Rava sekarang rasanya mau marah. Gimana nggak marah, dengan seenak jidat papanya ngambil mamanya dan sekarang makan dari mulut mamanya.
Kayak gak bisa makan sendiri aja.
Rava jalan ngedeket ke Nakyung sama Renjun sambil ngehentakin kakinya habis itu narik ujung baju keduanya.
"Pa."
"Shit!" Umpat Renjun.
Keduanya mendorong satu sama lain lalu berusaha mencari kesibukan.
Rava menatap papanya datar, "tuh kan papa manja."
Renjun yang masih panik ke gep pun bingung, "hah?"
"Papa kan punya tangan sendiri, masa harus disuapin mama??"
Nakyung ngegigit bibir bawahnya sambil nahan malu. Iya sih anaknya gak ngerti, cuman kalo diinget-inget kok memalukan ya?
Lain dengan Nakyung, Renjun berusaha memikirkan berbagai alasan sampai pada akhirnya matanya tertuju pada Nava yang baru saja turun dari lantai dua.
"Anak papa udah bangun." Renjun jalan ke arah Nava habis itu ngegendong Nava. Navanya ngebug tiba-tiba digendong.
Rava natap papanya tajam, "tau ah ngambek, aku gak disambut." Ucapnya sambil melipat tangan didepan dada.
Nakyung pun berjongkok mensejajarkan tinggi dengan Rava, "yaudah sini mama sambut."
"Telat."
"Ih ngambek."
Rava senyum habis itu meluk mamanya, "mama kalo dijahatin papa, bilang ke Rava ya."
"Papa gak jahat kok."
"Nggak, papa jahat. Tadi aja papa mau makan mama."
Nakyung natep Renjun bentar habis itu ngehela nafas, "bahas yang lain aja yuk."
***
"Pokoknya Nava kakaknya!"
"Rava!"
"Nava!"
"Nava adek!"
"Nava kakak!"
"Rava yang kakak!"
Nakyung ngeliatin kedua anaknya yang lagi debat. Duhh perkara umur beda 10 menit doang didebatin ya allah.
"Rava kakak kan, ma?" Rava noleh ke Nakyung yang sekarang lagi mijet keningnya.
"Nava kan yang kakak?" Sekarang gantian Nava yang nanya.
"Nava ikut-ikutan berarti Nava yang adek."
"Nggak!"
Nakyung pun menjauhkan keduanya, "udah-udah, yang bener itu Nava kaka, Rava adek."
Nakyung ngedeket ke Rava, "ngalah ya kak."
Rava memajukan bibirnya, "nggak mau ah jadi kakak, harus ngalah terus."
"Jadi adek aja."
Nakyung ngerutin dahinya sambil masang muka yang seakan-akan bilang: lah gimane sih anjir?
"Yeayy jadi kakak, yaudah adek ambilin kakak minum yaa." Suruh Nava membuat Nakyung kaget.
"Adeknya nggak boleh disuruh-suruh, kak."
"Nggak papa."
"Nggak boleh."
"Udah ah nggak usah kakak-adekan, nggak seru." Rava jalan ninggalin Nava sama Nakyung yang masih tatap-tatapan.
"Nava juga ah." Nava jalan satu langkah, habis itu balik badan lagi, "Tapi Rava masih jadi adek Nava."
"Nggak!" Sahut Rava.
"Iya!"
"Nggak!"
"Terserah mereka lah, pusing." Nakyung nyerah, balik lagi ke dapur.
![](https://img.wattpad.com/cover/253288893-288-k523765.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Adhitama's Family [✔]
Fanfiction[Sequel of apologetics] welcome to adhitama's family. ‼️WARNING‼️ Never ending story ©goldenjun, 2021