Singto hari ini ada jadwal di hotel . Ia ada meeting khusus dengan client nya. New tak menggantikan posisi nya karena ini sangat darurat. Terpaksa singto maju sendiri bersama rekan rekan yang telah di tunjuk oleh singto untuk menemani nya. Krist telah sadar dan ia di temani new di rumah dengan tay , kekasih new.
Singto tengah sibuk menjelaskan proyek yang ia ajukan agar investor tertarik . Dengan susah payah singto menjelas. Kali ini proyek yang lumayan besar , ia menyewa artis untuk mensponsori proyek nya. Singto menang tidak main main dalam suatu hal , mengingat uang adalah segala nya.
"Maaf tuan singto. Meeting akan selesai dalam waktu 10 menit lagi. Mungkin tuan ingin pulang ini sudah aman. Karena mereka mulai memahami" singto mengecek jam tangannya , ternyata sudah jam 7 malam , ia lupa jika meeting kali ini lebih lama dari biasa nya. Jika ia pulang sekarang ia tidak enak. Jika masih disini ia khawatir dengan krist. Mengingat krist telah pulang dari rumah sakit. New yang menjaga krist tidak memberi nya kabar.
"Akan saya tunggu di depan , kalian ada apa apa bisa panggil saya" mereka yang mewakili perusahaan dari singto mengangguk paham. Lalu singto beranjak dan keluar dari ruangan meeting. Singto mencari kursi kosong sembari mengetik nomor new. Sial nya singto menabrak seseorang dan handphone nya jatuh kebawah. Seseorang yang ia tabrak mengucapkan ribuan maaf kepada singto namun tidak di gubris.
Sampai akhir nya kedua nya bertatapan lumayan lama.
"Singto?" Singto mengerutkan kening nya. Mengapa orang ini mengetahui nama nya dan dia siapa?.
"Aku dokter psikolog , gulf kanawut. Istri mu krist perawat bukan?" Singto hanya mengangguk. Walaupun ia tidak terlalu kenal.
"Bagaimana keadaan krist sekarang?" Gulft mengajak singto duduk. Canggung sekali .
"Sekitaran 2 minggu lalu , krist lumayan depresi dengan masalah di rumah dan di larikan ke rumah sakit. Selama 1 minggu krist tidak sadar . Dokter mengatakan jika itu adalah efek dari depresi yang di rasakan oleh krist" gulf sedikit terkejud mendengar penuturan dari singto .
"Krist adalah pasien saya dari lama . Bahkan kami berkenal lama sebelum mengenal kamu sing. Krist memiliki riwayat penyakit yang lumayan banyak. Saya adalah orang yang selalu menjadi tempat curhatan nya. Krist itu mempunyai masalah yang cukup rumit. Mental nya sedikit terganggu oleh masa lalu ia. Maka dari itu 1 minggu lalu . Saya terbang dari jerman ke thailand demi bertemu dengan krist. Karena handphone nya tidak aktif" singto terkejud. Tapi ia memang muka biasa saja. Mengapa hal seperti ini ia tidak mengetahui. Walaupun singto sendiri tau jika krist memiliki masalah tapi tak sedetail yang di ceritakan oleh gulf.
"Mari kita bicarakan hal serius ini di ruangan saya " singto mengikuti gulf ke arah ruangan nya. Setelah sampai di tempat mereka duduk saling berhadapan dan hanya berjarak karena meja. Gulf seperti nya berat mengatakan tapi ia harus jujur dengan apa yang di rasakan oleh krist. Krist itu tidak setegar apa yang di lihat oleh singto.
"Krist mempunyai penyakit gangguan bipolar. Keluarga nya tidak ada yang mengetahui nya. Sing. Mood nya bisa baik bisa buruk . Kamu bisa liat dari perilaku nya sehari hari bukan. Bagaimana ia berinteraksi , bagaimana ia mengungkapkan apa yang ia rasakan , bagaimana ia sedang bersenda gurau dan bagaimana ia sedang melakukan suatu hal. Krist itu mudah diam dan sulit untuk bercerita. Jika tidak orang yang terpercaya ia tidak akan cerita" gulf mulai menceritakan tentang krist yang sesungguh nya.
Sekitaran 5 tahun lalu krist mengingat penyakit gangguan bipolar. Awal nya krist iseng berkonsultasi dengan gulf karena ia beberapa hari ini aneh. Kadang ia sedih kadang ia senang. Terkadang saat suasana sedih ia bahagia. Terkadang saat suasana bahagia ia sedih. Sungguh mood krist tidak bisa di tebak. Terkadang krist lelah karena mood nya sulit di tebak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with me (Tamat)
FanfictionCerita krist yang merasa aneh dengan seseorang yang di tutupi oleh new , atasanya di kantor. Berawal pertemuan yang tak sengaja mampu membuat krist ingin mencari tau yang lebih.