satu

633 71 0
                                    

"Ma, arti nani apa?" Tanya Rava yang lagi nonton anime, kebiasaan, gak pake subtitle dia.

"Apa,"

"Arti nani,"

"Iya apa,"

"Nani!"

"Apa!"

"Nani!!"

"Iya, nani itu apa,"

"Nani mama!"

"Arti nani itu adalah apa, Rava Putra Adhitama!" Selesai berucap, Nakyung memegang dadanya yang kembang kempis.

"Owh," Rava pun mengambil pulpennya lalu menuliskan arti nani di tangannya.

"Eh, jangan ditangan dong, nanti kotor, nih tulis di kertas," Ucap Nakyung sambil merobek kertas dari buku notenya.

"Makasih ma,"

"Sama-sama," Nakyung tersenyum lalu mengelus rambut putranya.

Tak lama setelah itu Renjun dan Nava masuk ke dalam rumah setelah bermain di halaman rumah selama 1 jam lamanya.

"Ngapain Na?" Tanya Renjun, iya masih manggil nama mereka, kalo panggilan mama papa geli mereka.

Gak bohong✌.

"Ini, lagi nulis resep, kamu mau mandi?" Tanya Nakyung melihat Renjun dari atas sampai bawah, tak lupa Nava juga.

"Bentar, capek,"

"Yaudah, Nava mandiin gih, sama Rava juga," Suruh Nakyung membuat Renjun menatapnya tak percaya.

"Kyung, aku mandiin diri sendiri aja capek apalagi mandiin mereka berdua," Renjun menarap Nakyung memelas.

"Yaudah aku mandiin mereka, kamu yang masak ya,"

"Iya nanti,"

"Nanti nanti terus, sampe isya gak masak-masak kamu,"

"Ya kan makan habis isya nggak papa," Ucap Renjun keukeuh.

"Ma, ada makanan nggak?" Tanya Nava tepat setelahnya. Nakyung memandang Renjun tajam.

"Habis anak-anak mandi, pokoknya makanan udah harus siap," Ucap Nakyung lalu menggiring keduanya untuk mandi.

Renjun menatap punggung Nakyung yang mulai menjauh, "buset galak,"

-

Sesuai perkataan Nakyung tadi, Renjun menyelesaikan masaknya sebelum anak mereka berdua selesai mandi.

Daripada dia berdiam diri menunggu mereka turun, Renjun pun naik ke arah kamar anaknya lalu membantu Nakyung memakaikan baju untuk mereka.

"Rava, pakein bedak ke Nava," Nakyung memberikan wadah bedak ke Rava untuk dipakaikan ke Nava.

Sedangkan dirinya sibuk membereskan minyak telon, baby oil dan lain-lainnya.

Rava menaruh bedak ke tangannya lalu mulai memakaikan Nava bedak. Nava yang tadinya sibuk mengancingkan bajunya pun mendongak lalu memejamkan matanya menunggu Rava selesai memakaikannya bedak.

Nakyung dan Renjun yang melihat itu hanya tersenyum bingung, jarang-jarang mereka lihat kedua anaknya akrab. Biasanya tengkar kalo gak gitu main sama orang tua kesukaannya masing masing.

Rava biasanya sama Nakyung, Nava sama Renjun.

"Nggak mandi?" Tanya Nakyung saat mengingat Renjun juga ada disana.

"Oh iya lupa, handuk mana?"

"Di jemuran lah,"

"Ambilin,"

"Manja, ambil sendiri,"

"Oh gitu ya sekarang, oh gitu," Renjun membuang muka lalu bersiap masuk ke dalam kamar mandi yang ada di depan kamar kedua anaknya.

"Iya iya di ambilin, ngambek aja terus," Nakyung menoel pipi Renjun saat melewatinya lalu turun ke bawah untuk mengambilkan Renjun handuk.

"Papa manja huuu~"

"Iya huu, padahal udah besar,"

Cibiran kedua anaknya membuat Renjun menoleh lalu menjulurkan lidahnya, "bilang aja kalo iri," Ucapnya membuat kedua anaknya naik pitam.

"Mana ada??"

"Ah masa?" Renjun menggoda mereka berdua terutama Rava dengan wajah dan nada tengilnya.

"Mama kan emang punya papa ngapain Rava cemburu?"

"Oh punya papa ya, oke," Ucap Renjun membuat Rava curiga.

Adhitama's Family [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang