03

3K 475 291
                                    

Hujan sore ini tak mampu membuat laki-laki jangkung dengan rokok di mulut nya kedinginan. Meski berada di pinggiran gang kumuh, Lai Guanlin sama sekali tak terusik dengan bau tak sedap yang masuk ke hidung nya.

Dengan jaket kulit hitam dan topi hitam, Guanlin berjongkok, sudah dari tadi dia memperhatikan beberapa foto laki-laki manis yang ia ambil diam-diam kemarin. Di gesernya layar ponsel, menampilkan foto lain laki-laki manis itu.

Foto laki-laki manis yang tengah berjongkok memberi makan kucing liar. Sweater cokelat dan celana pendek, sangat cocok untuk si laki-laki manis.

Foto yang menyebabkan perkelahian antara dia dan Haruto. Ya, hanya saja foto nya terlalu bagus untuk di hapus maka dari itu Guanlin kekeh tidak ingin menghapus nya.

"Kenapa harus suka sama lo si?" gumam nya pelan.

Tak lama muncul satu anak laki-laki dengan payung yang sedari tadi ia tunggu kedatangan nya. Anak laki-laki dengan tubuh kurus dan baju serba hitam-hitam. Kim Sunwoo.

"Bunga matahari lagi?" tanya Sunwoo to the point. Seperti Guanlin sering kali meminta tolong padanya.

Guanlin terkekeh sebentar, mematikan rokok nya dengan cara di injak dengan sepatu boots hitam nya. "Tolong ya, doi suka bunga matahari, sangkutin aja di pager rumah nya." ujar Guanlin seraya memberikan satu paper bag hitam yang tadi ia geletakan begitu saja.

Ada 3 tangkai bunga matahari di dalam nya. Ada surat juga, seperti biasa nya.

"Kenapa ngga ngasih sendiri aja si?" tanya Sunwoo heran, meski begitu tangan nya tetap mengambil alih paper bag berisi bunga yang Guanlin berikan.

"Malu anjir, gue aja ngga pernah ngomong sama dia. Udahlah, gece, nanti malem gue ketempat anak-anak."




M I S T A K E




"Jaeyunnnnn!"

"Apaaaaa?!"

"Manggil ajaaaaa."

Kedua nya tertawa bersamaan. Menertawai tingkah aneh mereka sendiri. Jaeyun yang sedang di dapur, membuat semangkuk mie instan dan Sunghoon yang duduk di ruang tengah rumah keluarga Watanabe.

Rencana awal mereka hari ini adalah kencan di taman bermain, tapi karena hujan mereka akhirnya memilih untuk menikmati mie instan di rumah si manis.

Dua mangkuk mie instan sudah ada di atas meja. Jaeyun duduk di sebelah Sunghoon. Mengambil sumpit nya dengan semangat, lalu di tiup baru ia lahap. Senyum bahagia tak dapat di sembunyikan lagi.

"Enak bangettttt!" ucap Jaeyun.

Sunghoon ikut tersenyum, "apa lagi kalau makan nya sambil liatin kamu, aduhhh lebih enak nya nambah 100× lipat!"

Eyyy, Park Sunghoon, pintar juga cara merayu-mu.

Drttt! Drttt!

Ponsel Sunghoon bergetar di atas meja. Mengalihkan fokus kedua nya. Ada nama Sunoo di layar ponsel itu.

"Angkat aja." kata Jaeyun.

"Kenapa, Noo?" tanya Sunghoon seraya menyuap mie di mangkuk nya.

"Bisa tolong jemput aku? Hujan, Hoon, aku kejebak di depan toko buku ***"

mistake •harujake ft. sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang