Seorang wanita cantik dan anggun tengah duduk di ayunan. Tangan nya sibuk memegang tali dari ayunan tersebut dan kaki nya ia ayun ayun kan agar ayunan tersebut bisa berayun dengan pelan. Suasana di gunung sangat menyegarkan , namun ia tak sendiri. Ia bersama kekasih nya. Singto prachaya. Mereka telah berpacaran lama bahkan hubungan mereka menginjak ke hubungan serius.
Nachaya, sapa gadis cantik itu. Ia begitu cantik dan juga manis . Singto tak bisa berpaling kesiapapun , karena kencatikan nachaya , mengalahkan siapapun . Mereka tengah liburan bersama. Mengingat bulan depan mereka akan berpisah karena nachaya meneruskan study nya di luar negeri.
"Phi sing. Kamu ngapain disana?. Kesini temenin aku. Aku mau bicara sama kamu phi" singto tak fikir panjang ia langsung menghampiri sang kekasih sembari membawa kamera yang selalu ia bawa. Ia duduk di samping kekasih nya itu. Sembari mengayun ayun kecil.
"Phi , kalau suatu hari nanti phi bertemu dengan seseorang dan mirip. Aku minta tolong jaga , rawat dia dan lindungi dia seperti phi melindungi aku , seperti phi merawat aku dan juga menjaga ku dengan penuh kasih sayang. Aku harap phi paham , sampai disini" singto tertegun ia memberhentikan laju ayunan nya dan berdiri untuk menghampiri kekasih nya.
"Apa maksud nya hmm.. bukannya kita sudah berjanji untuk bersama. Mengapa kamu bicara seperti itu?. Phi tau kamu akan keluar negeri tapi jangan nakut nakutti phi seperti ini. Phi tidak , dengarkan itu ya" nachaya menggelengkan kepala nya , lalu ia berdiri. Ia tangkup muka singto dan ia tatap bola mata singto dengan lekat.
"Phi, nachaya tidak menakut nakuti phi. Hanya saja aku tidak bisa menepati janji aku ke phi untuk 'Stay with me ' . Aku takut , maka dari itu , aku minta tolong untuk mengingat perkataan ku tadi ya. Apapun itu phi harus berjuang dan jangan sakiti dia. Mencoba untuk menerima kenyataan" singto memalingkan muka nya. Mengapa hati nya nyeri ketika nachaya berujar seperti tadi. Apa ia tidak berhak bahagia dengan kekasih nya?. Atau tuhan sedang mempermainkan nya?. Ini tidak lucu.
"Cepat atau lambat phi akan bertemu dengannya phi dan berjanjilah untuk merahasiakan semua tentang aku" singto hanya menunduk. Hati nya belum siapa di tinggal untuk kekasih nya. Sungguh , singto telah lama mengenal nachaya .
"Mengapa? Mengapa di rahasiakan?. Biarlah orang itu tau" nachaya menggelengkan bukan itu tujuan dari nya.
"Aku takut , jika ia tidak bisa menerima aku. Aku sangat bersalah dengan nya sungguh. Bahkan jika pun aku bertemu dengannya mungkin aku tidak di maafkan . Masa lalu ku membuat nya tersadar dan juga membenci ku. Aku yang membuat masalah dan aku yang membuat nya mengidap penyakit gila itu. Sungguh aku tidak siapa bertemu dengannya" nachaya terisak. Hati nya sesak mengingat kejadian beberapa tahun silang. Sungguh krist di kerjai oleh nachaya. Krist di perkosa berulang ulang kali. Sampai akhir nya krist trauma dan sampai sekarang trauma krist belum hilang.
"Lalu aku akan merawat dan menjaga nya?. Oh tidak ini tidak lucu nachaya. Ini permasalahan mu seharus nya kamu yang menyelesaikan nachaya. Bukan aku. Aku gak mau ya kamu jadikan kambing hitam. Aku sayang nya cuman kamu ingat cuman kamu. Aku gak bisa berpaling dari siapapun . Tolong jangan pergi " nachaya memutarkan badannnya ke arah kedepan dan melawan arah. Singto memegang pundak nachaya dan mencium tekuk leher nachaya. Nachaya mendesah namun tubuh singto ia dorong.
"Aku gak mau ada hubungan sex sebelum menikah" ketus nachaya. Singto memang gila sex siapapun ia ajak sex sebagai bahan pemuas nafsu nya. Namun tidak berlaku untuk nachaya , karena ia wanita terhomat. Ia tidak mau di setubuhi jika tidak ada ikatan apapun .
"Maaf kan aku nachaya" nachaya kesal ia masuk kedalam hotel. Singto hanya menatap sendu. Ia hampir melakukan hal buruk yang tak pernah bisa ia lupakan atau pun ia hilangkan .
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with me (Tamat)
FanficCerita krist yang merasa aneh dengan seseorang yang di tutupi oleh new , atasanya di kantor. Berawal pertemuan yang tak sengaja mampu membuat krist ingin mencari tau yang lebih.