia jadi jadian itu. Hari ini sangat melelahkan .

.....

Keesokan hari nya. Krist masuk ke dalam ruangan nya dengan langkah bahagia nya. Bukan karena ia mendapatkan tunder yang besar , hanya saja krist mendapatkan satu gelas teh poci dan siomay andalan nya. Tay teman satu meja itu hanya bisa menggelengkan kepala nya. Di awali pagi dengan hal yang menjenuhkan . Tay menebak pasti akan senyum senyum sendiri sembari memalan siomay kesukaan nya.

"Kau tak sehat?" Tay bertanya dengan ragu ragu. Pasal nya ia melihat krist senyum senyum tak jelas .

Krist meringis.

"Aku sehat phi tay" ucap nya dengan mulut yang penuh di siomay.

"Ah. Kalau di panggil new di ruangan nya " seketika krist berhenti mengunyah makanan dan tatapan horor nya ia dapatkan dari tay. Tay seakan akan menakuti krist. New disini direktur dan paling di takuti oleh karyawan disini.

Perlahan dengan pasti krist membuka pintu dari ruangan direktur itu dan di sambut oleh senyum hangat dari new. Seakan akan new tau. Krist disuruh duduk untuk mengurangi kegugupan .

"Tenang saja krist. Aku tidak akan mengigit mu. Aku hanya ingin bertanya apa yang kamu lihat semalam?" Krist terdiam . Ah iya krist melihat new sedang berlari. Tapi. Fikiran nya berhenti seketika.

"Katakan saja tidak papa" new berdiri dan duduk di meja nya .

"Aku melihat seorang laki laki . Seperti phi singto?" New tersenyum dan menggelengkan kapala nya.

"Perlu aku lurus kan jika itu bukan singto. Ah . Itu saudara ku. Mungkin mirip bukan?. Tapi aku bisa melihat expresi muka mu dari CCTV. Aku hanya meluruskan saja disini agar kau tak mencari tau siapa orang itu dan sekarang kau bisa kembali" krist mengerutkan kening nya. Ada yang aneh dan ada yang ditutupi. Dari perkataan di atas , krist bisa menebak jika new sedang menyembunyikan sesuatu.

"Maaf tapi kenapa phi tidak mengizinkan aku mencari tau siapa orang itu?"

"Apa hak mu? . Aku ini atasan ku. Jika aku sudah membuat pernyataan , kau tak boleh mengelak. Dengar hidup mu dalam genggaman mu. Urusan kontrak kerja kau harus berhadapan dengan ku bukan?. Jadi jangan berkutik kau krist " new tersenyum lalu menepuk pundak krist. Setelah itu ia keluar dari ruangan nya.

Ini pasti ada sesuatu . Krist harus cari tau , sesekalipun ia akan menerima kosekonesi nya.

Bersambung.

Yeay.. akhir nya cerita baru. Sediki ringan dan kalian akan menikmati. Part nya lumayan sedikit , tapi tak menjamin bhahaha.
So always stay di akun ku ya...

Stay with me (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang