07. P,K,O

490 46 11
                                    

Gadis itu membuka matanya perlahan ia bisa menatap lelaki Yang sedang berada di sebelahnya yang baru saja datang membawa satu bungkus makanan di tangannya

Gadis itu tersenyum tipis "makasih ya Lo udah mau sempet Dateng"

Rayhan mengangguk "Nih pesenan Lo"ucap Rayhan menaruh satu kantung plastik itu di arah meja

Rayhan Hendak pergi namun tangannya di cekal oleh sindy "Ray.."lirihnya

"Lo bisa gak? Malam ini temenin gue sini? Gue takut banget! Gue cuma sebatang kara Ray.."pinta sindy sungguh-sungguh

Rayhan tidak melihat kebohongan di wajah sindy "gue enggak bisa. Ada yang harus gue kerjain"ucap rayhan

"Oke! Kalo enggak Lo temenin gue sampai gue tidur Lo mau gak?"pinta sindy lagi

Mau tak mau Rayhan hanya mengangguk pasrah . Dia tidak tega melihat perempuan terkapar lemah apa lagi sakit karena perbuatannya sendiri

Setalah beberapa menit ia menemani sindy di dalam ruang UGD ini . Sekarang Sindy sudah tertidur pulas dan jam sudah menunjukkan waktu 21.39 menit

Rayhan berdiri dan mengambil kunci motornya. Namun sebelum keluar dari ruangan itu Rayhan tak lupa membuka ponselnya terdapat 6 panggilan tak terjawab dari raya

Rayhan jadi merasa bersalah . Mungkin tak mungkin. Sekarang dia sudah menjadi setatus suami

Rayhan bergegas keluar dari rumah sakit dan melanjutkan motornya

****

Rayhan membuka pintu apartemen nya. Kenapa tidak di kunci? Batinnya
Rayhan masuk ke dalam dan di ruang tamu lebih tepatnya di sofa ia melihat raya yang sedang tertidur memakai piyama nya yang terlihat sedikit sexy

"Dia nungguin gue sini?"ucap Rayhan pada dirinya sendiri

Rayhan menatap wajah raya lalu berniat menggendongnya untuk masuk ke dalam kamar.. namun raya sudah lebih dulu sadar dari tidur nya

"Kamu baru pulang kak?"tanya raya

Rayhan mengangguk"pasti dari nemenin sindy ya?"tanya raya lagi

Lagi lagi Rayhan mengangguk

"Sebenarnya istri kamu itu aku atau kak sindy?"tanya raya tiba-tiba

"Kenapa Lo nanya gitu!"

"Aku tanya sama kamu kak jawab.."perintah raya

Rayhan mengerutkan alisnya "kenapa Lo jadi posesif gini sih? Lagian kan kita nikah emang enggak ada rasa apapun?"ucap Rayhan seadanya ya memang benar begitu bukan? Mereka memegang nikah dengan cara terpaksa

"Ya tapi kan setatus kamu itu suami aku kak! Aku gak mau berbagi atau pun terbagi"

Rayhan terdiam sejenak sebenarnya di dalam hati nya ada perasaan senang karena perkataan raya barusan tidak mau berbagi namun ia berusaha tidak tersenyum

"Kamu tahu gak sih!"tanya raya lagi

Rayhan mengangkat bahunya bertanda tidak tahu "Mana saya tahu. Kan saya tempe"ucap Rayhan

"KAK SINDY ITU P,K,O TAU GAK!"sentak raya membuat Rayhan sedikit kaget

"Maksud Lo?"

"Iya.! Dia itu perusak kebahagian orang"balas raya tanpa sadar

Rayhan mengangkat alis nya sebelah "kebahagian siapa?"tanya Rayhan

"Kita"

Rayhan tersenyum tipis lalu menarik raya kedalam pelukan hangat nya .raya melotot kaget.

suami gue! (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang